#ThisIs24

January 22, 2019


THIS IS 24. 

Barusan abis liat posting di NY Times, ada campaign #ThisIs18 jadinya gue jadi pengen nyobain juga tapi diganti jadi #ThisIs24 mumpung moment nya pas. Alhamdulillah pini sudah 24 tahun kemarin. Honestly, I don’t think that age is the true indicator of whether a person is an adult or not. Walau gitu, kenyataan yang nggak bisa dipungkiri adalah, belum sampe setengah abad, gue udah suka lupa sama umur sendiri, bahkan pernah sampe buka kalkulator cuma buat ngitung umur gue sekarang berapa sebenernya -_- So, let me tell you what 24 feels to me. 

#ThisIs24 

What’s the most exciting thing about turning 24 this year?
Karena pada dasarnya gue bukan orang yang over-exited sama banyak hal apalagi selebrasi-selebrasian. Waktu gue jalan-jalan gretongan ke Bali sama kantor gue nggak ngerasa exited. Jadi bertambah umur bagi gue bukan sesuatu yang perlu di rayakan umat sejagad. Nggak ada artinya kalau umur baru tapi nggak bisa jadi manusia yang baru.

What’s something you’d like to learn?
I want to know how to playing instrument like violin, piano, flute and harmonica. I can feel in peace just by hearing it. It would be nice if I can playing them too. I think I should be more serious to learning guitar and keyboard after finish my thesis. AND.. I want to be a fluent English speaker!

What is the most meaningful lesson that you got in the previous year?
Belajar untuk lebih produktif, belajar untuk lebih ambisius. Karena prinsip gue selama ini adalah "Biarkan hidup dan tetaplah hidup" makanya gue nggak pernah matok finish yang jelas dan nggak punya ekspektasi apa-apa sama diri gue sendiri. Selama ini gue hanya berusaha semampu gue dan semau gue. Akibatnya hidup gue jadi kayaknya karet, ikutan semaunya. Makin kesini makin sadar kalau usaha itu tidaklah dilakukan semampunya/semaunya, tapi semaksimalnya. -_- Gue pengen ngejar apa yang emang seharusnya di kejar, karena gue percaya kalau gue itu mampu cuma selama ini gue males nyambuk diri gue aja gitu looooh. 

What’s a place you’ve never been but would like to go?
Finland. Switzerland. Both such a beautiful country with winter vibe all the time.

What did you have for breakfast?
Muesli + yoghurt, banana, glass of water.

What’s the farthest you’ve been from home?
I never go far. My live is just about Pulogebang - Rawamangun- Cempaka Putih at all.

Whom do you go to for advice?
No one. Let the time goes by.  

What’s your favorite quote? 
“Nothing last forever, not even pain,”

When did you first feel like a grown-up?
Gue nggak pernah merasa demikian. Karena sampai sekarang gue nggak ngerti tolak ukur apa yang membuat orang pantas di sebut ‘dewasa’. Apa karena sudah menikah? Karena sudah punya anak? Karena sudah umurnya? Karena punya banyak cicilan? Karena sudah bisa ambil keputusan sendiri? Karena udah bisa masak dan ngurus rumah? Gue nggak tahu batasannya apa jadi gue nggak tahu. Yang gue tahu dan gue rasakan saat gue semakin bertambah usia adalah, gue semakin sendirian. 20’s it’s such a lonely age. Kita jadi tahu punya temen banyak nggak berarti bahagia. Punya kerjaan nggak berarti jadi serba berkecukupan. Kita makin tua tapi waktu yang kita punya makin dikit, jangankan untuk bagi waktu dengan keluarga, untuk mendapatkan ‘me time’ aja luar biasa sulit. 

What is your favorite place to be inside your home?
My bedroom– under my blanket. 

Outside your home?
I am such a homebody so the answer is.. Nowhere. Gue nggak pernah menemukan tempat yang lebih nyaman selain rumah dan mesjid kampus gue. 

What do you want to be doing in five years?
Ini bakalan banyak. 
Pengen ikutan CPNS yang maren gagal ogut ikuti karena ogut belum sarjana. Pengen resign jadi pegawai, 5 tahun kerja, gue ngerasa makin nggak cocok kerja buat orang, bukan karena nggak suka di suruh-suruh, tapi karena semua yang ada di sana, yang kita kerjain sehari-hari nggak sepenuhnya ada di tangan kita. Kita cuma ngikutin apa yang udah diputusin sama atasan meski kita tahu efeknya mungkin nggak bagus tapi kita nggak bisa merubah apa-apa. Gue mau ngurangin dosa julid dari kerja nggak ikhlas, takut nggak berkah. Pengen nyobain terjun ke dunia yang emang gue passionate. Pengen dagang. Pengan umrah, inshaallah. Traveling minimal ke satu negara baru dalam kurun waktu 5 tahun. Nyobain ikutan KGSP. Udah sih itu dulu.

I worry about… 
A lot of things. Sejak pertengahan tahun kemarin gue udah pernah bilang kalau gue lagi di stage mentallity unstable. Gue lagi ngerasa super anxiety sama banyak hal gitu. Gue kayak lagi kesadar banget kalau nggak ada satu hal pun di dunia ini yang abadi. Kayak quotes favorit gue ‘Nothing last forever, not even pain’. Gue lagi panikin banyak hal karena gue ngerasa sampai sekarang ini apapun yang gue miliki belum berada di posisi yang ‘safe’. Relationship, friendship, money, job, family, even religion. Kayak apapun yang gue pegang itu semua nya bisa ilang dalam sekejap. Lebih keselnya lagi, gue bingung sendiri karena poin dari pertanyaan gue itu kayak nggak bisa dijawab. Ngapain berjuang biar punya ini-itu kalau ujung-ujungnya tahu bakalan diambil juga sama Allah? Apa perlunya dijaga kalau kita sendiri sadar semuanya yang kita punya itu bukan punya kita? Tapi tetep aja khawatir begimane?

So.. Happy birthday for me..

You Might Also Like

0 komentar

Comment