KDrama - The Innocent Man / Nice Guy (2012)
October 19, 2018- Directing. Untuk di tonton sekarang, jelas udah jadul banget vibesnya, tapi bagi gue termasuk yang high quality pada jaman itu. Beberapa mutual gue sampai saat ini masih menyebut September - November adalah Nice Guy's month karena vibes silent summer dan sendu autumn nya semelekat itu.
- OPEN CREDIT bikin merinding dengan theme song yang ikonik. Masih masuk best open credit sepanjang sejarah.
- OST Various Artist nya masih jadi daily playlist gue. Full credit dari gue untuk Music Director-nim nya karena bener-bener OST Various Artist nya sebagus itu.
- Chemistry dan tentu aja kualitas acting semua castnya.
- Yang harus banget dapet full credit dan standing applause selain director, music director dan actors nya ya tentu aja Lee Kyunghee, penulis naskah Nice Guy yang bisa bikin narasi drama ini segitu deep nya. Monolog dan dialog antar tokohnya, hampir semuanya quote-able. Beautifully yet painfully. Gue secara nggak sengaja selalu nonton karya nya Lee Kyunghee; I'm Sorry I Love You, A Love to Kill, dan yang terbarunya Uncontrollably Fond, bagi gue Nice Guy tetep nomer satu. (Update in 2019 : Lee Kyunghee bikin drama baru judulnya Chocolate, ceritanya bagus dan Lee Kyunghee banget). Beliau emang pantes dapet julukan ratu melodrama karena semua karya dia selalu ngasih impact yang cukup wadidaw ke gue dan ke para pecinta melodrama.
- Perpaduan dari narasi bagus + backsound bagus + akting bagus tentu aja ngehasilin adegan high quality yang kayaknya setiap detailnya perlu dibahas. Sebegitu (nyakitin) bagusnya sampe bikin diri ini kalau engga sesek nafas nahan nangis atau nangis sampe sesek nafas.
- Tulisan ini akan sangat over-analyzing
Sayangnya kecerdasan akademik Maru itu berbanding terbalik dengan kecerdasan emosionalnya. Semua yang menjanjikan bagi Maru harus kandas karena cinta butanya pada seorang wanita bernama, Han Jaehee (Park Shiyeon), cinta pertama Maru sekaligus kekasihnya, seorang reporter cerdas yang tak sengaja membunuh seorang pria saat ia mencoba menyelamatkan diri dari pelecean seksual ketika ia tengah meliput suatu berita. Karena tak ingin karir Jaehee yang baru merangkak naik hancur, Maru memutuskan untuk menggantikan Jaehee untuk menjadi kambing hitam dalam peristiwa tersebut. Maru kesampingkan masa depannya demi cinta, membuatnya di depak dari sekolah kedokteran karena harus mendekam dipenjara selama 5 tahun.
Tak ada lagi arti hidup bagi Kang Maru.
Dihadapan Maru, Choco sering secara sengaja mengungkit peristiwa ketika Maru meninggalkannya dulu saat ia sekarat untuk bertemu Jaehee. Nggak sekali Choco menunjukan ketidak-inginannya untuk hidup atau mengancam untuk mati kalau Maru lagi nggak dengerin dia. Semua itu semata karena Choco takut kehilangan Maru lagi. Di penjaranya Maru dulu yang membuat ia tak kembali selama lima tahun tentu aja bikin Choco banyak trauma. Bagi gue pun, rasa bersalah yang Maru tunjukin ke Choco selama ini nggak membuat apa yang Maru lakukan dulu dimaafkan. Logikanya, kalau Maru segitu sayangnya sama Choco sampai rela melakukan apapun seperti yang dia tunjukan selama ini, harusnya dulu sebelum dia berniat menggantikan Jaehee ke penjara, Maru bakal masukin Choco sebagai pertimbangan terbesarnya 'kan? Nyatanya enggak, Maru mengesampingkan Choco demi Jaehee seolah di dunia ini yang hidupnya bergantung sama Maru cuma Jaehee seorang. Kang Choco berhak marah.
Pertemuannya dengan Jahee itu membuat Maru akhirnya tahu jika Han Jaehee telah benar-benar berpaling dan melupakan segala hal tentang masa lalu mereka. Maru terlambat menyadari jika ia telah dikhianati habis-habisan dengan melihat sendiri bagaimana Jaehee menjalani hidup sebagai nyonya besar Taesan disaat tak ada satupun yang bisa Maru selamatkan dalam hidupnya.
Disinilah titik balik hidup Maru.
He is such a broken man, like her.
He is such a lonely man, just like her.
Memberikan kesempatan bagi Maru untuk masuk kedalam hidupnya disaat Maru mendapati perselingkuhan Han Jaehee dengan Ahn Minyoung (Kim Taehoon), tangan kanan ayah Eungi. Eungi sendiri nggak tahu kalau ibu tirinya punya affair sama orang kepercayaan ayahnya.
Dititik ini pula Maru sadar jika dunia milik Eungi bukanlah dunia yang pantas bagi seseorang seperti Han Jaehee. Maru sadar, pengorbanannya untuk Jaehee dulu nyatanya menjadi sia-sia. Bukan mengejar mimpi menjadi reporter seperti Maru harapkan, Jaehee justru menjadi orang yang jauh berbeda dari itu. Jaehee telah melakukan pengkhianatan diatas pengkhianatan. Sadar akan kesalahan itu, Maru mulai menunjukan taringnya. Bersamaan dengan Eungi yang mulai membuka diri untuk Maru yang mana sama dengan membuka peluang untuk dimanfaatkan, Maru memulai misi balas dendamnya.
Bukan menghancurkan Jaehee, Maru justru lagi-lagi, menghancurkan dirinya sendiri.
Kang Maru ini heroin kita kan bukan vilain?
Maru terkutuk untuk mencintai Eungi disaat motif dan masa lalunya terbongkar.
Bersamaan dengan terkuaknya masa lalu Kang Maru yang merupakan mantan kekasih ibu tirinya, Eungi juga mendapati fakta jika laki-laki yang tengah ia cintai itu merupakan mantan narapidana dan pernah membunuh. Semua motif kejam Maru terbongkar dalam satu hentakan saja.
Eungi pikir, berpisah dengan Maru adalah hal yang benar untuk dilakukan mengingat segala pengorbanan yang Maru lakukan selama ini mungkin hanyalah rencana Maru semata untuk menjangkau Jaehee. Namun, berpisah dengan Maru justru membuat Eungi sadar jika cinta yang ia miliki untuk Maru jauh lebih besar dari dugaannya. Eungi percaya, dari seluruh tipu-daya Maru selama ini, ada secuil saja ketulusan yang Maru sisipkan untuknya. secuil ketulusan itulah yang membuat Eungi pada akhirnya berani mengambil keputusan yang sangat besar yang seharusnya tidak mungkin seorang Seo Eungi lakukan ; melepaskan Taesan.
Menyeret Eungi ke dalam permainannya bersama Jaehee adalah kesalahan besar kedua yang pernah Maru lakukan setelah menggantikan Jaehee dipenjara dulu. Maru bahkan nggak pernah bilang jika dia menyesal menggantikan Jaehee, tapi Maru terang-terangkan mengatakan pada Jaehee jika ia menyesal karena telah menyeret Eungi ke dalam permainan mereka.
Karena itu.
Maru tak ingin Eungi terus-menerus mentoleransi pengkhianatannya dan mengabaikan rasa sakitnya. Ia merasa tak pantas untuk dicintai sebegitu dalamnya oleh Eungi. Rasa bersalah itu membuat Maru ingin mengembalikan segalanya ketempat semula seperti sedia kala. Mengembalikan Eungi ke tempatnya, ke Taesan, tempat yang telah Eungi lepaskan demi Maru, tempat dimana seharusnya Eungi berada.
Penolakan Maru terlihat begitu nyata.
Pengkhianatan bertubi-tubi yang Eungi terima dari Maru bersamaan dengan kabar duka yang membuat dunia Eungi hancur diwaktu bersamaan; ayah Eungi meninggal dunia.
Eungi terluka. Parah.
Saking terlukanya ia ingin melukai Maru balik.
Kemarahan dan rasa kecewa yang terlalu besar itu membuat Eungi kehilangan batas-batas kewarasannya dan menuntut pertanggung-jawaban penuh dari Maru atas segala rasa sakit dan penderitaan yang ia rasakan.
*nafas dulu bentar.
Bertemu lagi dengan Eungi di kehidupan selanjutnya,
dan mencintai Eungi dengan cinta biasa seperti cinta yang orang lain miliki.
Maru-Eungi nggak pernah senyum sebahagia foto-foto di atas -_- buat aku makin syedih.
Jaehee kehilangan Maru,
Jawabannya cuma satu : Seo Eungi.
Fakta yang bikin gue nangis setelahnya adalah,
BENER AJA,
Seperti dulu Eungi yang tak menyerah menunggu Maru di Hirosaki Castle disaat Maru terjebak nostalgia bersama Jaehee, saat ini Maru juga melakukan hal yang sama untuk Eungi.
Ketika semua orang berkata Maru berubah, nyatanya, Kang Maru kita tetap Kang Maru yang sama. Kang Maru yang dalam diam tak lelah menunggu cintanya kembali pulang.
Kata dokter yang ngerawat Eungi, saking Eungi nggak kuatnya nerima ingatan itu, alam bawah sadar Eungi nutupin lagi ingatan itu dalam dalih amnesia demi menghindari rasa sakit. Gue yakin seribu persen, orang yang nonton Nice Guy akan mengatakan scene Maru bolak-balik bawa susu dan jus tomat untuk Eungi dan Eungi bolak-balik banting-bantingin semua gelas yang Maru kasih sampai Eungi berdarah-darah yang berujung Eungi nangis histeris dan Maru collapses di kamar mandi sebagai scene paling nyakitin sepanjang 20 episode Nice Guy :'(
"You getting mad, breaking everything and being like this after collape, It actually makes me happy. In this situation, it's normal to get angry and furious. Because you, Seo Eungi, you seems always too bright and happy, I actually worried about that. Because I thought, maybe you were hurting inside.."
Maru sampai minta Eungi untuk teriak atau nangis karena sejujurnya Eungi yang selalu ceria bikin Maru khawatir banget. Maru tahu, Eungi nahan semua rasa sakit dalam hatinya sendiri wak gimana gue sanggup nontoninnya T_T
"Are you having a hard time because of me? Did I who make you have a hard time like this? If you having hard time because of the memories about me, because of those memories you being hurt like this.. don't hide and let it out. Stop hurting yourself.. just hurt me, Eungi.. Stop inflicting pain on yourself.. and stab me like this.." - Kang Maru, ep14.
Maru malah minta Eungi buat nyakitin dia balik kalau semisal memori tentang mereka dirasa terlalu menyaktikan. Maru tahu, alam bawah sadar Eungi sedang mencoba ngelindungi Maru dan diri Eungi sendiri dari fakta kalau Maru bukan orang baik. Kayak dulu Maru yang terus denial kalau Jaehee bukan orang baik. Hati Eungi juga menolak fakta jikalau pada akhirnya Eungi harus menyakiti Maru karena Maru yang membuat diajadi kayak gini. Karena Eungi cinta banget sama Maru, alam bawah sadar dia menolak memori pahit itu dan ngubur lagi kenangan mereka dalam dalih amnesia demi tetap bisa mencintai Maru.
Dari permohonan Maru itu, gue jadi tahu kalau Maru segitu nggak sanggupnya ngeliat Eungi yang kelihatan nahan sakit di dalem diri dia, nahan semuanya sendiri semata demi bisa tetep cinta Maru. Gimana Maru nggak bucin sama Eungi coks, kalau cara Eungi mencintai Maru sebegitu brutalnya. Eungi nya kuat banget dan Marunya sabar banget.
Semakin Maru menghabiskan waktu bersama Eungi, ia semakin terjebak dalam ketulusan cinta Eungi. Maru semakin tak ingin melepaskan Eungi namun semakin besar pula rasa takut jika ingatan Eungi kembali nanti dan Eungi akan mengingat betapa dalam luka yang pernah Maru torehkan. Maru ingin egois untuk memiliki Eungi lagi dengan berharap ingatan kembali tak perlu kembali selamanya namun disisi lain keadaan memaksa Eungi untuk segera mengembalikan ingatannya agar bisa segera kembali ke Taesan.
SEO EUNGI KEMBALI.
"Letting of someone and giving up of someone is love too. The biggest love than having them,"- The Innocent Man ep20.
Lebih baik mengungkap segalanya lebih cepat agar Eungi tak semakin terluka dengan pondasi hubungan mereka yang didasari kebohongan. Lebih baik Eungi membunuhnya daripada Eungi harus hidup dalam kebahagiaan fana yang Maru ciptakan. Lebih baik Maru membatalkan pernikahan yang disusun Park Junha daripada Eungi menyesal seumur hidup nantinya ketika ingatan Eungi kembali karena menikah dengan Maru yang sudah menghancurkan hidupnya. Lebih baik Eungi meninggalkan Maru untuk kembali ke Taesan dimana seharusnya ia berada. Lebih baik Maru mengungkap segalanya sebelum waktunya habis.
Komentar gue setelah 124367890x nonton :
- BEST MELODRAMA EVER! Drama Lee Kyunghee yang setelah Nice Guy nggak berhasil bikin gue jatuh cinta sedalam ini, bahkan melodrama yang keluar setelah tahun 2012 nggak ada yang bisa nyamain segimana precious nya drama ini buat gue.
- Drama pertama dimana gue nggak nge-stand tokoh utamanya karena gue selalu love-hate sama semua karakter disini. Bahkan in the end gue nggak bener-bener benci Han Jaehee.
- Narasi, monolog, dialog nya BAGUS BANGET nggak ngerti lagi gue gimana Lee Kyunghee bisa bikin implisit pain yang mereka rasain itu bisa sampe ke hatigue cuma dari ucapan mereka.
- Sinematografi dan directingnya bukan yang sinematic banget tapi berhasil ngena. Emang kadang pace nya nggak beraturan, ada moment yang kerasa terlalu sat-set apa moment yang draggy dan terkesan lambat, berasa kelompat sana-sini, maju-mundur kayak dipermainkan timeline. Tapi Kim Jinwon gue masukin sebagai director fav gue lah setelah Just Between Loversnya JTBC cukup untuk melepas kerinduan gue pada directing doi. Karena nonton Nice Guy juga, gue sekarang jadi lebih nyaman liat drama berlatar autumn.
- Soundtracknya parah! Percayalah backsound blog ini akan pake VA nya NG dalam waktu yang lama. Ini jadi point tambahan karena memperkuat cinematography yang yang udah dark. Terlebih, tokoh-tokoh di drama ini nggak banyak ngomong dan lebih banyak ngungkapin sesuatu pakai mata, backsound various artisnya itu lah yang ngebantu penonton untuk bisa ngerasain apa yang sebenernya dirasa sama si tokoh.
- MOON CHAEWON - SONG JOONGKI! GUE TAHU SHIPPER-AN GUE UDAH KARAM KARENA JOONGKI UDAH NIKAH WOY GUE TAHU!!! Tapi ini gue nggak ngerti lagi kenapa mereka bisa klop banget chemistrynya jauuuuuuh kalau dibanding co-star mereka yang lain -_-. Joongki yang receh banget pas jaman Running Man sampe tahap gue ilfeel saking easy brother nya dia, gue nggak nyangka dia punya skill yang bikin gue istigfar berkali-kali setiap liat matanya. KANG MARU ITU BUKAN SONG JOONGKI Ya ampuuuuuuun nggak ngerti lagi gue kenapa Joongki mendadak keren pas di NG. Kalau Moon Chaewon, sejak gue nonton di Brilliant Legacy sama The Princess Man, gue udah tahu kalau melodrama itu emang genre-nya dia, di romcom selalu failed buat gue. Seo Eungi dan Kang Maru itu karakter paling complicated yang pernah gue liat di seluruh Kdrama. How can they potray their feeling, their pain really well? Gimana coba mereka bisa bawain cinta Maru dan Eungi yang rumit itu dengan sangat sempurna? Nice guy was a case of two charismatic well-matched leads paired together in a drama showcase. Their talent which meshed well on screen.
- Seo Eun Gi era!! I think Chaewon ability increase a lot after pairing with Song Joongki. Gue nonton salah satu interview Chaewon di Stardate sebelum Nice Guy mulai shoot. Disitu Chaewon has pessimistic pairing with Song Joongki. She said, this pairing shouldn't be anticipted. She can't imagine how she can be with him because their personalities look opposite. TAPI kali ini Moon Chaewon salah banget! You meet your compatible partner. I like you more with Joongki than with Seunggi, Joowon or Park Shihoo. Slowly, Chae Won transformed like Joongki. Little by little can speak her heart through her face, through her eyes. Even with no tears, I can feel Eungi's feeling too. The big love that she had for Maru, the hurt and pain that Maru give to her, the anger for Ma Ru.
- Alurnya jebrat - jebret emang, agak sulit diterima. Jujur, ini kesekian kalinya gue nonton drama ini dari pertama kali dia keluar di tahun 2012. Butuh waktu bertahun-tahun tahun buat bener - bener paham sama maksud penulisnya nya dan bantuan soompi untuk liat dari sudut pandang orang lain sebenernya ceritanya begimana. Setelah baca review sana - sini ternyata emang bener, nih alur agak susah di cerna dengan otak ngeheng. There's a meaning behind the scene. JANGAN mudah percaya sama muka dan omongan Maru. He is such very hypocrite person. Ekspresi, perkataan, tatapan dan hati Maru susah di tebak, bikin view kabur. Setting waktu nya nyeritain dari jaman Maru kecil sampe usia di atas tiga puluh tahun *walau nggak setuju aja muka Ma Ru yang kiyut parah itu ternyata udah tiga puluh tahun lebih (menuju empat puluh tahun malah) di episode terakhirnya.
- Ketika Maru - Eungi kecelakaan pas balapan motor itu sampe sekarang gue rancu. Itu mereka emang beneran ditakdirin ketemu atau itu tipu daya Maru? Pertemuan mereka akan gue anggap sebagai tipu daya Maru kalau merujuk ke narasi Maru di awal episode 3 tentang Eungi. Nah tapi action Maru waktu ngambilin boneka Eungi di jurang itu gue rasa Maru tulus. Maru nggak expect Eungi bakal kecelakaan. Apalagi ngeliat Eungi tantrum sambil teriak manggil ibunya dan rela masuk ke jurang lagi cuma buat ambil boneka. Makanya waktu mereka di pantai sebelum kecelakaan berdua, Eungi mempertanyakan apa aja tindakan Maru yang dimanipulasi sejak awal dan apa waktu ambilin boneka dia di jurang itu juga termasuk ke dalam tipu daya Maru. Disitu Maru cuma jawab "mungkin" karena menurut gue Maru emang awalnya Maru niat manipulasi Eungi tapi setelah liat sisi broken nya Eungi, setengah diri Maru juga tulus. Makanya Eungi ngamuk denger Maru jawab gitu, ngakunya bohong padahal tulus. Eungi ini pinter, makanya dia bilang "Lu bego ya? Terlepas dari Jaehee atau bukan, Maru bisa aja mati. Kenapa lu bohong? Kang Maru yang selama ini gue kenal bukanlah Kang Maru yang ada dihadapan gue sekarang. Kang Maru yang gue kenal, bukan orang yang penuh keraguan dan selalu berpegang dengan kata-katanya. Kang Maru yang gue kenal nggak seharusnya berusaha untuk bersikap buruk kayak orang yang ada dihadapan gue sekarang!" Makanya Eungi ngajak Maru kabur, bukan semata karena Eungi egois cuma mentingin perasaannya. Tapi karena tahu Maru juga sayang sama dia asal nggak ada Jaehee dan nggak terbelenggu dengan kondisi mereka yang sekarang.
- Han Jaehee mengenal Maru dengan versi terbaiknya tapi Jaehee ninggalin Maru. Sedangkan Eungi mengenal Maru diversi worst Kang Maru tapi Eungi justru tinggal disisi Maru. Hati gue nyeesss pas nangkep kesimpulan ini. Gue nggak bisa bilang cinta siapa yang lebih besar antara Maru dan Eungi.
- Awalnya, gue ngerasa cinta Maru buat Eungi setelah kecelakaan itu nggak lebih dari rasa bersalah dan penebusan semata. Karena ada diri Maru yang merasa harus take responsibility atas apa yang terjadi sama Eungi kayak yang Jaehee bilang. Muak juga karena Maru yang masih nggak bisa netapin hati apalagi kalau udah dihadapain sama Jaehee, jadi kesannya dia plin plan. Tapi ternyata, kata orang-orang soompi nih; Jaehee dan Eungi, dua - duanya cinta bagi Maru. Jaehee cinta pertama dan Eungi cinta sejati. Maru nggak pernah tega lihat Jaehee terluka karena kebiasaan dari dulunya gitu. Kebiasaan dari kecil dimana Maru selalu melindungi Jaehee, dimana Maru nggak pernah ngebiarin Jaehee terluka karena orang lain. Dari situ Maru jadi nggak biasa liat Jaehee di sakitin, makanya waktu Maru mau nyakitin Jaehee tetep suka bertentangan sama hatinya, ya karena kebiasaan itu. Hubungan mereka dulunya deep banget. Nggak mungkin Maru gampang berpaling. Jadi bukan karena Maru masih cinta sama Jaehee, cinta Maru udah jelas buat Eungi tapi karena kebiasaan itu jadi kesannya Maru nggak move on.
- Karena Maru masuk penjara, Jaehee jadi nggak punya rem (kayak yang Maru bilang), Maru sendiri tahu Jaehee orang yang ambisius dan punya tangan dingin buat dapetin apa yang dia mau, itu kenapa dari dulu Maru udah khawatir tangan dingin Jaehee itu suatu saat akan jadi masalah buat Jaehee sendiri. Bener aja kan, hidup Jaehee makin nggak kontrol dan haus akan ambisi setelah nggak ada Maru karena Jaehee nggak punya pegangan lagi. Jae Hee malah hidup di kelilingin orang-orang yang ngomporin dia melulu dan membatu dia akselerasi, Ahn Min Young contohnya. Sedangkan Ma Ru sendiri walau lifeless gitu, dia masih punya Jaegil dan Choco yang jadi pegangan dia. Dua orang yang selalu neriakin Maru kalau Maru udah mulai keluar batas.
- Han Jaehee ini sebenernya cinta banget sama Maru. Yang pengen dia tinggalin itu hidup dia yang miskin dan menderita sama Maru, bukan Marunya. Makanya waktu Eungi malah ngelakukan kebalikan dari yang Jaehee lakuin, Eungi yang yang malah ngelepas Taesan buat Maru, disaat Jaehee rela buang Maru demi Taesan, Jaehee langsung senewen, "Lo gila? gue aja ninggalin Maru demi Taesan, demi sampe di titik ini, demi jadi kayak elo, relain cinta mati gue demi jadi orang kayak sekarang. Kok lo malah ngasih posisi ini ke gue secara cuma-cuma dan malah milih Maru? ini gue yang goblok atau Eungi sih?" kurang lebih gitu kata si Jaehee. Maka dari itu Jaehee makin egois, dia pengen harta juga, dia pengen Maru juga.
- Soal Maru yang bohong ke Eungi kalau mereka nggak pernah kisseu padahal udah pernah (sering) sebelum Eungi amnesia. Menurut gue itu karena Maru nganggep kisseu mereka yang dulu-dulu itu bukan kisseu beneran, lebih kayak cara Maru buat ngerayu Eungi aja. Makanya Maru bilang kisseu mereka di kantor polisis itu yang petama karena emang itu yang pertama semenjak Maru beneran cinta sama Eungi.
- Dulu gue juga protes kenapa Maru kok kayak nggak bisa benci sama Jaehee, kayak masih cinta banget aja gitu dalam diam, tapi ternyata bukan itu. Maru nggak akan pernah benci Jaehee sejahat apapun dia karena menurut Maru dirinyalah yang membuat Jaehee jadi orang kayak gitu, jadi monster yang nggak bisa nentuin mana yang bener dan mana yang salah. Makanya Maru rela menghabiskan sisa hidupnya bersama Jaehee jikalau Jaehee masuk penjara. Bukan karena dia masih cinta sama Jaehee, semua nggak lebih dari penebusan. Jaehee berubah menjadi orang yang menakutkan seperti itu karena keegoisan Maru pada cinta dulu. Maru rela ngabisin sisa hidup dia sama Jaehee kalau Jaehee emang menginginkan Maru tetap dengan syarat Jaehee nggak boleh ganggu Eungi selamanya dan Maru nggak bisa menjanjikan cinta untuk Jaehee. YA GIMANA BISA BOK? CINTANYA MARU UDAH ABIS KAN BUAT EUNGI SEORANG.
- Lihat di dua-tiga episode sebelum ending. Semua orang mulai mendapat ganjaran atas apa yang pernah mereka lakukan. Mereka semua sibuk dengan kekalutan dan ketakutan akan dosa mereka. Eungi yang sibuk nyari tahu tentang kematian ayahnya karena dulu dia ninggalin ayahnya, Park Junha yang selama ini baik-baik aja justru koma karena dia nuntupin fakta kematian ayah Eungi, Jaehee dan Minyoung juga semakin terdesak. Tapi liat Maru kita, dia baik-baik aja. Ketika semua orang disibukan dengan balasan mereka, Maru satu-satunya orang yang doing so fine, dia malah mondar-mandir sana-sini ngurusin para pendosa dan sempet-sempetnya main tawan-tawanan sama Eungi (bilang aja kangen Eungi elah segala bilang lagi pengen ngebunuh Eungi makanya dia deket-deket Eungi, elah banget lu Maru). Jadi, akan ada saatnya semua terbalaskan.
- Kehadiran Lee Kwangsoo bagai angin segar. Diantara scene scene yang bikin nangis, dia malah - aaaaaaaah tahu sendiri kan gimana Giraffe ini. Beruntungnya Kwangsoo dapet peran yang emang sesuai sama karakter asli dia. Merasa berterima kasih berkali-kali sama Jae Gil dan Choco. Selain scene mereka yang antimainstream dan bikin refresh mata dari bengkak, mereka berdua seolah suara hati penonton untuk hidup Maru. Dialog mereka sesuai dengan apa yang ingin penonton sampaikan ke Maru. Selain itu mereka juga yang menyambungan dan menjelaskan secara tidak langsung ke penonton bagaimana kondisi Maru sebenernya, secara nggak langsung mereka selalu bilang ke penonton "tolong jangan benci Maru," jadi yaa kehadiran Jae Gil - Choco sangat berarti di drama ini.
- Maru ini tipikal cowok yang rela hancurin diri sendiri demi orang yang dia sayang. Demi Choco, dia jual badan. Demi Jaehee, rela masuk penjara dan masa depannya hilang seketika. Demi Eungi, rela nyerahin hidupnya buat merangin Jaehee dan ngejalanin cinta fana, bahkan rela nggak operasi sampe penyakitnya makin parah demi dapetin posisi Eun Gi balik.
- Maru sesayang itu sama Eungi. Gue baca di salah satu blog : Maru itu orang yang punya banyak cinta tapi nggak ada orang yang menerima cintanya (Jaehee) dan Eungi orang yang butuh cinta. Itu kenapa Maru-Eungi emang match made from heaven. Ini berhubungan dengan narasi Maru waktu curhat ke bapaknya di pantai itu. Pertama kalinya, kita tahu gambaran sosok Eungi di mata Maru. Maru bilang ke ayanya, dia sering liat diri dia sendiri kalau lagi liat Eungi. Karena cinta Eungi ke Maru itu persis kayak cinta Maru ke Jaehee dulu. Luka dalam hati Eungi juga persis sama kayak luka dalam hati Maru. Jahee yang bikin Maru punya luka itu dan Maru yang bikin Eungi punya luka itu. Makanya Maru sesayang itu sama Eungi. Dari Eungi, Maru banyak berkaca tentang diri dia. Lukanya Eungi, sakit hatinya Eungi, kecewanya Eungi, Maru tahu persis rasa sakitnya. Karena Eungi, Maru juga belajar tentang cinta dan jadi lebih ngenal diri dia. Dari Eungi, Maru belajar mencintai dengan cara yang benar. Baguslah Maru cuma minta ke Tuhan supaya dia dan Eungi bisa saling mencintai secara sederhana kayak orang-orang lain. Bagi gue sendiripun, gambaran cinta Maru - Eungi ini udah another level of love nggak akan bisa dimiliki orang biasa.
- Selain OTP-in Joongki - Chaewon, gue suka banget setiap adegan Joongki - Yubi (Maru - Choco) mereka bener - bener hidup untuk satu sama lain. Maru bertahan demi Choco, Choco berjuang lawan sakitnya demi Maru. Choco tuh slaying banget. Kadang gue ngerasa Choco jauuuh lebih dewasa dari Maru. Kayaknya waktu dia ngambil semua duit tabungan yang uang Maru kumpulin susah payah buat Choco tapi malah Choco kasih ke anak korban penipuan Maru? Astaga itu duit loh Choco. Dia bitter banget sama abangnya kalau si Maru lagi nyebelin Tapi Choco satu-satunya orang di garis putih yang gue percaya nggak akan terombang-ambing karena satu motif atau ambisi. Mereka meranin porsi yang pas sebagai kakak - adik. Saling khawatir, saling mengingatkan, saling melindungi, saling terluka, juga selalu berada disisi satu sama lain saat yang lain membutuhkan.
- Banyak berterima kasih sama Jaehee di episode 20 (ending). Selain karena Jae Hee akhirnya nyerahin diri ke polisi (karena emang seharusnya begitu kan?) gue lebih berterima kasih waktu Jaehee mau pergi ke rumah sakit jenguk Matu tapi mutusin ngasih tahu Eungi duluan soal Maru sakit parah. Dia ngebiarin Eungi yang ke Maru, bukan dia. Karena Jaehee kayaknya paham kalau yang Maru butuhin itu Eungi, bukan dia. Waktu Jaehee nangis di kamar sebelum Minyoung nelfon dia juga dapet banget itu penyesalan Jaehee nya, bener - bener nangisin Maru dan seolah minta maaf ke Maru dari jauh. Apalagi waktu Jaehee nge flashback ucapan Maru "Sejak kapan aku mendapatkan apa yang aku inginkan? Tak pernah sekalipun dalam hidupku aku mendapatkannya" disitu Jaehee mutusin untuk nyerahin diri ke polisi biar ada satu aja keinginan Maru yang terwujud, sebagai tanda terima kasih juga mungkin karena Maru pernah merelakan hidupnya demi Jaehee, jadi kali ini dia yang melakukannya. Juga ketika Jaehee inget Maru bilang "Aku bisa hidup tanpa cinta, aku bisa menemukan jalan untuk bertahan tanpa cinta," disitu Jaehee malah ke Eungi. Jaehee lagi - lagi ngabulin salah satu permintaan tersirat Maru. Kan sediiiiih.. Maka pada akhirnya gue nggak bisa benci Jae Hee :')
- Han Jaesik, tokoh yang absurd menurut gue, walaupun gila duit, ternyata dia lebih sayang Maru daripada Jaehee. Nggak jarang dia bikin Maru kena masalah, tapi sering juga hyung ini malah bikin Eungi-Maru bersatu
- PARK JUN HA ITU KANG MA RU'S FANBOY!
- Sayangnya bagi gue NICE GUY di drama ini bukan Maru atau Junha, tapi PARK JAEGIL!!! Iya banget lah orang yang setia intilin Maru di rumah kumuh tanpa protes padahal dia anak milyader, satu - satunya orang yang nangisin Maru sampe minta maaf ke ayahnya yang dia benci banget buat nyelamatin Maru. Satu-satunya yang tahu keadaan Maru baik fisik dan mentalnya. Orang yang selalu jagain Choco kalau Maru lagi nggak ada. Gimana enggak coba Giraffe?!!
- Sempet ada yang komen di Youtube, kapan sebenernya Maru mulai cinta sama Eungi? Kalau menurut preferensi gue sih sejak Maru ikut brunch sama bapaknya Eungi. Disitu Eungi belain Maru di depan bapaknya yang sengaja ngerendain Maru. Menurut gue di moment itu Maru udah muali suka sama Eungi cuma dia nggak sadar aja karena fokus dia masih ke Jaehee.
3 komentar
Best melodrama ever.... Setuju bnget sma smua pmikiran kamu tntang ni drama
ReplyDeleteKirain tinggal gue org yg msh blm move on dri ni drama smpe skg hehehe
Alasan gue suka bget ni drama bkn cma krna crita & akting pemainnya yg keren tingkat dewa but krna jga video bts2 joongki n chaewon yg klu dilihat2 bkin gue mikir "kok bts-nya lbih sweet dri adegan dlm drama" wkwkwk maafkan komen gue yg absurd ini... Sumpah gue sneng bnget baca ni postingan mkasih yah udah nulis ini dan gue cma bisa blg bhwa kang maru itu adlah krakter yg nggak akn prnah trgantikan pastinya,bahkan yoo shi jin msih kalah deh wkwkwk
Maaf komen gue trlalu pnjang
*glad someone leave her thought in this post :D
DeleteNO NO.. youre not alone dear, many people choose to be in silent but they still have NG in their heart.
Hahaha.. sayangnya immature fangurl membuat aku memilih move on dari BTS-BTS itu, ku mau hidup sehat soalnya wkwkkw
Yep! Kang Maru was more daesang worthly :D Belum nemu karakter drama yang punya ada cinta lebih besar dari cinta kayak yang Maru miliki buat Eungi *eh?
Thanks udah komenin tulisan panjang ini :D
Respect and I have a neat supply: How Long Renovate House home renovation construction
ReplyDeleteComment