South Korea

Gapyeong Day 3 - Petite France

December 01, 2019


Bukan lagi Anyeong Haseyo, tapi..
Bonjour!
Hahaha..

Ke tempat ini sebetulnya 'enggak banget' karena lagi-lagi niat awal gue adalah menghindari tempat-tempat mainstream yang turis abis. Tapi karena menurut bapake kudu ke Little France ini sebagai syarat kalau sudah pernah kesini, alhasil gue memasukan tempat ini ke list itinerary.

Dari Nami Wharf untuk menuju Petite France cukup dengan menunggu Gapyeong Shuttle Bus di bus stop seperti pagi tadi. Tidak perlu membeli tiket lagi, cukup menunjukan tiket yang tadi pagi diberikan oleh ahjussi supir bus. Sayangnya, karena bus datang sedikit lebih lama dari perkiraan gue, antrian penumpang bus sudah cukup panjang dan di dalam bus kita tidak berhasil dapat duduk karena bus sudah penuh. Sialnya lagi, perjalanan dari Nami Wharf menuju Petite France ini cukup jauh. Sekitar satu jam dengan jalur pegunungan dan menukik-nukik bikin kita kudu pegangan kenceng. Jiga-nim ahjusshi yang bawa bus nya macem supir metro mini jadi siap-siaplah mabok darat.

South Korea

Gapyeong Day 3 - Nami Island

December 01, 2019


Tujuan hari selanjutnya adalah menuju tempat yang turis banget; Nami Island.
Kalau boleh jujur, sebenernya gue nggak ingin memasukan Pulau Nami ini ke dalam itinerary karena bener-bener mainstream apalagi bagi turis endonesyah. Berhubung emak gue kena gimmick nya lokasi syuting legendary drama Winter Sonata, jadilah gue memasukan tempat ini ke dalam list itinerary dan sepertinya memang tidak afdol kalau first time ke South Korea itu tidak ke Namisseom

South Korea

Seoul Day 2 - Haneul Park

November 24, 2019


Sunday, 3rd of November 2019

Happy Sunday!!

Hari ini adalah hari pertama gue akan memulai serangkaian panjang city tour di negeri nya Kang Maru. Jadi rencana hari ini adalah gue bakal cabut ke destinasi yang bakal menguras tenaga karena tujuan gue hari ini adalah pergi ke Haneul Park yang artinya– naik-naik ke atas bukit buat liat pemandangan.

Setelah tidur cukup, hari itu gue cabut lumayan pagi, sekitar pukul 07.00 KST. Gue juga mulai paham kalau Seoul itu kota yang 'bangun' nya lebih telat kalau dibanding Indonesia. Misal di Indonesia, jam 5 pagi itu suara bising kendaraan udah mulai kedengaran, orang-orang udah mulai beraktifitas dan toko-toko satu persatu buka, sedangkan Seoul ini aktifitas signifikannya baru mulai berasa dikisaran jam 9 pagi.

Hari ini gue mencoba naik dari subway station yang berbeda, Hapjeong Station karena stasiun ini satu Line dengan stasiun tujuan gue; World Cup Stadium. Karena lokasi subway station nya nggak begitu jauh dari guesthouse, tentu aja gue jalan kaki menuju kesana dan.... dalam perjalanan menuju Hapjeong Station ini akhirnya gue merasakan  autumn vibes yang hari sebelumnya nggak berhasil gue rasakan. Pohon-pohon kuning!! Jujur gue heran banget kemarinnya karena dari awal dateng, dari gue keluar airport dan sepanjang perjalanan dari Incheon ke Hongdae itu bener-bener nggak ada suasana musim gugurnya, cuma suhu doang yang dingin. Bahkan di Yeouido juga gitu, pohon-pohon kebanyakan masih hijau sampai gue berfikir kalau saat itu belum masuk autumn foliage.

South Korea

Seoul Day 1 - Yeouido Hangang Park

November 21, 2019


Tujuan gue di hari pertama setelah mendarat di Seoul hanya pergi ke satu tempat; Yeouido untuk naik cruise.

Namanya hari pertama, harinya adaptasi, tentu nggak seru kalau nggak pake drama.

Jadi ceritanya gue udah beli tiket di Klook untuk naik cruise di Hangang, gue resevasi untuk jam 17.00 siapa tahu beruntung bisa ngeliat sunset sekalian. Gue sedikit nggak menyangka sebetulnya kalau naro koper dan bebenah sedikit itu ternyata makan waktu yang lama. Prediksi gue, tengah hari kita udah bisa cabut tapi ternyata menjelang sore kita baru jalan ke subway station. Sekitar pukul 16.00 gue baru naik subway gegara drama bolak-balik hongik station - sevel hongdae - hongik station perkara keblinger top up t-money, belum lagi drama t-money nggak bisa dipake tap in, belum lagi salah masuk Line subway.  Yasalam pokoknya perjuangan untuk ke Yeouido ini, mana kaki awak sampe lecet.

Kalau dari Hongik University Station, directions nya seperti ini:
- Dari Hongik University Station (Airport Railroad Line warna tosca) ambil ke arah Seoul Station,
- Turun di Gongdeok Station, 
- Transfer ke Line 5 (warna ungu) ke arah Banghwa
- Turun di Yeouinaru Station (Exit 3)

South Korea

Seoul Day 0

November 17, 2019

Sama sekali nggak ada niatan (belum ada) untuk jadi travel blogger soalnya nggak sering jalan-jalan juga, tapi termasuk orang yang exited sama yang namanya 'liburan'.


Lalu, kenapa Korea Selatan?
Sejarah nya itu panjang.
Jadi, walaupun gue emang suka K-Drama, tapi bukan dengan modal ngayal babu bisa ketemu oppa dan bukan karena motif ingin mengejar oppa lah makanya gue ke koriya. Bukan, bukan karena itu. Sebelum K-Pop menyerang, sebelum Blackpink jadi brand ambassador nya Shoope, dari jaman So Jisub masih jabrik dan sebelum Lee Minho jadi idola emak-emak, jauh sebelum itu gue emang udah SUKA NEGARA NYA. Gue suka culture nya, gue suka attitude mereka, gue suka bagaimana negara mereka improve dari negara yang biasa saja menjadi motor teknologi dunia, gue suka alamnya, gue suka city landscaping nya, dan masih banyak lagi yang bikin gue suka sama negara itu.

Experience

Pengalaman Membuat South Korea Visa

September 27, 2019

Pengalaman pertama gue apply visa ke luar negeri. Yey!
Tragisnya, udah pertama kali, gue melakukannya SENDIRI. Sekali lagi yeorobun, S-E-N-D-I-R-I *jomblo banget gaksi? Wkwkwk.. Maksudnya, tanpa bantuan travel agent ataupun jasa pembuatan visa.

Insyaallah gue berangkat tanggal 1 November 2019 bersama papap dan mamak uwe *ulalaaa~
Pertengahan Juli kemarin, gue chat trip organizer tentang pengurusan visa dan mereka bilang pengurusan visa akan dimulai bulan depan, yang berarti Agustus. Salahnya, sampai akhir Agustus gue sama sekali nggak cek email (soale memori handphone ogut yang super jadul itu penuh jadi email ga bisa masuk otomatis). Lalu di akhir Agustus, tepat di tanggal 30, waktu itu malem Senin, gue cek email dan ternyata Trip Orainzer udah email tentang syarat pengajuan visa dari tanggal 21 Agustus. Mereka siap bantu urus dengan syarat deadline pengumpulan berkas adalah tanggal 2 September.

KAGET DONG GUE~~ T_T
Nggak mungkin gue bisa ngurus ini-itu dalam waktu dua hari. Belum lagi semua berkas gue ada di Bogor dan gue stay di Jakarta. Belum lagi kudu ke bank yang gue yakin ga bisa sekali dateng langsung beres. Belum lagi banyak isu yang bilang kalau applied visa Korea Selatan itu super ribet dan bikin deg-degan parah karena banyak yang nggak di approved. Tapi mau gimana lagi? Dengan modal Bismillah, gue tekadkan untuk ngurus sendiri.


Kalau googling, sudah banyak blog yang membagi pengalaman yang sama, tapi disini gue mau cerita kondisi gue pribadi di minggu-minggu hectic ngurus visa, siapa tahu ada yang punya keadaan yang sama persis seperti gue saat mau mengajukan visa SK.

Berkas-berkas yang harus dikumpulin adalah, sbb :

Thought

Simple Living Intentions

August 17, 2019

Dua minggu lalu, sepulang dari Bandung, gue dan ibu gue melakukan salah satu kegiatan rutin di rumah; kerja bakti besar-besaran. Bagi gue, membersihkan rumah merupakan hal yang menyenangkan sekaligus melelahkan. Dari serentet kegiatan itu, melakukan decluttering lemari pakaian adalah hal yang paling nggak gue suka. Bukan karena nggak mau/nggak ikhlas membuang baju-baju tak terpakai dari dalam lemari, tapi justru karena gue already getting sick melakukan decluttering baju. Setiap setengah tahun kami rutin memisahkan baju tak terpakai tapi setiap itu masih saja didapat berkarung-karung pakaian tak terpakai. 

Papah dan Mamah gue termasuk orang yang valuing something dari memori nya. Seperti gaun-gaun lucu waktu gue kecil, kebaya/kemeja dari jaman mereka kuliah, kamera lama, buku-buku jadul, belum lagi kalau beresin area rumahnya lain seperti kamar, ruang tamu, dan dapur. Akan semakin banyak barang yang sebetulnya hanya menuh-menuhi lemari tapi barang itu jarang digunakan (atau bahkan belum pernah digunakan sama sekali). Baju, sepatu, tas, alat tulis, tumpukan kaset/dvd, tupperware, kertas bekas, tumpukan koran/majalah, kabel-kabel, dll adalah barang-barang yang paling sering ditemukan saat kita melakukan decluttering. Nggak jarang kita juga bakal ngucap "Aku baru inget aku punya ini loh mah," kayak gitu saking banyaknya barang nya kita punya tapi kenyataannya barang yang kita pakai cuma yang itu-itu aja.

Dari situlah, gue ada intention untuk menerapkan konsep Minimal Living.

Kesannya memang ikut-ikutan doang, tapi selama konsep yang diterapkan itu memang positif dan nggak merugikan, so why not?


Tujuan utama gue mulai melakukan minimal living adalah untuk mengontrol diri agar tidak mudah terobesesi akan sesuatu terutama yang memiliki sifat kebendaan dan ujung dari minimal living yang mulanya diterapkan kepada benda/barang ini bisa membawa kita ke arah meyederhankan pikiran. Seperti yang selama ini gue sadari tentang diri sendiri, gue termasuk orang yang ini kepalanya totally mess, bukan over-thinker tapi terlalu banyak task yang perlu dicerna otak gue ini (bisa merujuk ke posting ini). Nah, menyederhanakan pikiran ini agaknya bisa membuat hidup kita lebih tenang dan bisa fokus pada tujuan-tujuan hidup yang lebih penting dan lebih bermakna. Selain itu cash flow kita juga pasti akan terpengaruh karena akan terhindar dari membeli barang-barang nggak guna. Mind conscious atau self-control itu bukan perkara gampang.

Self Focus

Scatter-Brain

June 13, 2019

Urban dictionary - scatter brain; out of mind. Many thoughts.
Cambridge - noun (c) a person who forget things easily or does nit think seriously about things.

Scatter-brain; GUE.

Dalam rentang waktu sebulan ini, gue banyak banget kehilangan barang yang disebabkan oleh kelalaian gue sendiri. Sebelumnya gue emang sering banget ngalamin hal kayak gini tapi agaknya beberapa waktu ini semakin parah dan ini berdampak pada kualitas hidup gue.


Contoh sederhana yang paling sering ditemuin dikehidupan sehari-hari, misal;
Kita lupa mau ngomong apa di tengah pembicaraan. Atau lupa meletakan barang yang belum lama dipegang. Atau kita pergi ke satu tempat untuk melakukan sesuatu, tapi begitu sampai di tempat itu, kita lupa dengan hal yang ingin dilakukan yang membuat kita harus kembali ke tempat sebelumnya untuk me-recall kembali ingatan kita. Konyol sih emang, tapi kalau keseringan gitu, lumayan menganggu produktifitas hidup seperti yang sedang gue alami sekarang. Bawaannya gelisah mulu karena takut ada yang kelupaan atau ketinggalan.

Travel

Chasing Sunrise at Sikunir

June 09, 2019


Hiking dan mengejar Golden Sunrise di Prau, Sindoro atau Sumbing masih menjadi impian yang sampai saat ini belum berhasil terealisasikan. Abang-abang naik gunung gue udah pada sibuk dengan dunia nya masing-masing. Apalah daya ku ini yang sudah membeli sepatu hiking tapi dari baru beli sampai sekarang (udah 4 tahun) belum juga di pakai. Mana tahu, gue malah menceklis salah satu keinginan gue ini justru bersama Emak dan Bapak *lop-u-pul papap-mamak.

Travel

Dieng - Truly Definition of Heaven on Earth

June 09, 2019

Setiap dalam perjalanan mudik ada satu kota yang menjadi kota favorit gue; Wonosobo. Setiap kali lewat sana, kabut tebal dan gemiris kecil selalu menyambut. Suasananya yang sendu, udaranya yang sejuk dan kontur alamnya yang menakjubkan bikin gue mempredikati Wonosobo sebagai kota impian untuk di huni.


Dari lama, gue pengen banget ke Dieng, khususnya ngikut Dieng Fest. Udah kepo-kepo tripnya bahkan nabung bareng anak anak lab untuk kesana udah di lakuin dan ujung-ujungnya gagal. Akhirnya lebaran ke-2 kemarin, gue dan keluarga berhasil melipir ke tempat ini.

Self Focus

Why I Love Being Single

April 27, 2019

Saat ini gue berada di umur dimana tiga perempat dari populasi manusia seumur gue, sudah menemukan pasangan hidup mereka. Dibilang mendadak panik liat temen sepermainan udah one step further sebetulnya engga juga, gue percaya masing-masing orang punya finish nya masing-masing. That is not somewhat competition. Ada juga orang yang mempertanyakan alasan gue mempertahankan predikat jomblo merdeka ini selama hampir 6 tahun. Banyak yang mengira gue punya high standar of man, ada juga nggak mengira gue belum move on. Apapun yang mereka asumsikan, gue nggak pernah merasa miserable dengan kejombloan ini jadi nggak masalah.

Banyak orang yang menganggap kesendirian merupakan ketidaksempurnaan karena sejatinya manusia ditakdirkan untuk hidup berpasang-pasangan. Ini semua pasti karena lagu-lagu galau yang sering bikin jargon 'kehadiranmu membuatku utuh' jadi kesannya kalau nggak punya pasangan jadi nggak utuh gitu -_- Gue sendiri nggak merasa begitu. Setiap orang punya cara yang berbeda dalam mem-value 'kebahagiaan' versi mereka. Kalau gue pribadi sederhana aja, gue nggak mencari kesempurnaan dengan bersama orang lain karena bersama diri sendiri aja gue sudah merasa cukup.

Playlist

The Hardest Part

April 20, 2019

Now it feels like autumn is here.

Roy Kim is coming back with another song of separation; The Hardest Part whose literal translation as "Let's stop here," is the sequel of the song Only then that tell us about separation is the most difficult and most painful things in a relationship. “Let’s stop” is one phrase that contain such a deep meaning. The word that commonly used to describe we tired of something or the desire to give up. Or also declares a goodbye that make them start a lonely part. Separation is not something that easy to get over and needs more time to dealing with it.

Hasil gambar untuk the hardest part roy kim story behind

Yes, no matter how hard I try
What can’t become, what can’t be done
Is all my fault in the end
I tried praying alone
But seeing myself wanting something I can’t have
Was sadder

It's story about a man who acknowledges that his relationship already in the edge. No matter what he does and how he tries to fix it, everything happens because of all his fault.


Thought

TRANSJAKARTA LIFE

February 15, 2019

Landasan utama gue bikin tulisan ini adalah;
Orang indonesia masih banyak yg tumbuh besar di dalam mobil atau kendaraan pribadi. Dimanja dengan yang namanya private space. Jarang yang dari kecil diajarin etika naik kendaraan umum padahal ini penting banget biar nggak berakhir drama dan trauma. Hasilnya dari bersar dimanja ya gini, kepekaan sosial masih lemah. Nggak heran kalau susah bener Indonesia jadi negara maju -_-

Bisa gue katakan TransJakarta adalah salah satu perusahaan transportasi publik yang memilik sistem terbaik dan aturan tegas yang mengikat penumpangnya. Keberadaan PLB (Petugas Layanan Bus) dalam setiap unit bus membuat TransJakarta memiliki nilai plus dimata gue. Teguran keras tak ragu mereka layangkan untuk penumpang-penumpang egois yang selalu merasa diri bak raja padahal bayar cuma 3500 perak pake subsidi pemprov pulak. Keberadaan PLB tidak hanya memberikan kenyamanan tapi juga keamanan bagi setiap penumpangnya. Gue selalu berharap PT Transportasi Jakarta konsisten dengan aturan-aturan dasar yang mereka pegang dan gue percaya dengan slogan #KiniLebihBaik milik mereka. 


Terlepas dari sistem nya yang udah oke punya, agaknya masih ada hal yang gue sayangkan, yaitu; ETIKA PENUMPANG. Banyak banget etika basik yang masih sering di langgar oleh penumpang yang bikin gue gedeg. Balik lagi kayak pernyataan pembuka, masih banyak orang Indonesia yang mindset nya ketutup sama kalimat 'pembeli adalah raja' dimana mereka selalu menuntut hak tapi lupa dengan kewajiban nya.

Daily

#ThisIs24

January 22, 2019


THIS IS 24. 

Barusan abis liat posting di NY Times, ada campaign #ThisIs18 jadinya gue jadi pengen nyobain juga tapi diganti jadi #ThisIs24 mumpung moment nya pas. Alhamdulillah pini sudah 24 tahun kemarin. Honestly, I don’t think that age is the true indicator of whether a person is an adult or not. Walau gitu, kenyataan yang nggak bisa dipungkiri adalah, belum sampe setengah abad, gue udah suka lupa sama umur sendiri, bahkan pernah sampe buka kalkulator cuma buat ngitung umur gue sekarang berapa sebenernya -_- So, let me tell you what 24 feels to me. 

#ThisIs24 

Thought

Sekedar Mengingatkan Mimpi

January 03, 2019

Tulisan ini didedikasikan untuk diri sendiri yang masih jelimet nyusun TA  padahal target hidup selanjutnya udah teriak-teriak minta diraih.


Januari adalah bulannya bermimpi.
Sambil nikmatin musim hujan yang agaknya menuju puncak, mari kilas balik tentang angan-angan yang pernah kita cantutkan dalam benak masing-masing di tahun sebelumnya yang mungkin terlewat atau sengaja dilupakan.

Self Focus

Pin's Q and A

January 01, 2019

Welcome 2k19! Welcome new archives! Welcome 10 years blogging! Welcome my month! And Welcome New Life!!

This is my QnA for my first post in 2019.
Here we go..