KDrama - The Innocent Man / Nice Guy (2012)

October 19, 2018

세상 어디에도 없는 착한 남자
Nice Guy Who Never Seen Anywhere in this World 

(posted in 2015)

Golden era nya Kdrama bagi gue pribadi jatuh di tahun 2009-2013. Setelah malang-melintang di dunia per k-drama an dan banyak makan asam garam macam-macam jenis genre, sambil setengah denial gue akhirnya harus mengakui kalau drama favorit gue selalu jatuh di melodrama, which is genre begini udah semakin rare untuk ditemui tahun-tahun belakangan.

Salah satunya ; THE INNOCENT MAN / NICE GUY

Yang sampai sekarang masih menempati posisi no. 1 melodrama favorit gue sepanjang masa yang masih rutin gue rewatch setiap tahunnya.
Beberapa lalu gue habis rewatch Nice Guy untuk yang ke 12345x nya dan rasanya ingin banget mengupdate tulisan ini. So, tulisan ini akan jadi  full writing nya The Innocent Man karena banyak banget yang ingin gue bahas. Sampai saat ini, belum ada lagi melodrama yang bisa menggeser posisi The Innocent Man di hati gue.

Dari semua official poster promotion Nice Guy yang di rilis, poster diatas yang paling gue suka. The hanging tears in his eyes ngegambarin banget tokoh utama, Kang Maru yang hidupnya semenyedihkan itu. Setahu gue poster diatas di banned sama asosiasi hangul korea karena hangul 착칸 남자 (Nice Guy) di poster itu sengaja dibikin salah eja (merujuk ke satire dari Nice Guy), alhasil judul dan segala materi promosi, termasuk poster dramanya juga di revisi di sejak episode 3 dengan menggunakan ejaan yang benar yaitu 세상 어디에도 없는 착한 남자 (Nice Guy Who Never Seen Anywhere in this World).


Sebelumnya gue mau minta maaf dulu.
I love Kang Maru more than Descendant of the Sun's Yoo Sijin. 
I love Kang Maru more than Song Joongki himself.
And.. I love Kang Maru more than any fictional character in whole kdrama world. 

Bicara soal Song Joongki, gue mau berterima kasih sama Moon Chaewon dan abang-abang tukang DVD langganan gue di Stasiun Bogor dulu yang merekomendasikan gue untuk nonton Nice Guy dan tanpa ragu gue beli karena ada muka Moon Chaewon di covernya dan diperlihatkan kualitas Song Joongki sebagai aktor melalui karya ini sebelum era Descendant of the Sun menyerang dan Song Joongki menjadi stereotype icon of Hallyu din Indonesia. Nice Guy bukan drama pertama Song Joongki yang gue tonton gue udah sering banget liat dia berseliweran di mana-mana dengan image flower boy nya, tapi berkat Nice Guy gue jadi melihat sisi lain dari seorang Song Joongki as an actor dan dibuat merinding berkali-kali sama range akting dia. Thanks to Kang Maru yang bikin gue jadi Song Joongki's fan sampai lebih dari satu dekade ini.

Bicara soal Kang Maru ini nggak akan ada habisnya.
Belum pernah gue temuin karakter super complicated, super layered dan dark macam Kang Maru.

Tulisan ini sengaja gue dedikasikan khusus untuk Kang Maru, karakter yang memerlukan banyak pemahaman dan pemakluman dari kita penonton tapi, begitu kita bisa melihat dunia through his eyes, kita nggak bisa untuk nggak jatuh cinta sama dia. Dari Kang Maru, kita akan banyak melihat dan belajar tentang macam-macam bentuk cinta sampai ke bentuk yang gue nggak pernah tahu adanya. Thank for him about that lesson.

Banyak
banyak sekali drama which had well-written stories kalau dibanding dengan Nice Guy. Nice Guy sendiri nggak punya racikan yang baru ; cenderung makjang, old-fashioned dan mungkin udah nggak cocok lagi tayang di tahun-tahun sekarang. Gue nggak mengatakan Nice Guy as the best drama all the time, malah cenderung not for everyone drama tapi buat gue pribadi, it's rare to find drama that had much impact for myself for such a super long time. Sudah lebih dari satu dekade berlalu dan Nice Guy masih punya tempat tersendiri di hati gue. Terlepas dari makjang nya itu, Nice Guy punya beberapa point yang bikin gue menjadi dia best drama all time;
  • Directing. Untuk di tonton sekarang, jelas udah jadul banget vibesnya, tapi bagi gue termasuk yang high quality pada jaman itu. Beberapa mutual gue sampai saat ini masih menyebut  September - November adalah Nice Guy's month karena vibes silent summer dan sendu autumn nya semelekat itu. 
  • OPEN CREDIT bikin merinding dengan theme song yang ikonik. Masih masuk best open credit sepanjang sejarah.
  • OST Various Artist nya masih jadi daily playlist gue. Full credit dari gue untuk Music Director-nim nya karena bener-bener OST Various Artist nya sebagus itu.
  • Chemistry dan tentu aja kualitas acting semua castnya.
  • Yang harus banget dapet full credit dan standing applause selain director, music director dan actors nya ya tentu aja Lee Kyunghee, penulis naskah Nice Guy yang bisa bikin narasi drama ini segitu deep nya. Monolog dan dialog antar tokohnya, hampir semuanya quote-able. Beautifully yet painfully. Gue secara nggak sengaja selalu nonton karya nya Lee Kyunghee; I'm Sorry I Love You, A Love to Kill, dan yang terbarunya Uncontrollably Fond, bagi gue Nice Guy tetep nomer satu. (Update in 2019 : Lee Kyunghee bikin drama baru judulnya Chocolate, ceritanya bagus dan Lee Kyunghee banget). Beliau emang pantes dapet julukan ratu melodrama karena semua karya dia selalu ngasih impact yang cukup wadidaw ke gue dan ke para pecinta melodrama.
  • Perpaduan dari narasi bagus + backsound bagus + akting bagus tentu aja ngehasilin adegan high quality yang kayaknya setiap detailnya perlu dibahas. Sebegitu (nyakitin) bagusnya sampe bikin diri ini kalau engga sesek nafas nahan nangis atau nangis sampe sesek nafas. 
Balik lagi ke judulnya rada unik dan agak kontradiksi;
Nice Guy Who Never Seen Anywhere In This World, pria baik yang nggak akan pernah ada di dunia ini. 

Maksudnya?

Judul itu emang cocok untuk menggambarkan tokoh yang dari tadi gue sebut Kang Maru. Ngeliat Kang Maru dulu waktu gue masih SMA, gue sangat ga setuju dengan judulnya. Karena Kang Maru ini enggak ada baik-baik nya, enggak ada innocent-innocent nya, malah cenderung dingin, manipulated dan licik. Dulu kayaknya gue belum cukup dewasa untuk bisa paham, seiring berjalannya waktu gue akhirnya paham maksud Nice Guy dalam diri Kang Maru ini. Bukan karena dia berhati dan bersifat baik, letak Nice Guy / Innocent Man dalam diri Kang Maru ini adalah karena dia punya cinta yang luar biasa besar untuk orang-orang yang dia cinta dan rela berkorban sejauh itu untuk mereka. Pada akhirnya, dia memang pantas dapet julukan ; 'Nice Guy Who Never Seen Anywhere In This World'.

Kang Maru ; 
if you except Kang Maru would be like a walking greenest forest man, itu udah salah banget. Sekali lagi gue bilang karakter dia itu super dark dan layered yang selalu pakai topeng. Kang Maru ini emang baik, tapi bukan baik yang kayak malaikat. Dia bukan protagonis yang layak diberi kebahagiaan murni di akhir cerita karena nggak jarang dia bisa lebih jahat dari semua antagonist yang pernah ada. 


Maksud Nice Guy (Innocent Man) dalam diri Kang Maru ini adalah, karena dia memiliki cinta yang luar biasa besar untuk orang-orang yang dia sayang. Besarnya cinta dia ini ditunjukan dengan pengorbanan yang bisa dia lakukan sampai ke taraf nggak masuk akal, which is, dia mampu menghancurkan diri dia sendiri semata untuk orang-orang yang emang dia sayang itu. Sifat dia yang kayak ini ini lah yang jadi malapetaka untuk diri dia. Cinta yang terlalu besar yang dia miliki buat orang-orang disekelilingnya itulah yang justru menyeretnya ke dalam kenestapaan, kemalangan dan ke titik terendah hidupnya. Saking nice guy nya, dia hancur. Saking innocent nya, dia rusak. 

Disclaimer:
- Tulisan ini akan sangat over-analyzing
- Tidak diperuntukan bagi non-melodrama-addict. It's not just your ordinary melodrama, it's totally a dark-melodrama. Nggak akan ada yang namanya kebahagiaan sepanjang proses nya.

A nice guy, Kang Maru (Song Joongki), mahasiswa kedokteran di salah satu universitas terkemuka. Selain tampan, dia juga punya kecerdasan luar biasa yang bahkan professornya sendiri menjamin jika nantinya Maru akan menjadi dokter nomor satu di rumah sakit itu.


Sayangnya kecerdasan akademik Maru itu berbanding terbalik dengan kecerdasan emosionalnya. Semua yang menjanjikan bagi Maru harus kandas karena cinta butanya pada seorang wanita bernama, Han Jaehee (Park Shiyeon), cinta pertama Maru sekaligus kekasihnya, seorang reporter cerdas yang tak sengaja membunuh seorang pria saat ia mencoba menyelamatkan diri dari pelecean seksual ketika ia tengah meliput suatu berita. Karena tak ingin karir Jaehee yang baru merangkak naik hancur, Maru memutuskan untuk menggantikan Jaehee untuk menjadi kambing hitam dalam peristiwa tersebut. Maru kesampingkan masa depannya demi cinta, membuatnya di depak dari sekolah kedokteran karena harus mendekam dipenjara selama 5 tahun.

Maru tak sadar jika keputusan itu adalah keputusan paling fatal yang dia ambil dalam hidupnya. Keputusan yang akan menyeretnya pada kenistaan hidup. Akar dari segala penderitaan dan kesukaran tak berujung bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.


Hal yang terlambat Maru sadari ketika keluar dari penjara adalah ; hidupnya tidak bisa dikembalikan seperti sedia kala.

Han Jaehee menghilang tanpa pesan, mimpinya menjadi dokter kandas dan titel 'mantan pembunuh/narapidana' yang ia miliki menggiringnya pada kehidupan yang lebih berat. Ia harus membayar hutang ayahnya yang meninggal karena serangan jantung ketika ia masuk penjara, membayar biaya pengobatan adiknya yang sakit-sakitan dan tentu saja untuk terus menyambung hidup. Karena tak lagi punya pilihan, Maru terpaksa menjual satu-satunya hal yang tersisa dalam dirinya; fisik wajah tampan, pesona dan tentu saja– tubuhnya.

Menurut beberapa sumber Maru bekerja sebagai gigolo, tapi kalau gue sendiri ngeliatnya lebih ke semacam jadi deceiver / player / perayu yang sengaja macarin perempuan-perempuan kaya raya untuk diporotin uangnya.


Bayangin ketika seorang calon dokter yang dulunya dijamin akan sukses tiba-tiba jadi penipu sampai jual badan demi dapet uang? Kurang jelas kah untuk ngegambarin sehancur lebur apa dan segitu nggak ada yang tersisanya dari seorang Kang Maru.

Tak ada lagi Kang Maru si pria baik.
Tak ada lagi arti hidup bagi Kang Maru.

Menurut Park Jaegil (Lee Kwangsoo), sahabat Maru, satu-satunya alasan Maru bertahan pada hidupnya yang hina dan nggak berarti itu semata karena Kang Choco (Lee Yubi), adiknya. Rasa bersalah Maru karena pernah ninggalin adiknya yang sakit demi nolongin Jaehee, yang berujung pada dia dipenjara, bikin Maru ngerasa sangat berdosa dan merasa nggak pantas untuk merenggut nyawanya sendiri dan mengakhiri hidup hanya untuk lari dari masalah lalu meninggalkan Choco sendirian. Karena itu Maru bertahan. Ia rela melakukan apa saja demi adiknya itu. Kalau Choco nggak ada, bisa dipastikan Maru sudah menyerah.

Kang Maru - Kang Choco ini bukan sibling yang akur-akur banget sebetulnya.
Choco, secara fisiknya memang lemah, tapi dia savage dan punya kekuatan dalam ucapannya. Kata-kata yang keluar dari mulutnya itu punya sejuta makna, kadang terdengar nyakitin tapi selalu berhasil nancep dihati abangnya dan buat Maru banyak mikir. Nggak jarang Choco nistain abangnya kalau Maru udah mulai keluar jalur. Choco itu orang paling rasional. Dia emang sarkas tapi dia adalah orang yang paling jujur dalam drama ini. Satu-satunya karakter yang gue percaya akan tetap berada di jalur putih hingga akhir.

Padahal mereka ini half-sibling. Satu bapak, beda ibu.
Mereka emang bukan kakak-beradik yang kompak, tapi mereka bener-bener hidup untuk satu sama lain. Mereka nggak mengungkapkan sayang mereka dengan ucapan, tapi dengan tindakan kecil yang tanpa mereka sadari selalu menentukan arah hidup satu sama lain. Mereka berpegangan pada satu sama lain dan bernafas untuk satu sama lain. Ibarat Choco itu kompas hidupnya Maru. Tongkat yang selalu ada untuk Maru yang membuat Maru mampu terus berjalan meski terseok-seok. Kalau nggak ada Choco, Maru pasti udah suicide dan begitupun sebaliknya, kalau nggak ada Maru, Choco nggak mau berobat. Hubungan Maru-Choco ini adalah bukti jika tidak ada cinta yang lebih besar dari cinta yang Maru miliki untuk adiknya begitupun sebaliknya.


Kang Choco adalah korban terbesar keegoisan Maru pada cinta. Cintanya terhadap Han Jaehee.
Dihadapan Maru, Choco sering secara sengaja mengungkit peristiwa ketika Maru meninggalkannya dulu saat ia sekarat untuk bertemu Jaehee. Nggak sekali Choco menunjukan ketidak-inginannya untuk hidup atau mengancam untuk mati kalau Maru lagi nggak dengerin dia. Semua itu semata karena Choco takut kehilangan Maru lagi. Di penjaranya Maru dulu yang membuat ia tak kembali selama lima tahun tentu aja bikin Choco banyak trauma. Bagi gue pun, rasa bersalah yang Maru tunjukin ke Choco selama ini nggak membuat apa yang Maru lakukan dulu dimaafkan. Logikanya, kalau Maru segitu sayangnya sama Choco sampai rela melakukan apapun seperti yang dia tunjukan selama ini, harusnya dulu sebelum dia berniat menggantikan Jaehee ke penjara, Maru bakal masukin Choco sebagai pertimbangan terbesarnya 'kan? Nyatanya enggak, Maru mengesampingkan Choco demi Jaehee seolah di dunia ini yang hidupnya bergantung sama Maru cuma Jaehee seorang. Kang Choco berhak marah. 

Lalu,
Takdir mempertemukan Maru dan Jaehee kembali dalam suatu keadaan yang cukup dramatis, dimana  seorang penumpang dalam pesawat yang Maru tumpangi mengalami kritis. Tak ada dokter disana dan pesawat masih di udara, membuat Maru yang mantan mahasiswa kedokteran terpaksa turun tangan memberikan pertolongan pertama. Pasien tersebut adalah Seo Eungi (Moon Chaewon), direktur Taesan Group, salah satu konglomerat pesohor negeri, yang ternyata adalah anak tiri Han Jaehee. Anak dari pria yang Jaehee nikahi ketika Maru dipenjara membayar dosa Jaehee.


Pertemuannya dengan Jahee itu membuat Maru akhirnya tahu jika Han Jaehee telah benar-benar berpaling dan melupakan segala hal tentang masa lalu mereka. Maru terlambat menyadari jika ia telah dikhianati habis-habisan dengan melihat sendiri bagaimana Jaehee menjalani hidup sebagai nyonya besar Taesan disaat tak ada satupun yang bisa Maru selamatkan dalam hidupnya.

Pertemuan tragis itu terdengar oleh Seo Eungi yang notabenenya tidak menyukai Jaehee sebagai ibu tirinya. Eungi memanfaatkan celah itu untuk menguliti masa lalu Jaehee bersama dokter yang telah menolongnya di pesawat semata untuk menjatuhkan Jaehee. Perang dingin antara Eungi dan Jaehee itu membuat Maru terseret kembali dalam lingkaran Jaehee tanpa seinginnya. Dan sekali lagi, demi menyelamatkan diri dari kecurigaan Eungi tentang masa lalunya bersama Maru, Jaehee memfitnah Maru dan membuat Maru dijebloskan lagi ke dalam penjara. Mengulang kesalahan yang sama yang sangat Maru hindari meninggalkan Choco, hingga adiknya kritis. 


Salah satu alasan kenapa gue suka drama ini adalah karena penonton tidak digiring untuk berpihak pada salah satu tokoh. Kita diberi kesempatan untuk menentukan sendiri siapa yang sesungguhnya bertanggung jawab atas semua insiden memilukan ini. Maru? Eungi? Atau Jaehee? 

Disinilah titik balik hidup Maru. 
Di titik terendah hidupnya ini, di puncak amarahnya pada Han Jaehee, Maru dipertemukan (atau sengaja mempertemukan diri) dengan Seo Eungi yang menggiring mereka pada situasi emosional lainnya. Maru kembali menyelamatkan Eungi yang hampir jatuh ke jurang saat balap motor-trail. Di moment itulah Maru melihat sisi terdalam dari sosok Seo Eungi yang jauh dari kata gemerlap. Bagaimana kondisi mental Eungi yang sangat tidak stabil bahkan secara impulsif ingin mengambil boneka peninggalkan ibunya yang jatuh ke jurang. Demi menghindari Eungi dari celaka, Maru secara sukarela membantu Eungi untuk mengambil boneka itu dan Maru lah yang terperosok ke jurang.


Saat itu, Eungi tidak tahu jika Maru adalah orang yang sama yang menolongnya di pesawat dulu.
Maru yang sudah kepalang tahu bagaimana kotornya cara kerja dunia Eungi melalui kejadian Jaehee; bagaimana keluarga itu selalu memutar balikan korban menjadi tersangka dan membereskan segalanya dengan uang, langsung membuat batasan yang jelas untuk Eungi. Secara terang-terangan melakukan penolakan pada Eungi dan meminta wanita itu untuk tidak lagi menemuinya.

Penolakan keras dan sikap dingin yang Maru tunjukan membuat Eungi merasa kesal dan terpojok. Bagi Seo Eungi, ini adalah kali pertama dalam hidupnya seseorang berkorban secara naif untuknya. Eungi yang di didik oleh ayahnya untuk selalu curiga dan waspada pada orang-orang yang mendekatinya, menolak untuk berterima kasih. Didikan ayahnya itu membuat Eungi justru mencurigai pertolongan Maru. Namun, keterkejutan Eungi pada penolakan Maru menggiringnya pada rasa bersalah. Rasa bersalah itu berujung pada rasa penasaran. Dengan perasaan itu, Eungi memutuskan untuk mendatangi Maru lagi, membuat mereka kembali terjebak dalam situasi emosional lainnya. Sebaliknya, kali ini Eungi yang secara tak sengaja diperlihatkan latar belakang keluarga Maru dan Choco yang kelam.

Eungi melihat bagaimana Kang Choco dibuang dan tidak diinginkan secara terang-terangan oleh ibu kandungnya dan melihat bagaimana seorang pria dingin dan kasar seperti Kang Maru mencoba sekuat tenaga melindungi adiknya dari luka tersebut. Eungi melihat sendiri bagaimana dalam kesendirian, Kang Maru menahan rasa sakit, dalam kalimat kasarnya Maru memeluk adiknya dan dalam dingin tindakannya, sepenuh hati ia melindungi adiknya.

He is such a broken man, like her.
He is such a lonely man, just like her.


Seo Eungi;
pada dasarnya dia wanita biasa sebelum ia ditinggal pergi oleh ibunya. Belum lagi sejak kecil, kodratnya sebagai wanita di rusak oleh ambisi sang ayah untuk perusahaan besar keluarga mereka, Taesan. Melihat begitu banyak pengkhianatan sedari kecil dan betapa keras dididikan sang ayah membuat Eungi secara natural menjadi pribadi yang juga keras, kasar, bitchy dan tak berperasaan. Belum lagi kedatangan Han Jaehee, wanita yang usianya hanya berbeda lima tahun darinya tapi mampu merusak keluarganya dan merebut posisi 'ibu' dalam hidupnya membuat Eungi selalu merasa terancam, tidak mudah percaya dan penuh kecurigaan. Eungi merasa suatu saat Jaehee bisa merebut semua yang dia miliki yang selama ini ia pertahankan dengan susah payah, dalam hal ini adalah kepercayaan sang ayah dan Taesan.


Namun apa yang ia lihat dalam diri seorang pria bernama Kang Maru malam itu membuatnya terenyak. Dalam diri Kang Maru, Seo Eungi seolah menemukan sosok yang dia dambakan selama ini. Sosok yang sudah lama hancur namun tetap mencoba berdiri dengan kedua kakinya, sosok yang memiliki cinta tanpa syarat. Pria yang mengalami banyak tempaan namun tetap tegar dan memiliki ketulusan besar dalam hatinya.

Disinilah Eungi mulai membuka diri untuk Maru.
Memberikan kesempatan bagi Maru untuk masuk kedalam hidupnya disaat Maru mendapati perselingkuhan Han Jaehee dengan Ahn Minyoung (Kim Taehoon), tangan kanan ayah Eungi. Eungi sendiri nggak tahu kalau ibu tirinya punya affair sama orang kepercayaan ayahnya.

Dititik ini pula Maru sadar jika dunia milik Eungi bukanlah dunia yang pantas bagi seseorang seperti Han Jaehee. Maru sadar, pengorbanannya untuk Jaehee dulu nyatanya menjadi sia-sia. Bukan mengejar mimpi menjadi reporter seperti Maru harapkan, Jaehee justru menjadi orang yang jauh berbeda dari itu. Jaehee telah melakukan pengkhianatan diatas pengkhianatan. Sadar akan kesalahan itu, Maru mulai menunjukan taringnya. Bersamaan dengan Eungi yang mulai membuka diri untuk Maru yang mana sama dengan membuka peluang untuk dimanfaatkan, Maru memulai misi balas dendamnya. 

Disinilah, kita akan melihat sisi paling gelap dalam diri seorang Kang Maru.

Melalui Eungi, Maru memulai misinya;
Mempergunakan Eungi untuk naik ke atas dan ketika ia tiba di atas,
ia akan menarik Jaehee kembali ke bawah.


Ketika Maru mencoba mempermainkan takdir seperti bagaimana ia dipermainkan oleh takdir selama ini. Ketika penonton mulai bingung kepada siapa seharusnya memihak.
Dan ketika cinta gue untuk Maru yang begitu kuat di tiga episode pertama mulai luntur di episode-4 saat kita diperlihatkan sisi paling hitam dari seorang Kang Maru.

Mulanya gue bisa paham. Inisiatif Maru untuk menarik Jaehee kembali ke bawah bukan tanpa alasan. Maru nggak ingin Jaehee jadi semakin jahat, hilang arah dan nggak bisa ngerem. Maru nggak ingin Jaehee berkhianat dan ngerusak hidup orang lain lagi (which is Eungi, ayah Eungi dan Ahn Minyoung) kayak hidup Maru yang dirusak Jaehee dulu. Maru pun merasa dirinya bertanggungjawab atas sikap Jaehee ini karena dialah yang membuat Jaehee jadi manusia ambis kayak gitu. TAPI.. yang jadi masalah adalah, Kang Maru salah ambil langkah.

Bukannya membuat Jaehee menyadari kesalahannya, Maru jsutru merubah dirinya menjadi monster seperti Jaehee.
Bukan menghancurkan Jaehee, Maru malah menghancurkan Eungi.
Bukan menghancurkan Jaehee, Maru justru lagi-lagi, menghancurkan dirinya sendiri.

Kang Maru tak lagi layak disebut Nice Guy. 
Demi ambisi untuk menarik Jaehee, ia beredeli satu persatu akal sehatnya dan tanpa sadar mulai berubah menjadi monster seperti Jaehee. Ia melakukan segala cara untuk bisa sejajar dengan Jaehee melalui Eungi dengan cara; memperdaya Eungi dengan kasih sayang, dukungan dan pengorbanan semu karena Maru tahu Eungi kekurangan dalam hal-hal itu. Tentu saja, Eungi takluk pada pengorbanan dan cinta palsu yang Maru buat.

Tapi sekali lagi gue perlu ingatkan, Maru kayak gitu bukan dengan intention untuk ngerusak Eungi, fokus dia cuma satu; Han Jaehee. Eungi hanya Maru anggap sebagai alat yang bahkan tidak Maru anggap sebagai variabel yang harus dia perhitungkan.

Maru menyuarakan perang dingin terhadap Jaehee juga bukan semata untuk merusak kebahagiaan Jaehee atau untuk membuat Jaehee menderita, lebih karena Maru ingin Jaehee sadar tempatnya, sadar tentang sejauh apa Jaehee telah melenceng dari moral. Entah keberuntungan atau bukan, keinginan Maru untuk menjangkau Jaehee itu di manouver penuh oleh peluang yang Eungi berikan pada Maru untuk mendekatinya tanpa kecurigaan.


Kembalinya Maru ke hidup Jaehee namun berada disisi Eungi jelas membuat Jaehee kewalahan. Belum lagi, Maru masih menjadi satu-satunya orang yang memegang kartu Jaehee tentang pembunuhan yang Jaehee lakukan beberapa tahun lalu. 

Pertanyaannya;
Kang Maru ini heroin kita kan bukan vilain?

Tapi setelah episode ini kita akan lebih sering liat evil side nya Maru.
Bagaimana dengan tega Maru menjadikan Eungi sebagai alat disaat ia sendiri tahu gimana rapuh dan kesepiannya Eungi. Kalau Eungi doing fine seperti wanita lain pada umumnya, hidup bahagia sebagai konglomerat pewaris Taesan dengan timbunan uang dan kerjanya hura-hura, mungkin gue nggak akan sepahit ini ke Maru. Masalahnya, Eungi itu bukan orang yang sejak awal baik-baik aja. Eungi itu sedang berjuang keras untuk bahagia. Dia keras diluar tapi dalemnya rapuh banget. Sekali hentakan bisa bikin Eungi hancur DAN KANG MARU TAHU ITU!

Sikap kasar Eungi dominan karena pada dasarnya dia itu mudah terluka, insecure dan selalu merasa terancam. Dia ditinggal kabur sama ibunya dan harus berjuang sendiri hidup dalam battlefield bersama bapaknya keras dan condong belain ibu tirinya. Dari kecil nggak punya teman dan nggak punya kehidupan selain ngurusin perusahaan. Eungi juga masih harus kerja keras buat lindungi posisi dia di Taesan. Ditambah hadirnya Jaehee dihidup dia bikin Eungi semakin rusak. Tolonglah yaa Kang Maru, nggak usah bikin hidup Eungi makin menderita. Eungi adalah orang pertama yang seharusnya Maru rengkuh dan genggam, bukan malah disakitin sampai sebegitunya. She didn't deserve anything to get that pain dan gue kecewa berat sama Maru. 


Maru jelas menang telak di awal permainan. Semua berjalan mulus sesuai rencananya. Tak hanya berhasil membuat Jaehee ketakutan, cemburu dan resah akan kehadirannya, yang terjadi justru lebih dari dugaan Maru. Seo Eungi, gadis yang hanya Maru jadikan sebagai alat, gadis yang merasa dirinya tak membutuhkan orang lain, gadis dingin yang seolah tak punya perasaan itu justru ikut takluk dan tunduk pada Maru. Segenap hati mencintai Maru dan dalam diam selalu berkorban untuk dirinya.

Satu hal kembali terlupakan oleh Maru,
luput dari prediksikannya. 

Hatinya.
Hati Maru.

Dendam akan menjadi bumerang bagi setiap pemainnya.
Maru terkutuk untuk mencintai Eungi disaat motif dan masa lalunya terbongkar.


Bersamaan dengan terkuaknya masa lalu Kang Maru yang merupakan mantan kekasih ibu tirinya, Eungi juga mendapati fakta jika laki-laki yang tengah ia cintai itu merupakan mantan narapidana dan pernah membunuh. Semua motif kejam Maru terbongkar dalam satu hentakan saja.

Saat itu posisinya, Eungi sedang diusir oleh ayahnya karena diduga merusak proyek Han Jaehee dan luntang-lantung di jalan. Diwaktu yang bersamaan, Eungi juga harus mendapati fakta jika Han Jaehee adalah satu-satunya wanita yang Kang Maru cintai sampai saat ini hingga membuat pria itu rela melakukan apa saja demi Jaehee termasuk memanfaatkannya. Gue pada akhirnya nangis kejer untuk Seo Eungi. Nggak kebayang banget gimana kesepiannya jadi Eungi, ayahnya dari awal cuma belain Jaehee ditambah lagi sekarang, Kang Maru, orang yang lagi dia cinta ternyata juga cuma cinta sama Jaehee.  


Yang bikin gue makin nangis kejer buat Eungi adalah,
meski tahu sudah dikhianatin habis-habisan, meski marah dan kecewanya Eungi ke Maru nggak bisa dibayangkan lagi, meski tahu dirinya sengaja disakiti sampai separah itu, Eungi nggak pernah sekalipun mengkonfrontasi dan nyerang balik Maru dengan fakta dan dosa-dosa Maru yang telah Eungi ketahui. Sekalipun Eungi nggak pernah mencoba nyakitin balik Maru dengan semua fakta yang udah dia pegang.

Di moment ini gue jatuh cinta banget sama sosok Seo Eungi.
Eungi-ya you deserves better T_T

Waktu minta putus pun sama Maru pun, Eungi nggak ngomong apa-apa soal pembunuhan, penjara bahkan tentang Jaehee. Eungi cuma bilang dia mau udahan karena rasa cinta dia udah nggak semenggebu dulu.
Yang lebih nyakitin, walau udah tahu dimanfaatin dan di khianatin sebegitunya sama Maru, yang Eungi lakuin malah mati-matian ngelindungi Maru dari incaran Park Junha (Lee Sangyeob) yang berniat mengambil tindakan atas perbuatan Maru pada Eungi, disaat yang Maru lakukan saat itu malah mondar-mandir ngelindungi Han Jaehee dari incaran Han Jaesik, kakak laki-laki Jaehee yang baru keluar dari penjara yang berniat menghancurkan Jaehee juga.

Eungi-ya T_T

Eungi sangat berhak untuk marah,
bahkan kalau Eungi ada keinginan untuk menghancurkan Maru, gue akan dukung.
Kalau liat karakter awal Eungi, seharusnya Eungi nggak ngebiarin Maru memperlakukan dia kayak gitu. Eungi bakal bales Maru dengan lebih kejam seperti yang Eungi lakuin ke Jaehee dan orang-orang di Taesan yang pernah jahatin dia. Tapi ke Maru doang, Eungi nggak gitu. Segitunya dia sayang sama Maru astaga T_T

Dari serangkaian kejadian itu, yang agak diluar ekspektasi gue adalah, permintaan Eungi untuk putus ternyata bikin Maru terluka. Logika nya, kalau Maru nggak cinta sama Eungi, harusnya nggak ngefek apa-apa ke Maru dong? Toh Maru memulai hubungan ini bukan didasari cinta. Tapi ngeliat gimana Maru berkaca-kaca sambil mempertanyakan alasan Eungi yang minta putus dan nggak berani natap ke mata Eungi bikin gue tahu Maru nggak siap ditinggal Eungi. Tapi Maru juga nggak bisa berbuat apa-apa, apalagi untuk meminta Eungi tetap tinggal disisinya. Karena sesungguhnya, Maru mulai tak sanggup melanjutkan permainannya. Ia telah goyah. Separuh hatinya mulai melupakan Jaehee karena Eungi disisinya.

Eungi pikir, berpisah dengan Maru adalah hal yang benar untuk dilakukan mengingat segala pengorbanan yang Maru lakukan selama ini mungkin hanyalah rencana Maru semata untuk menjangkau Jaehee. Namun, berpisah dengan Maru justru membuat Eungi sadar jika cinta yang ia miliki untuk Maru jauh lebih besar dari dugaannya. Eungi percaya, dari seluruh tipu-daya Maru selama ini, ada secuil saja ketulusan yang Maru sisipkan untuknya. secuil ketulusan itulah yang membuat Eungi pada akhirnya berani mengambil keputusan yang sangat besar yang seharusnya tidak mungkin seorang Seo Eungi lakukan ; melepaskan Taesan. 
Meninggalkan segala apa ia miliki demi kembali ke sisi Kang Maru!

Dulu, Maru pernah nanya ke Eungi, mungkin nggak Eungi lepasin Taesan demi cinta? Waktu itu Eungi nggak bisa jawab karena saat itu emang nggak masuk akal buat dia. Pada akhirnya, Eungi lakukan itu untuk Maru.
Dulu juga, waktu ayah Eungi mencemooh latar belakang Maru, Eungi pasang badan untuk Maru dan bilang ke ayahnya kalau Eungi sama sekali nggak mempedulikan masa lalu Maru saat belum bersama dia dan cuma akan peduli dengan masa sekarang saat mereka bersama dan masa depan mereka berdua. Waktu itu Eungi cuma akting demi sengaja membuat ayahnya marah, nyatanya Eungi melakukan itu untuk Maru.

Gue hanya bisa nangis untuk Eungi :'(


Kembalinya Eungi kesisinya Maru anggap sebagai hadiah terindah yang pernah ia dapatkan dalam hidupnya. Namun tetap, semua sudah terlambat, Maru tak bisa memadamkan api yang sudah terlanjur ia kobarkan karena dirinya sudah terbakar di dalam kobaran api itu. 

Maru yang mula tidak tahu jika Eungi telah mengetahui seluruh masa lalunya, tidak pernah menyangka jika saat dimana Eungi memutuskan untuk kembali kesisinya, adalah saat dimana Eungi justu telah mengetahui segalanya tentang dirinya. Tentang segala motif kejamnya, tentang masa lalunya yang kelam dan tentu saja tentang cintanya untuk Han Jaehee. Kenyataan jika Eungi memutuskan untuk berdamai dengan segala pengkhianatan Maru dan memaafkan Maru dalam diam membuat Maru sadar betapa besar kesalahannya. Maru akhirnya sadar, cinta Eungi untuk dirinya sangatlah besar dari yang ia duga dan betapa ia merasa tidak pantas untuk dimaafkan.

Menyeret Eungi ke dalam permainannya bersama Jaehee adalah kesalahan besar kedua yang pernah Maru lakukan setelah menggantikan Jaehee dipenjara dulu. Maru bahkan nggak pernah bilang jika dia menyesal menggantikan Jaehee, tapi Maru terang-terangkan mengatakan pada Jaehee jika ia menyesal karena telah menyeret Eungi ke dalam permainan mereka.

Maru tak kuasa menerima cinta Eungi. 

Karena itu.
Maru memutuskan untuk melepas Eungi.
Maru tak ingin Eungi terus-menerus mentoleransi pengkhianatannya dan mengabaikan rasa sakitnya. Ia merasa tak pantas untuk dicintai sebegitu dalamnya oleh Eungi. Rasa bersalah itu membuat Maru ingin mengembalikan segalanya ketempat semula seperti sedia kala. Mengembalikan Eungi ke tempatnya, ke Taesan, tempat yang telah Eungi lepaskan demi Maru, tempat dimana seharusnya Eungi berada.

Maru tahu Eungi nggak akan pergi dari sisinya dengan apapun alasannya.
Karena itu, Maru terpaksa menyakiti Eungi, satu-satunya cara yang bisa membuat Eungi pergi hidupnya. Dengan dingin Maru mengakui jika semua yang ia lakukan sampai saat ini sudah diperhitungkan sejak awal, ia sengaja sengaja mempergunakan Eungi sebagai alat untuk menjangkau Jaehee dan dengan kasar menghempaskan Eungi dari pelukannya. Ia juga mengatakan jika sampai saat ini yang Maru inginkan tetaplah HAN JAEHEE seorang, BUKAN SEO EUNGI dan menghina Eungi yang dengan mudah diperdaya oleh orang seperti Kang Maru.

Jahat banget Maru, gue berasa ditusuk juga sama kalimat dan tatapan dia itu bjir T_T

Tapi tanpa Eungi tahu,
saat dimana Maru mengatakan pada Eungi jika ia masih mecintai Jaehee adalah saat dimana Maru justru telah mengakhiri segalanya dengan Jaehee dan tidak lagi memiliki sisa cinta untuk Jaehee.
Saat dimana Maru mengatakan dia tidak menginginkan Eungi adalah saat dimana ia telah mencintai Eungi dengan segenap jiwanya. Penolakan itu Maru lakukan semata karena Maru merasa he didn't deserve, dia ngerasa nggak pantes untuk menerima cinta yang segitu gedenya dari Eungi disaat dirinya lebih layak untuk dibenci.


Sayangnya, Eungi tak siap.
Penolakan Maru terlihat begitu nyata.

Pengkhianatan bertubi-tubi yang Eungi terima dari Maru bersamaan dengan kabar duka yang membuat dunia Eungi hancur diwaktu bersamaan; ayah Eungi meninggal dunia.

Eungi merasa terlempar ke dasar jurang. Kenyataan jika ia tak berada disisi ayahnya di detik-detik terakhir ayahnya hanya demi berada disisi pria yang sama sekali tak pernah menginginkannya membuat Eungi mulai kehilangan rasionalnya.

Eungi terluka. Parah.
Saking terlukanya ia ingin melukai Maru balik.

Kemarahan dan rasa kecewa yang terlalu besar itu membuat Eungi kehilangan batas-batas kewarasannya dan menuntut pertanggung-jawaban penuh dari Maru atas segala rasa sakit dan penderitaan yang ia rasakan.

Amarahnya membuat Eungi kehilangan batas-batas kewarasahannya dan ia hantamkan mobilnya pada mobil Maru.
 
Lalu hitam.
Semua menjadi gelap.
Kita kehilangan Eungi dan Maru. 

*nafas dulu bentar.
Sampai di episode ini gue sudah lelah dengan drama ini.
Gue lelah diombang-ambing dengan ketidakpastian pada siapa gue harus berpihak. Gue sayang banget sama Eungi dan benci banget sama Maru yang harus ngambil jalan kayak gitu supaya Eungi balik ke Taesan. Tapi, keputusan Eungi untuk commit-suicide dengan ngajak-ngajak Maru nggak bisa terima oleh gue. Eungi sendiri yang ambil keputusasn untuk ambil jalan itu. Dia sendiri yang milih untuk tetep sama Maru disaat dia tahu dikhianatin sebegitunya dan tahu Maru cuma cinta sama Jaehee. Eungi juga tahu ayahnya sakit dan butuh dia. Gue tahu dia terluka banget, she is in pain, in so much pain yang nggak bisa ditahan lagi, makanya dia mutusin untuk melampiaskan rasa sakitnya dengan nabrak Maru dan ikut mengakhiri hidupnya disana. Tapi kita harus inget, nggak sekali Maru ngasih warning ke Eungi untuk berhati-hati dengan dia, nggak sekali Maru ngomong soal dirinya yang butuh tangga untuk naik dan Eungi adalah orang yang cocok untuk itu. Selama ini Maru selalu memberikan kebebasan bagi Eungi untuk pergi jadi seharusnya bukan salah Maru sepenuhnya lagi. Eungi sendiri yang mengabaikan peringatan Maru, terus kenapa masih minta tanggung jawab Maru? Aku lelah -_- 

Ketika kecelakaan itu, bukan hanya Eungi yang tengah berada di titik terendah hidupnya, tapi Maru juga. Sadar kalau selama ini dia cinta sama Jaehee yang nyatanya bukan orang baik bukanlah hal yang mudah untuk diterima, sadar pengorbanannya selama jadi ini sia-sia sampai hidupnya hancur juga pasti nggak mudah buat diikhlaskan.
Lebih sakitnya lagi, Maru sadar apa yang dia perbuat ke Eungi itu berbanding terbalik dengan apa yang Eungi korbankan buat dia. Maru tahu jelas rasa sakitnya pengkhianatan dari Jaehee makanya Maru juga tahu persis sedalam apa luka yang terlanjur ia torehkan dalam hati Eungi. Maru jadi ngerasain sakit 2x, dari pengkhianatan Jaehee dan karena telah mengkhianati Eungi. Disitu Maru udah nggak kuat. 

Eungi harusnya nggak maafin dia karena dia sendiri nggak bisa maafin diri dia sendiri. Eungi adalah orang yang membuat Maru mampu bernafas kembali setelah dikhianati Jaehee. Eungi-lah yang menyamarkan luka dalam hati Maru dalam bungkus 'balas dendam' tanpa Maru sadari dan bagaimana ia sadar telah membalas semua ketulusan Eungi dengan pengkhiatan, bikin Maru sama hancurnya dengan Eungi.

Maru nggak kuat.
Saking nggak kuatnya dia cuma ingin menyudahi hidupnya.
Ia merasa pantas untuk dihukum.

Karena itu..
Karena itu, Maru terima hantaman mobil Eungi lapang dada.
Ia terima detik-detik kematiannya dengan senyum ikhlas.

Bagi Maru, hantaman mobil Eungi adalah hadiah dari Tuhan yang selama ini dia nanti-nantikan.

Dan..
Hanya satu permintaan Maru pada Tuhan saat itu; 
Bertemu lagi dengan Eungi di kehidupan selanjutnya, 
dan mencintai Eungi dengan cinta biasa seperti cinta yang orang lain miliki. 

GUE NULIS INI SAMBIL NANGIS gaiiiiis!!!!
Kasih waktu gue buat nangis dulu T_T

Maru rela mati bareng Eungi cuma demi ketemu Eungi lagi di next life dan mau cinta duluan sama Eungi dari awal lagi itu bucin level berapa sodara-sodara?


Maru-Eungi nggak pernah senyum sebahagia foto-foto di atas -_- buat aku makin syedih.

Alur melompat menuju dua tahun setelah kecelakaan itu. 
Maru masih hidup. Baik-baik aja, sehat walafiat dan tampan luar biasa bikin sesek nafas. Han Jaehee dan Ahn Minyoung juga baik-baik saja setelah berhasil menguasai Taesan karena pewaris tunggal Taesan, Seo Eungi, hilang dalam perawatan pasca kecelakaan. 

Jaehee kehilangan Maru,
dan Maru kehilangan Eungi. 

Fakta paling menyedihkan yang harus gue terima adalah, Maru hidup dengan cara yang jauh lebih buruk dari sebelumnya. Tampan sih iya, tapi tampan nggak punya nurani gitu buat apa? Maru udah nggak nipu perempuan kaya raya lagi, dia udah alih profesi menjadi broker, spy perusahaan yang kerjanya ngancem perusahaan lawan buat bocorin atau mencuri data rahasia perusahaan. Berkat kerjaan baru Maru, dia kayaknya lebih settle secara ekomoni. Tapi sekarang, yang Maru tipu itu bukan cewek-cewek kelebihan duit, melainkan orang-orang lemah yang nggak punya power untuk bisa ngelawan Maru.

Setelah kecelakaan Maru berubah menjadi orang yang berbeda. Hatinya semakin dingin. Dia telah meninggalkan moralnya entah dimana dan hidup dalam cangkang kosong. Kang Choco makin bitter ke abangnya dan terang-terangan bilang lebih suka Maru yang dulu morotin dan pacaran sama cewek-cewek sembarangan daripada jadi penipu kayak sekarang. Park Jaegil, sahabat Maru yang selalu setia sama Maru dan selama ini nggak pernah komentar apa-apapun akhirnya buka suara dan memprotes cara Maru hidup.

Menurut Jaegil dan Choco, Kang Maru yang asli meninggal saat kecelakaan dan tubuh Maru saat ini diisi oleh ruh orang lain yang bukan Maru. Jaegil bahkan sampe nangis-nangis nyuruh Maru balik kayak dulu. Dia sampe bilang;
"Maru, lu baik-baik aja waktu ditinggal Jaehee. Kalau jadi lu dulu, gue nggak akan sanggup ngelewatinnya. Tapi lu secara ajaib bisa bertahan dan sanggup menghadapi pengkhianatan Jaehee. Setelah berhasil melewati penderitaan semenyakitkan itu, terus kenapa sekarang lu bertingkah kayak gini?" 

Jawabannya cuma satu : Seo Eungi.

Karena Maru kehilangan Eungi.
Karena hidup Maru bukan lagi untuk Jaehee namun telah sepenuhnya menjadi milik Eungi. 

Maru sanggup hidup setelah ditinggal Jaehee karena ada Eungi.
Ditinggal Eungi, kita mau harap Maru jadi kayak apa? 


Fakta yang bikin gue nangis setelahnya adalah,
Maru sebenernya sengaja hidup sebagai kriminal karena satu alasan yang bikin gue triggered : Maru udah nggak percaya sama Tuhan.
Bagi Maru, kalau Tuhan memang ada, nggak seharusnya Tuhan membiarkan dunia berjalan sehina ini. Nggak seharusnya Tuhan membiarkan pengkhiatan menang dan kebenaran terkubur dalam, nggak seharusnya Tuhan membiarkan orang-orang jahat tetap hidup, dan nggak seharusnya Tuhan membiarkan hidup seseorang menjadi serendah itu.

Dia juga pengen buktiin, jikalu Tuhan memang ada,
Seharusnya Maru sudah mati karena dia orang jahat yang nggak lagi pantas untuk hidup.

Segitu lelahnya dia sama hidup.
Maru sengaja jahat karena pengen Tuhan ngehukum dia, cepet dicabut nyawanya daripada dia harus hidup di dunia tapi toh jiwanya juga udah mati. 

Selain itu, perkataan menyakitkan yang dulu pernah Maru lotarkan untuk melukai Eungi justru melukai dirinya balik. Detik-detik ketika mobil Eungi menghantam mobil Maru selalu menjadi mimpi buruk yang setia menghampiri tidur Maru dan perlahan membunuhnya. Gue tahu Maru nggak baik-baik aja waktu dia bangun dari mimpi buruk sambil nangis. Dititik itu gue jadi paham kenapa Maru jadi orang yang berbeda. Kekecewaan dia pada dunia dan rasa bersalah dia pada Eungi bikin Maru nggak ada willingness lagi untuk bertahan. Balik lagi, kalau bukan karena Choco, Maru pasti menutup hidupnya sendiri.

Pada akhirnya kita tahu juga kenapa judul drama ini Nice Guy.
Udah mah rela berkorban sampe di khianatin, giliran mau bales dendam malah punya guilty issue dan cenderung nyalahin diri sendiri dengan apa yang terjadi pada orang lain. Hasil dari balas dendam Maru untuk Jaehee jelas udah gagal total. Bukan nyalahin Jaehee, dia malah nyalahin diri sendiri karena ngerusak Eungi. Karena dia sebaik itu.

Disini bisa gue simpulkan,
ditinggal Eungi bisa bikin Maru jadi lebih worst daripada ditinggal Jaehee.
Ditinggal Eungi bikin Maru segitu hilang arahnya dibanding saat dia di tinggal Jaehee. 

Seolah di kutuk Tuhan untuk benar-benar membayar dosanya dengan nggak mati-mati padahal udah jahatin orang sana-sini, Maru justru bertemu Eungi lagi. Eungi dengan jiwa baru. Eungi yang hanya mengingat namanya sendiri. Eungi kepalanya tak mengingat siapa Maru namun hatinya merasa pernah memiliki cinta yang besar untuk pria itu. 


Selama ini Eungi sengaja disembunyikan oleh Park Junha dan sekretaris Hyun dari radar Taesan, Han Jahee dan serdadunya untuk menutupi kondisi Eungi yang mengalami kerusakan otak dan amnesia pasca kecelakaan. Kondisi Eungi sangat parah, selain memorinya yang hilang, Eungi juga kehilangan kemampuan linguistiknya dan mengharuskannya memulai semua dari awal lagi. Jika semua hal itu diketahui oleh Han Jaehee dan jajaran Taesan, hak waris Eungi atas Taesan akan hilang. Sekretaris Hyun juga meyakini kematian mendiang ayah Eungi tidak murni karena serangan jantung semata melainkan ada keterlibatan Han Jaehee and Ahn Minyoung disana.

Dilain tempat, Han Jaehee dan Ahn Minyoung berbahagia karena terlepas dari orang-orang yang selama ini menjadi batu penghalang mereka; Ayah Eungi dan Eungi. Keabsenan Eungi membuat Jaehee diberikan kekuasaan sementara di Taesan yang seharusnya menjadi milik Eungi. Namun diantara semua itu, Jaehee tak sepenuhnya merasa bahagia. Beberapa direksi Taesan tidak menganggap dirinya sebagai pimpinan dan tetap menunggu Eungi kembali. Jaehee selalu cemas jika suatu saat Eungi kembali ditambah, ia juga kehilangan Maru. 



Kembalinya Eungi pada Maru tidak disambut baik oleh Maru.
Maru kembali melakukan penolakan keras atas kehadiran Eungi. Ia berkata pada Sekretaris Hyun jika Eungi bukan tanggung jawabnya dan tidak ada hubungannya dengan dirinya. Sayangnya, makin lama gue makin kenal Maru, dia itu orang paling hipokrit yang pernah gue temui yang hati dan perkataannya beda.

BENER AJA,
Seperti dulu Eungi yang tak menyerah menunggu Maru di Hirosaki Castle disaat Maru terjebak nostalgia bersama Jaehee, saat ini Maru juga melakukan hal yang sama untuk Eungi.
Ketika semua orang berkata Maru berubah, nyatanya, Kang Maru kita tetap Kang Maru yang sama. Kang Maru yang dalam diam tak lelah menunggu cintanya kembali pulang.

Dia diam-diam nyimpen pamflet pencarian Eungi.
Malem-malem ngeliatin itu sambil nginget pernyataan cinta Eungi ke dia dulu.
Maru masih tinggal di rumahnya yang bobrok tanpa gubris pemintaan Jaegil untuk pindah padahal punya cukup uang semata karena Maru takut Eungi nggak bisa menemukan dia dia semisal suatu saat Eungi nyariin dia. *kaaaan so sweet banget kaaaan gue nggak sanggup buat nggak nangis :'( Bener-bener lu Maru.


Tak butuh waktu lama juga bagi Han Jaehee untuk mengendus keberadaan Eungi.
Kenyataan jika Eungi masih hidup membuat Jaehee terancam dan bersama Ahn Minyoung ia mulai menyusun rencana untuk membuat Eungi tak kembali ke Taesan selamanya.

Sadar jika kepura-puraan Maru tak lagi berguna dan rasa takut akan kehilangan Eungi lagi muncul setelah melihat sendiri bagaimana Jaehee mencoba mecoba membuat Maru hampir kehilangan Eungi lagi, membuat Maru akhirnya mendobrak keangkuhannya. Maru memutuskan KEMBALI KE SISI EUNGI untuk memerangi Han Jaehee HINGGA AKHIR!! 
*HATI GUE TOLONG HATI GUE~~ 


Park Junha mulanya urung meminta bantuan Maru karena ia tahu persis apa yang sudah Maru lakukan pada Eungi dulu, namun disatu sisi dia percaya jika Kang Maru adalah kunci dari ingatan Eungi yang hilang. Karena itu Junha menawarkan perjanjian dengan Maru untuk mendampingi Eungi kembali ke Taesan sampai ingatan Eungi kembali. 

Hipokrit Kang Maru muncul lagi di moment ini.
Maru meminta pada Junha untuk membagi setengah Taesan jikalau nantinya Eungi berhasil mendapatkan posisinya kembali. Maru matre? Enggak. Gue udah makin kenal Maru. Maru bilang gitu karena dia sadar cintanya untuk Eungi tidak pantas dijadikan alasan untuk Maru kembali pada Eungi. Park Junha juga terang-terangan mengatakan jika kali ini Maru melakukannya atas dasar cinta, Junha sendiri yang akan menghentikan itu. Nggak sekali Junha ngingetin ke Maru untuk mengingat apa yang telah Maru perbuat pada Eungi dulu dan jika ingatan Eungi kembali, tidak akan ada lagi tempat bagi Maru. 


Do'a Maru pada Tuhan untuk bisa memulai cinta dari awal bersama Eungi seperti terkabul.
Tuhan membuat Maru dan Eungi bisa merajut cinta dari awal lagi, seperti yang selama ini Maru harapkan (meski dengan kondisi Eun Gi amnesia). Tinggal bersama, berangkat dan pulang kerja bersama, ngabisin waktu bersama. Bagi Maru, nggak ada yang lebih membahagiakan dari melakukan semua itu bersama Eungi. Terlepas dari semua kebahagiaan yang mereka dapatkan itu, Maru tak pernah lupa jika posisinya saat ini hanya sebagai penebusan belaka. Maru tahu betul, saat dimana ingatan Eungi kembali adalah saat dimana kebahagiaan mereka akan berakhir dan saat itulah Eungi akan meninggalkannya.

Jalan yang mereka berdua lalui juga bener-bener berat dan sulit.
Tidak hanya fisik dan juga batin, tapi juga kesetiaan mereka. Eungi sempat dijebak oleh Jaehee dan hampir menghancurkan proyek, Maru sempat masuk penjara lagi karena jebakan Ahn Minyoung, mantan pacar Eungi sempat muncul dan hampir mendistorsi ingatan Eungi, dan dari semua itu, ujian paling berat yang harus mereka lalui menurut gue adalah ketika Eungi hilang ingatan untuk kedua kalinya karena secara nggak sengaja mengingat kenangan pahitnya bersama Maru.

Kata dokter yang ngerawat Eungi, saking Eungi nggak kuatnya nerima ingatan itu, alam bawah sadar Eungi nutupin lagi ingatan itu dalam dalih amnesia demi menghindari rasa sakit. Gue yakin seribu persen, orang yang nonton Nice Guy akan mengatakan scene Maru bolak-balik bawa susu dan jus tomat untuk Eungi dan Eungi bolak-balik banting-bantingin semua gelas yang Maru kasih sampai Eungi berdarah-darah yang berujung Eungi nangis histeris dan Maru collapses di kamar mandi sebagai scene paling nyakitin sepanjang 20 episode Nice Guy :'( 
"You getting mad, breaking everything and being like this after collape, It actually makes me happy. In this situation, it's normal to get angry and furious. Because you, Seo Eungi, you seems always too bright and happy, I actually worried about that. Because I thought, maybe you were hurting inside.."

Maru sampai minta Eungi untuk teriak atau nangis karena sejujurnya Eungi yang selalu ceria bikin Maru khawatir banget. Maru tahu, Eungi nahan semua rasa sakit dalam hatinya sendiri wak gimana gue sanggup nontoninnya T_T

"Are you having a hard time because of me? Did I who make you have a hard time like this? If you having hard time because of the memories about me, because of those memories you being hurt like this.. don't hide and let it out. Stop hurting yourself.. just hurt me, Eungi.. Stop inflicting pain on yourself.. and stab me like this.." - Kang Maru, ep14. 

Maru malah minta Eungi buat nyakitin dia balik kalau semisal memori tentang mereka dirasa terlalu menyaktikan. Maru tahu, alam bawah sadar Eungi sedang mencoba ngelindungi Maru dan diri Eungi sendiri dari fakta kalau Maru bukan orang baik. Kayak dulu Maru yang terus denial kalau Jaehee bukan orang baik. Hati Eungi juga menolak fakta jikalau pada akhirnya Eungi harus menyakiti Maru karena Maru yang membuat diajadi kayak gini. Karena Eungi cinta banget sama Maru, alam bawah sadar dia menolak memori pahit itu dan ngubur lagi kenangan mereka dalam dalih amnesia demi tetap bisa mencintai Maru. 

Dari permohonan Maru itu, gue jadi tahu kalau Maru segitu nggak sanggupnya ngeliat Eungi yang kelihatan nahan sakit di dalem diri dia, nahan semuanya sendiri semata demi bisa tetep cinta Maru. Gimana Maru nggak bucin sama Eungi coks, kalau cara Eungi mencintai Maru sebegitu brutalnya. Eungi nya kuat banget dan Marunya sabar banget.

Nggak ngerti lagi gue pasti akan nangis bawang kalau inget bagian ini.


Semakin Maru menghabiskan waktu bersama Eungi, ia semakin terjebak dalam ketulusan cinta Eungi. Maru semakin tak ingin melepaskan Eungi namun semakin besar pula rasa takut jika ingatan Eungi kembali nanti dan Eungi akan mengingat betapa dalam luka yang pernah Maru torehkan. Maru ingin egois untuk memiliki Eungi lagi dengan berharap ingatan kembali tak perlu kembali selamanya namun disisi lain keadaan memaksa Eungi untuk segera mengembalikan ingatannya agar bisa segera kembali ke Taesan.

Perang batin itu menyiksa Maru.

Sampai sini aja kali yaa ceritanya.
Ini udah panjang banget.
Tapi buat yang mau lanjut, silahkan gas ke bawah.


Lalu apa yang terjadi setelahnya? 
Apakah pada akhirnya ingatan Eungi kembali?
Tentu saja.

SEO EUNGI KEMBALI.
Ingatannya kembali. 

Ia ingat semua yang telah Maru dan Jaehee lakukan padanya sebelum ia hilang ingatan tanpa terkecuali. Bagaimana Maru memperalatnya untuk mendapatkan Han Jaehee, bahkan setiap detail perkataan menyakitkan Maru sebelum kecelakaan Eungi ingat semua. Eungi juga mencurigai Han Jaehee dan Ahn Minyoung ada dibalik meninggalnya sang ayah. 

Eungi berpura-pura masih amnesia dan masih mencintai Maru sambil bersiap-siap menyusun rencana untuk menghancurkan Maru, Jaehee dan Ahn Minyoung bersamaan. Comeback nya Eungi ini bikin gue merinding. Eungi serem banget kalau udah balik ke mode aslinya. Sadis sadis banget kalau udah dendam sama orang.

Lalu bagaimana Maru? 
Gue takut banget kalau Maru bener-bener tertipu sama permainan Eungi dan ikut hancur bersama Jaehee dan Ahn Minyoung. Gue jadi kayak Maru yang egois pengen ingatan Eungi nggak balik karena gue tahu Eungi bakal bener-bener bales rasa sakit dia ke Maru dan sepanjang episode itu gue was-was banget plis lah siapapun kasih tahu Maru kalau ingatan Eungi udah balik biar seenggaknya Maru bisa mentally prepared kalau tahu-tahu disakitin Eungi. Anjir ini kenapa gue jadi hipokrit juga kayak Maru -_-

Tapi sejak awal Maru memang terlahir cerdas,
cerdas yang beda tipis dengan bego.

Plot twist nya adalah..
Maru yang menyuguhkan fakta kecelakaan mereka ke meja Eungi,
dengan kata lain, Kang Maru sendiri yang membuat ingatan Eungi kembali!

Gila banget Maru.
Dia bunuh diri.

Gue gak bisa ngomong apa-apa waktu tahu itu -_- Nggak bisa berkata-kata cuma bisa hah heh hoh? Kok bisa? Padahal gue udah suudzon sama Jaehee, Minyoung malah ke Junha juga ternyata Maru sendiri sial. Gue nggak habis pikir kenapa Maru ambil keputusan kayak gitu disaat mereka selangkah lagi ke pelaminan. 

"Letting of someone and giving up of someone is love too. The biggest love than having them,"- The Innocent Man ep20. 

Lagi-lagi, karena alasan yang sama.
Karena Maru telah mencintai Eungi dengan besar yang sama.
Karena cinta Maru untuk Eungi jauh lebih besar dari apa yang pernah dia miliki untuk Jaehee, Maru bisa sampai ditahap ia mampu melepas Eungi agar Eungi bahagia.

Lebih baik mengungkap segalanya lebih cepat agar Eungi tak semakin terluka dengan pondasi hubungan mereka yang didasari kebohongan. Lebih baik Eungi membunuhnya daripada Eungi harus hidup dalam kebahagiaan fana yang Maru ciptakan. Lebih baik Maru membatalkan pernikahan yang disusun Park Junha daripada Eungi menyesal seumur hidup nantinya ketika ingatan Eungi kembali karena menikah dengan Maru yang sudah menghancurkan hidupnya. Lebih baik Eungi meninggalkan Maru untuk kembali ke Taesan dimana seharusnya ia berada. Lebih baik Maru mengungkap segalanya sebelum waktunya habis.

Ya, Maru sakit. 

Tuhan selalu adil.
Seperti kata Maru dimana Tuhan seharusnya tidak membiarkan orang jahat tetap hidup, pada akhirnya Tuhan menjabah do'a Maru. Maru telah terhukum. Ia mengalami pendarahan otak parah saat kecelakaan bersama Eungi dulu.

Meski Maru keluar rumah sakit lebih awal daripada Eungi bukan berarti Maru baik-baik aja. Dua-duanya sakit, parah. Eungi amnesia dan Maru hematoma.
Nyatanya, Tuhan selalu adil.

Maru menolak melakukan penyembuhan karena resiko kegagalan operasi yang sangat tinggi. Kelumpuhan, amnesia, bahkan nyawanya. Maru memutuskan untuk berjudi dengan nyawanya pada harapan hidup yang tipis itu agar ia jika Eungi kembali, Maru masih mengingat Eungi. *NANGIS WOEY NANGIS NGGAK MUNGKIN NGGAK NANGIS! T_T Mana Maru ngebalikin ingetan Eungi itu tepat banget setelah Maru berterima kasih ke Tuhan atas kebahagiaan kecil yang udah dia rasain karena keberadaan Choco, Jaegil dan Eungi dihidup dia. Maru nggak mau serakah lagi karena dia udah ngerasa cukup dengan kebahagiaan itu.

Kalau udah begini, gue nggak tahu cinta siapa yang lebih besar antara Maru dan Eungi.

Menurut gue, disatu sisi lebih mudah ada di posisi Eungi yang amnesia dan dibohongi daripada di posisi Maru yang ingat semua tapi membohongi diri sendiri. Seenggaknya dengan amnesianya itu Eungi nggak merasakan beban dalam hubungan mereka, lain dengan Maru yang terus di bayangin masa lalu mereka dan dirundung rasa bersalah kalau dia berbahagia bersama Eungi. Bahkan sampe Eungi secara terang-terangan ngomong sudah bersiap untuk menghancurkan Maru dan Jaehee, Maru tetep nggak ngomong apa-apa soal penyakit dia. 
Biar apa? 
Biar Eungi nggak perlu merasa bersalah. Biar Eungi nggak melemah. Biar Eungi nggak goyah. Biar Eungi balik jadi Eungi dulu. Eungi yang kuat dan nggak kenal takut seperti yang dulu Maru kenal. 

Jadi gimana akhir cerita cinta Maru dan Eungi?
Apa Eungi akan benar - benar membalas dendam?
Atau Maru nyawa Maru berakhir sebelum Eungi melancarkan dendamnya?
Lalu bagaimana Han Jaehee dan Ahn Minyoung yang seharusnya mendapatkan hukuman terberat? 

Mari nonton. 


Kenapa dulu gue nonton? 
Cuma karena satu alasan; Moon Chaewon.


Karakter Chaewon disini beda dengan karakter yang biasa dia mainkan. Pengen liat gimana akting Chaewon selain jadi cewek ringkih Yoo Seungmi (di Brilliant Legacy). Dan seriusan, badass Seo Eungi Era!!

Disini gue punya list adegan-adegan deep di Nice Guy

Komentar gue setelah 124367890x nonton :
  • BEST MELODRAMA EVER! Drama Lee Kyunghee yang setelah Nice Guy nggak berhasil bikin gue jatuh cinta sedalam ini, bahkan melodrama yang keluar setelah tahun 2012 nggak ada yang bisa nyamain segimana precious nya drama ini buat gue.
  • Drama pertama dimana gue nggak nge-stand tokoh utamanya karena gue selalu love-hate sama semua karakter disini. Bahkan in the end gue nggak bener-bener benci Han Jaehee.
  • Narasi, monolog, dialog nya BAGUS BANGET nggak ngerti lagi gue gimana Lee Kyunghee bisa bikin implisit pain yang mereka rasain itu bisa sampe ke hatigue cuma dari ucapan mereka.
  • Sinematografi dan directingnya bukan yang sinematic banget tapi berhasil ngena. Emang kadang pace nya nggak beraturan, ada moment yang kerasa terlalu sat-set apa moment yang draggy dan terkesan lambat, berasa kelompat sana-sini, maju-mundur kayak dipermainkan timeline. Tapi Kim Jinwon gue masukin sebagai director fav gue lah setelah Just Between Loversnya JTBC cukup untuk melepas kerinduan gue pada directing doi. Karena nonton Nice Guy juga, gue sekarang jadi lebih nyaman liat drama berlatar autumn.
  • Soundtracknya parah! Percayalah backsound blog ini akan pake VA nya NG dalam waktu yang lama. Ini jadi point tambahan karena memperkuat cinematography yang yang udah dark. Terlebih, tokoh-tokoh di drama ini nggak banyak ngomong dan lebih banyak ngungkapin sesuatu pakai mata, backsound various artisnya itu lah yang ngebantu penonton untuk bisa ngerasain apa yang sebenernya dirasa sama si tokoh.
  • MOON CHAEWON - SONG JOONGKI! GUE TAHU SHIPPER-AN GUE UDAH KARAM KARENA JOONGKI UDAH NIKAH WOY GUE TAHU!!! Tapi ini gue nggak ngerti lagi kenapa mereka bisa klop banget chemistrynya jauuuuuuh kalau dibanding co-star mereka yang lain -_-. Joongki yang receh banget pas jaman Running Man sampe tahap gue ilfeel saking easy brother nya dia, gue nggak nyangka dia punya skill yang bikin gue istigfar berkali-kali setiap liat matanya. KANG MARU ITU BUKAN SONG JOONGKI Ya ampuuuuuuun nggak ngerti lagi gue kenapa Joongki mendadak keren pas di NG. Kalau Moon Chaewon, sejak gue nonton di Brilliant Legacy sama The Princess Man, gue udah tahu kalau melodrama itu emang genre-nya dia, di romcom selalu failed buat gue. Seo Eungi dan Kang Maru itu karakter paling complicated yang pernah gue liat di seluruh Kdrama. How can they potray their feeling, their pain really well? Gimana coba mereka bisa bawain cinta Maru dan Eungi yang rumit itu dengan sangat sempurna? Nice guy was a case of two charismatic well-matched leads paired together in a drama showcase. Their talent which meshed well on screen.
  • Seo Eun Gi era!! I think Chaewon ability increase a lot after pairing with Song Joongki. Gue nonton salah satu interview Chaewon di Stardate sebelum Nice Guy mulai shoot. Disitu Chaewon has pessimistic pairing with Song Joongki. She said, this pairing shouldn't be anticipted. She can't imagine how she can be with him because their personalities look opposite. TAPI kali ini Moon Chaewon salah banget! You meet your compatible partner. I like you more with Joongki than with Seunggi, Joowon or Park Shihoo. Slowly, Chae Won transformed like Joongki. Little by little can speak her heart through her face, through her eyes. Even with no tears, I can feel Eungi's feeling too. The big love that she had for Maru, the hurt and pain that Maru give to her, the anger for Ma Ru.
  • Alurnya jebrat - jebret emang, agak sulit diterima. Jujur, ini kesekian kalinya gue nonton drama ini dari pertama kali dia keluar di tahun 2012. Butuh waktu bertahun-tahun tahun buat bener - bener paham sama maksud penulisnya nya dan bantuan soompi untuk liat dari sudut pandang orang lain sebenernya ceritanya begimana. Setelah baca review sana - sini ternyata emang bener, nih alur agak susah di cerna dengan otak ngeheng. There's a meaning behind the scene. JANGAN mudah percaya sama muka dan omongan Maru. He is such very hypocrite person. Ekspresi, perkataan, tatapan dan hati Maru susah di tebak, bikin view kabur. Setting waktu nya nyeritain dari jaman Maru kecil sampe usia di atas tiga puluh tahun *walau nggak setuju aja muka Ma Ru yang kiyut parah itu ternyata udah tiga puluh tahun lebih (menuju empat puluh tahun malah) di episode terakhirnya.
Random thought, karena kayaknya gue kudu ngelurusin dan menyamakan presepsi tentang alur NG ini bisa kerasa beda di setiap orang yang nonton.

  • Ketika Maru - Eungi kecelakaan pas balapan motor itu sampe sekarang gue rancu. Itu mereka emang beneran ditakdirin ketemu atau itu tipu daya Maru? Pertemuan mereka akan gue anggap sebagai tipu daya Maru kalau merujuk ke narasi Maru di awal episode 3 tentang Eungi. Nah tapi action Maru waktu ngambilin boneka Eungi di jurang itu gue rasa Maru tulus. Maru nggak expect Eungi bakal kecelakaan. Apalagi ngeliat Eungi tantrum sambil teriak manggil ibunya dan rela masuk ke jurang lagi cuma buat ambil boneka. Makanya waktu mereka di pantai sebelum kecelakaan berdua, Eungi mempertanyakan apa aja tindakan Maru yang dimanipulasi sejak awal dan apa waktu ambilin boneka dia di jurang itu juga termasuk ke dalam tipu daya Maru. Disitu Maru cuma jawab "mungkin" karena menurut gue Maru emang awalnya Maru niat manipulasi Eungi tapi setelah liat sisi broken nya Eungi, setengah diri Maru juga tulus. Makanya Eungi ngamuk denger Maru jawab gitu, ngakunya bohong padahal tulus. Eungi ini pinter, makanya dia bilang "Lu bego ya? Terlepas dari Jaehee atau bukan, Maru bisa aja mati. Kenapa lu bohong? Kang Maru yang selama ini gue kenal bukanlah Kang Maru yang ada dihadapan gue sekarang. Kang Maru yang gue kenal, bukan orang yang penuh keraguan dan selalu berpegang dengan kata-katanya. Kang Maru yang gue kenal nggak seharusnya berusaha untuk bersikap buruk kayak orang yang ada dihadapan gue sekarang!" Makanya Eungi ngajak Maru kabur, bukan semata karena Eungi egois cuma mentingin perasaannya. Tapi karena tahu Maru juga sayang sama dia asal nggak ada Jaehee dan nggak terbelenggu dengan kondisi mereka yang sekarang.
  • Han Jaehee mengenal Maru dengan versi terbaiknya tapi Jaehee ninggalin Maru. Sedangkan Eungi mengenal Maru diversi worst Kang Maru tapi Eungi justru tinggal disisi Maru. Hati gue nyeesss pas nangkep kesimpulan ini. Gue nggak bisa bilang cinta siapa yang lebih besar antara Maru dan Eungi.
  • Awalnya, gue ngerasa cinta Maru buat Eungi setelah kecelakaan itu nggak lebih dari rasa bersalah dan penebusan semata. Karena ada diri Maru yang merasa harus take responsibility atas apa yang terjadi sama Eungi kayak yang Jaehee bilang. Muak juga karena Maru yang masih nggak bisa netapin hati apalagi kalau udah dihadapain sama Jaehee, jadi kesannya dia plin plan. Tapi ternyata, kata orang-orang soompi nih; Jaehee dan Eungi, dua - duanya cinta bagi Maru. Jaehee cinta pertama dan Eungi cinta sejati. Maru nggak pernah tega lihat Jaehee terluka karena kebiasaan dari dulunya gitu. Kebiasaan dari kecil dimana Maru selalu melindungi Jaehee, dimana Maru nggak pernah ngebiarin Jaehee terluka karena orang lain. Dari situ Maru jadi nggak biasa liat Jaehee di sakitin, makanya waktu Maru mau nyakitin Jaehee tetep suka bertentangan sama hatinya, ya karena kebiasaan itu. Hubungan mereka dulunya deep banget. Nggak mungkin Maru gampang berpaling. Jadi bukan karena Maru masih cinta sama Jaehee, cinta Maru udah jelas buat Eungi tapi karena kebiasaan itu jadi kesannya Maru nggak move on.
  • Karena Maru masuk penjara, Jaehee jadi nggak punya rem (kayak yang Maru bilang), Maru sendiri tahu Jaehee orang yang ambisius dan punya tangan dingin buat dapetin apa yang dia mau, itu kenapa dari dulu Maru udah khawatir tangan dingin Jaehee itu suatu saat akan jadi masalah buat Jaehee sendiri. Bener aja kan, hidup Jaehee makin nggak kontrol dan haus akan ambisi setelah nggak ada Maru karena Jaehee nggak punya pegangan lagi. Jae Hee malah hidup di kelilingin orang-orang yang ngomporin dia melulu dan membatu dia akselerasi, Ahn Min Young contohnya. Sedangkan Ma Ru sendiri walau lifeless gitu, dia masih punya Jaegil dan Choco yang jadi pegangan dia. Dua orang yang selalu neriakin Maru kalau Maru udah mulai keluar batas.
  • Han Jaehee ini sebenernya cinta banget sama Maru. Yang pengen dia tinggalin itu hidup dia yang miskin dan menderita sama Maru, bukan Marunya. Makanya waktu Eungi malah ngelakukan kebalikan dari yang Jaehee lakuin, Eungi yang yang malah ngelepas Taesan buat Maru, disaat Jaehee rela buang Maru demi Taesan, Jaehee langsung senewen, "Lo gila? gue aja ninggalin Maru demi Taesan, demi sampe di titik ini, demi jadi kayak elo, relain cinta mati gue demi jadi orang kayak sekarang. Kok lo malah ngasih posisi ini ke gue secara cuma-cuma dan malah milih Maru? ini gue yang goblok atau Eungi sih?" kurang lebih gitu kata si Jaehee. Maka dari itu Jaehee makin egois, dia pengen harta juga, dia pengen Maru juga.
  • Soal Maru yang bohong ke Eungi kalau mereka nggak pernah kisseu padahal udah pernah (sering) sebelum Eungi amnesia. Menurut gue itu karena Maru nganggep kisseu mereka yang dulu-dulu itu bukan kisseu beneran, lebih kayak cara Maru buat ngerayu Eungi aja. Makanya Maru bilang kisseu mereka di kantor polisis itu yang petama karena emang itu yang pertama semenjak Maru beneran cinta sama Eungi.
  • Dulu gue juga protes kenapa Maru kok kayak nggak bisa benci sama Jaehee, kayak masih cinta banget aja gitu dalam diam, tapi ternyata bukan itu. Maru nggak akan pernah benci Jaehee sejahat apapun dia karena menurut Maru dirinyalah yang membuat Jaehee jadi orang kayak gitu, jadi monster yang nggak bisa nentuin mana yang bener dan mana yang salah. Makanya Maru rela menghabiskan sisa hidupnya bersama Jaehee jikalau Jaehee masuk penjara. Bukan karena dia masih cinta sama Jaehee, semua nggak lebih dari penebusan. Jaehee berubah menjadi orang yang menakutkan seperti itu karena keegoisan Maru pada cinta dulu. Maru rela ngabisin sisa hidup dia sama Jaehee kalau Jaehee emang menginginkan Maru tetap dengan syarat Jaehee nggak boleh ganggu Eungi selamanya dan Maru nggak bisa menjanjikan cinta untuk Jaehee. YA GIMANA BISA BOK? CINTANYA MARU UDAH ABIS KAN BUAT EUNGI SEORANG.
  • Lihat di dua-tiga episode sebelum ending. Semua orang mulai mendapat ganjaran atas apa yang pernah mereka lakukan. Mereka semua sibuk dengan kekalutan dan ketakutan akan dosa mereka. Eungi yang sibuk nyari tahu tentang kematian ayahnya karena dulu dia ninggalin ayahnya, Park Junha yang selama ini baik-baik aja justru koma karena dia nuntupin fakta kematian ayah Eungi, Jaehee dan Minyoung juga semakin terdesak. Tapi liat Maru kita, dia baik-baik aja. Ketika semua orang disibukan dengan balasan mereka, Maru satu-satunya orang yang doing so fine, dia malah mondar-mandir sana-sini ngurusin para pendosa dan sempet-sempetnya main tawan-tawanan sama Eungi (bilang aja kangen Eungi elah segala bilang lagi pengen ngebunuh Eungi makanya dia deket-deket Eungi, elah banget lu Maru). Jadi, akan ada saatnya semua terbalaskan.
  • Kehadiran Lee Kwangsoo bagai angin segar. Diantara scene scene yang bikin nangis, dia malah - aaaaaaaah tahu sendiri kan gimana Giraffe ini. Beruntungnya Kwangsoo dapet peran yang emang sesuai sama karakter asli dia. Merasa berterima kasih berkali-kali sama Jae Gil dan Choco. Selain scene mereka yang antimainstream dan bikin refresh mata dari bengkak, mereka berdua seolah suara hati penonton untuk hidup Maru. Dialog mereka sesuai dengan apa yang ingin penonton sampaikan ke Maru. Selain itu mereka juga yang menyambungan dan menjelaskan secara tidak langsung ke penonton bagaimana kondisi Maru sebenernya, secara nggak langsung mereka selalu bilang ke penonton "tolong jangan benci Maru," jadi yaa kehadiran Jae Gil - Choco sangat berarti di drama ini.
  • Maru ini tipikal cowok yang rela hancurin diri sendiri demi orang yang dia sayang. Demi Choco, dia jual badan. Demi Jaehee, rela masuk penjara dan masa depannya hilang seketika. Demi Eungi, rela nyerahin hidupnya buat merangin Jaehee dan ngejalanin cinta fana, bahkan rela nggak operasi sampe penyakitnya makin parah demi dapetin posisi Eun Gi balik.
  • Maru sesayang itu sama Eungi. Gue baca di salah satu blog : Maru itu orang yang punya banyak cinta tapi nggak ada orang yang menerima cintanya (Jaehee) dan Eungi orang yang butuh cinta. Itu kenapa Maru-Eungi emang match made from heaven. Ini berhubungan dengan narasi Maru waktu curhat ke bapaknya di pantai itu. Pertama kalinya, kita tahu gambaran sosok Eungi di mata Maru. Maru bilang ke ayanya, dia sering liat diri dia sendiri kalau lagi liat Eungi. Karena cinta Eungi ke Maru itu persis kayak cinta Maru ke Jaehee dulu. Luka dalam hati Eungi juga persis sama kayak luka dalam hati Maru. Jahee yang bikin Maru punya luka itu dan Maru yang bikin Eungi punya luka itu. Makanya Maru sesayang itu sama Eungi. Dari Eungi, Maru banyak berkaca tentang diri dia. Lukanya Eungi, sakit hatinya Eungi, kecewanya Eungi, Maru tahu persis rasa sakitnya. Karena Eungi, Maru juga belajar tentang cinta dan jadi lebih ngenal diri dia. Dari Eungi, Maru belajar mencintai dengan cara yang benar. Baguslah Maru cuma minta ke Tuhan supaya dia dan Eungi bisa saling mencintai secara sederhana kayak orang-orang lain. Bagi gue sendiripun, gambaran cinta Maru - Eungi ini udah another level of love nggak akan bisa dimiliki orang biasa. 
  • Selain OTP-in Joongki - Chaewon, gue suka banget setiap adegan Joongki - Yubi (Maru - Choco) mereka bener - bener hidup untuk satu sama lain. Maru bertahan demi Choco, Choco berjuang lawan sakitnya demi Maru. Choco tuh slaying banget. Kadang gue ngerasa Choco jauuuh lebih dewasa dari Maru. Kayaknya waktu dia ngambil semua duit tabungan yang uang Maru kumpulin susah payah buat Choco tapi malah Choco kasih ke anak korban penipuan Maru? Astaga itu duit loh Choco. Dia bitter banget sama abangnya kalau si Maru lagi nyebelin Tapi Choco satu-satunya orang di garis putih yang gue percaya nggak akan terombang-ambing karena satu motif atau ambisi. Mereka meranin porsi yang pas sebagai kakak - adik. Saling khawatir, saling mengingatkan, saling melindungi, saling terluka, juga selalu berada disisi satu sama lain saat yang lain membutuhkan.
  • Banyak berterima kasih sama Jaehee di episode 20 (ending). Selain karena Jae Hee akhirnya nyerahin diri ke polisi (karena emang seharusnya begitu kan?) gue lebih berterima kasih waktu Jaehee mau pergi ke rumah sakit jenguk Matu tapi mutusin ngasih tahu Eungi duluan soal Maru sakit parah. Dia ngebiarin Eungi yang ke Maru, bukan dia. Karena Jaehee kayaknya paham kalau yang Maru butuhin itu Eungi, bukan dia. Waktu Jaehee nangis di kamar sebelum Minyoung nelfon dia juga dapet banget itu penyesalan Jaehee nya, bener - bener nangisin Maru dan seolah minta maaf ke Maru dari jauh. Apalagi waktu Jaehee nge flashback ucapan Maru "Sejak kapan aku mendapatkan apa yang aku inginkan? Tak pernah sekalipun dalam hidupku aku mendapatkannya" disitu Jaehee mutusin untuk nyerahin diri ke polisi biar ada satu aja keinginan Maru yang terwujud, sebagai tanda terima kasih juga mungkin karena Maru pernah merelakan hidupnya demi Jaehee, jadi kali ini dia yang melakukannya. Juga ketika Jaehee inget Maru bilang "Aku bisa hidup tanpa cinta, aku bisa menemukan jalan untuk bertahan tanpa cinta," disitu Jaehee malah ke Eungi.  Jaehee lagi - lagi ngabulin salah satu permintaan tersirat Maru. Kan sediiiiih.. Maka pada akhirnya gue nggak bisa benci Jae Hee :')
  • Han Jaesik, tokoh yang absurd menurut gue, walaupun gila duit, ternyata dia lebih sayang Maru daripada Jaehee. Nggak jarang dia bikin Maru kena masalah, tapi sering juga hyung ini malah bikin Eungi-Maru bersatu
  • PARK JUN HA ITU KANG MA RU'S FANBOY!
  • Sayangnya bagi gue NICE GUY di drama ini bukan Maru atau Junha, tapi PARK JAEGIL!!! Iya banget lah orang yang setia intilin Maru di rumah kumuh tanpa protes padahal dia anak milyader, satu - satunya orang yang nangisin Maru sampe minta maaf ke ayahnya yang dia benci banget buat nyelamatin Maru. Satu-satunya yang tahu keadaan Maru baik fisik dan mentalnya. Orang yang selalu jagain Choco kalau Maru lagi nggak ada. Gimana enggak coba Giraffe?!!
  • Sempet ada yang komen di Youtube, kapan sebenernya Maru mulai cinta sama Eungi? Kalau menurut preferensi gue sih sejak Maru ikut brunch sama bapaknya Eungi. Disitu Eungi belain Maru di depan bapaknya yang sengaja ngerendain Maru. Menurut gue di moment itu Maru udah muali suka sama Eungi cuma dia nggak sadar aja karena fokus dia masih ke Jaehee.
Terakhir, sebelum gue penutup cerita ini. Gue punya hadiah buat Kang Maru. Sosok yang ngajarin gue banyak hal tentang pengorbanan.

a letter to Kang Maru.


Kang Maru, 
He is so complex but simple.
He is so devastated but strong.
He is so evil but kind.
He is so desperate but never show it.
He's an angel, but a devil too. 
He wanted to die so much but loved his Sister so much and don't want leave her alone..

The way he loved everyone but himself.
The way he's trying really hard to protect his love.
The way he's so done with the world.
The way he just follows the flow and lies of the world even though he knew the truths. 

I wish the Lonely Kang Maru will be happy.

=

Thank you for showing me another shape of love 
Thank you for taught me about sacrifice
and I do believe,
Kang Maru living his best life with Seo Eungi in another universe.

Terimas kasih Moon Chaewon yang mempertemukan gue dengan drama ini dan menghidupkan karakter Seo Eungi
Terima kasih Song Joongki yang mengenalku pada Kang Maru
Terima kasih Lee Kyunghee yang udah bikin drama se-deep ini.

Dan terima kasih untuk Kang Maru dan Seo Eungi yang bikin gue banyak belajar soal pengorbanan.

You Might Also Like

3 komentar

  1. Anonymous3/5/17 20:38

    Best melodrama ever.... Setuju bnget sma smua pmikiran kamu tntang ni drama
    Kirain tinggal gue org yg msh blm move on dri ni drama smpe skg hehehe
    Alasan gue suka bget ni drama bkn cma krna crita & akting pemainnya yg keren tingkat dewa but krna jga video bts2 joongki n chaewon yg klu dilihat2 bkin gue mikir "kok bts-nya lbih sweet dri adegan dlm drama" wkwkwk maafkan komen gue yg absurd ini... Sumpah gue sneng bnget baca ni postingan mkasih yah udah nulis ini dan gue cma bisa blg bhwa kang maru itu adlah krakter yg nggak akn prnah trgantikan pastinya,bahkan yoo shi jin msih kalah deh wkwkwk
    Maaf komen gue trlalu pnjang

    ReplyDelete
    Replies
    1. *glad someone leave her thought in this post :D
      NO NO.. youre not alone dear, many people choose to be in silent but they still have NG in their heart.

      Hahaha.. sayangnya immature fangurl membuat aku memilih move on dari BTS-BTS itu, ku mau hidup sehat soalnya wkwkkw

      Yep! Kang Maru was more daesang worthly :D Belum nemu karakter drama yang punya ada cinta lebih besar dari cinta kayak yang Maru miliki buat Eungi *eh?

      Thanks udah komenin tulisan panjang ini :D

      Delete
  2. Anonymous28/9/24 11:30

    Respect and I have a neat supply: How Long Renovate House home renovation construction

    ReplyDelete

Comment