Book - Interlude by Windry Ramadhina
May 31, 2014
Hanna,
listen.
Don't cry, don't cry.
The world is envy.
You're too perfect
and she hates it.
Aku tahu kau menyembunyikan luka di senyummu yang retak.
Kemarilah, aku akan menjagamu,
asalkan kau mau mengulurkan tanganmu.
"Waktu tidak berputar ulang. Apa yang sudah hilang,
tidak akan kembali. Dan, aku sudah hilang."
Aku ingat kata-katamu itu. Masih terpatri di benakku.
Aku tidak selamanya berengsek.
Bisakah kau memercayaiku, sekali lagi?
Kilat rasa tidak percaya di matamu,
membuatku tiba-tiba meragukan diriku sendiri.
Tapi, sungguh, aku mencintaimu,
merindukan manis bibirmu.
Apa lagi yang harus kulakukan agar kau percaya?
Kenapa masih saja senyum retakmu yang kudapati?
Hanna, kau dengarkah suara itu?
Hatiku baru saja patah....
Tahun ini emang tahunnya Mbak Windry di hati gue *elaah banget, maap fans baru*. Alasannya jelas, Mbak Windry tak pernah mengecewakan. Dia juga ramah kalau balas twit *yang ini subjektif banget*. Interlude ini buku ketiga Mbak Windry yang gue baca setelah Montase dan London : Angel. Bisa dibilang sejak Montase gue udah menaruh hati pada Mbak Windry, bisa dibaca disini.
Mau ngasih tahu sebelumnya kalau novel ini genre nya new adult, jadi pikiranlah berulang bagi pembaca yang masih dibawah umur *kibas rambut yang udah mau kepala dua*. Sempat agak ragu dengan transfromasi genre buku nya Mbak Windry tapi itu tak berhasil di buktikan sodara - sodara. Jadi selamat membaca!
----------
Novel romance pasti ada sisi Klise nya. Makanya gue nggak pernah ngamuk kalau ada novel romance yang konfliknya ketebak. Di Interlude ini intinya, ada Bad Boy jatuh cinta sama cewek lemah. Klise kan?
Tapiiiiiiiiiii... Gue jatuh cinta luar biasa dengan sosok Kai. *Maaf mbak Windry, dari segi fisik, yang aku bayangkan jauh berbeda dengan ilustrasi yang Mbak buat*
Gue kasih tahu, Kai itu Bad Boy. Tapi Bad Boy nya dia nggak seperti 'bad' yang selama ini sering digambarkan. Bad hanya dalam kebiasaan, tapi untuk interaksi dan cara memperlakukan orang lain, dia luar biasa ramah. Dia brengsek? Iya. Dia blangsak? Iya. Dia keras? Iya. Dia mesum? Iya banget. Walaupun penuh dengan pikiran kotor, gue cukup mengapresiasi sosok Kai yang kerjaannya main wanita tapi tidak memperlakukan semua wanita seperti mainan. Cara Kai membantu Hanna dan melindungi sahabatnya Gitta yang notabene nya cewek kuat, membuat gue pengen punya orang seperti itu disisi gue *yang ini curhat, maap* Dia tahu mana yang bisa dijadikan mainan, mana yang tidak boleh disentuh. Dia hanya 'main' pada perempuan yang mau diajak 'main'. Gue setujulah dengan pengakuan Kai yang katanya "Aku tidak selamanya berengsek".
Gue suka karakter bad boy yang masih punya rasa bersalah. Di kehidupan nyata, bad boy pasti main hantem aja. Mau dia nyakitin orang kek, dia nggak peduli. Tapi Kai enggak gitu. Tahu dia berbuat salah pada Hanna, dengan segera dia menyesali dan meminta maaf. *jadi ingat Sun Woo Hwan*. Dan lagi, keinginan Kai supaya orang tua nya nggak bercerai makin membuktikan kalau Kai tidak benar - benar berengsek. Cara Kai memohon pada ayah dan ibunya khas anak bungsu dan gue suka. Point lagi untuk Kai, gue suka kalau dia ngegodain Hanna, sweet aja gitu. Kai seneng kalau Hanna menunduk salah tingkah karena ulahnya, tapi tahu kapan dia harus berhenti menggoda Hanna. Point plus lainnya, Kai itu pendengar yang baik :') I LOVE KAI!!
Gue juga jatuh cinta pada sosok lemah Hanna. And I love Hanna with her way! Maksudnya, lemahnya Hanna itu nggak di lebih - lebihkan. Dia lemah karena keadaan. Dalam dirinya, dia terus berusaha menjadi kuat walau terus gagal. Ngeliat Hanna, gue kayak berkaca *ceilah*. Maksudnya bukan dari sisi lemahnya, *gak mau di bilang lemah soalnya* tapi dari cara Hanna nggak pernah marah pada Kai seberapa menyebalkannya Kai. Nggak menghindar meski hatinya kadang merasa Kai itu ancaman.
Ada saatnya Hanna yang butuh bantuan dan ada saatnya juga Kai yang butuh pertolongan. Ini yang gue suka. Pasangan yang tidak berat sebelah. Mereka saling mengimbangi, kadang yang satu yang menjadi dewasa dan yang satu yang bersandar, kadang sebaliknya.
Ada beberapa setting yang menurut gue menggemaskan, bikin gue baca bagian itu berkali - kali. Kalau diceritain spoiler kan? Bukunya belum lama launching, aku gak tega nyampah sana - sini. Ehm.. pokoknya bagian Hanna mau mendapatkan Kai lagi ITU YANG PALING GUE SUKA!! *yang kata ke kampusnya Kai itu looh*
Sekian racaunya. Udah kasih empat bintang di Goodreads :3
0 komentar
Comment