Movie - One Way Trip (2016)

June 23, 2016

"Boys grow up unexpectedly..."
Intinya, lagi nyari tontonan yang agak - agak kelabu gitu setelah beberapa bulan belakangan ini stasiun tv korea sana kayaknya lagi gandrung rom-com dan perfilmannya juga belum ada yang nampol.

Dan.. I found it!

Film yang awalnya gue pikir akan 'sangat ringan' dan 'tidak gue banget' nyatanya masuk best movie versi gue di semester awal tahun ini. Cukup intens dan... melo.

Tipikal ceritanya hampir sama dengan TWENTY nya Kim Woo Bin, Kang Ha Neul dan Jun Ho, 
a film about youth; more precisely, a particular moment of transition from being an adolescent to becoming an adult. Tentang persahabatan, tentang bagaimana sekelompok anak muda yang hendak merayakan kedewasaan mereka, tapi gue kasih jempol lebih buat cerita ini, ya karena tadi, cerita ini lebih punya makna (termasuk karena menyelipkan bumbu - bumbu betrayal dalam cerita sederhana ini)


Opening nya sengaja dibikin agak sengit.
Dimulai ketika empat sekawan ini Yong Bi (Ji Soo), Ji Gong (Ryu Jun Yeol), Doo Man (Kim Hee Chan) dan Sang Woo (Su Ho) terlibat kejar - kejaran sengit dengan dua orang polisi. Adegan ini bikin bertanya - tanya sebenernya apa yang terjadi sama di empat anak sampe jadi buronan gini, apa mereka troublemaker kita dibikin menduga - duga dan opening kredit berakhir dengan Sang Woo yang menemui takdir buruknya di pembukaan film. Sang Woo tertabrak mobil ketika berusaha melarikan diri dari kejaran polisi.

Barulah darisitu alur flashback dan mulai diceritakan asal mula mereka bisa menjadi buronan. Bermula ketika empat sekawan ini yang ingin merayakan perpisahan dengan Sang Woo yang hendak pergi ke barak militer. Yong Bi membantu Ji Gong untuk kabur dari pengawasan ibunya yang menginginkan Ji Gong fokus belajar agar masuk ke universitas favorit. Setelah berhasil kabur, Yong Bi dan Ji Gong pergi ke tempat latihan baseball Do Man untuk mengajaknya melakukan hal yang sama.

Mereka memutuskan pergi ke Pohang dan menghabisakan waktu selayaknya 'anak muda' sebelum berpisah.


Hingga suatu insiden tak terduga menimpa mereka. Tanpa sengaja mereka melihat sepasang suami - istri tengah bertengkar hebat, sang suami tak sungkan memukuli istrinya hingga babak belur. Karena itu mereka berusaha menolong wanita tersebut.

Disinilah letak realistisnya.
Terkadang, kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain belum tentu bersambut baik.

Pria tersebut meninggal. Meski secara tidak sengaja, namun keterlibatan mereka berempat dalam berkelahian tersebut membuat mereka berempat menjadi tersangka utamanya. Bukan mendapat ucapan terima kasih, mereka berempat justru menjadi buronan polisi. Belum lagi kesaksian wanita yang mereka tolong justru menjadi bumerang bagi mereka sendiri. Wanita itu memberi kesaksian palsu dengan mengatakan jika mereka berempat memang membunuhnya suami wanita itu.

Mereka terpojok dengan pertaruhan masa depan mereka. Ibu Ji Gong tidak terima jika Ji Gong harus dipenjara sedangkan ia ingin anaknya masuk ke universitas terkemuka. Ayah Do Man juga tidak terima jika anaknya yang calon atlet harus memiliki laporan cacat dengan menjadi narapidana. Karena itu ibu Ji Gong dan ayah Do Man berusaha membuat Yong Bi menjadi tersangka berhubung Yong Bi hanya didampingi kakaknya yang orang biasa dan tidak memiliki kekuasaan. Belum lagi Sang Woo yang masih tak sadarkan diri dari koma akibat kecelakaannya.


Mereka tersadar jika dunia luar tidak semudah yang mereka bayangkan. Tidak ada yang namanya toleransi. Disaat seperti ini, mereka ditempatkan pada posisi dimana mereka harus memilih, atau lebih tepatnya mengorbankan hal - hal yang berharga bagi mereka. Mereka harus merelakan satu diantara mereka untuk menjadi kambing hitam. Persahabatan atau masa depan mereka yang harus di pertaruhkan.

Klimaksnya saat mereka bertiga mulai saling menyalahkan soal siapa yang mulai duluan dan siapa yang salah. Kekompakan mereka sirna uah ego mereka yang saling ingin menyelamatkan diri mereka masing - masing.


Jadi kira - kira, keputusan apa yang akan mereka ambil? Mengedepankan persahabatan mereka atau mementingkan masa depan mereka dan membuang segala kenangan indah mereka selama ini hanya karena sebuah insiden?

Nonton aja.


Sekarang part gue.

Kenapa nonton?


Sang Woo (Suho)

Nyatanya gue bukan anak EXO-L meski Suho adalah member EXO fav gue diikuti D.O. Gue nonton karena tiga dari empat lead nya menarik perhatian gue. Tentu saja RYU JUN YEOL (URI JUNGPAAAAAAL) yang menjadi alasan pertama gue nonton ini. Sayangnya, karakter Ji Gong yang diperanin Jun Yeol disini tidak membuat gue jatuh hati malah gue tepuk tangan buat aktingnya Ji Soo yang meranin Yong Bi. Gue udah naro mata ke nih orang sejak nonton Sassy Go Go.

Ji Gong ( Ryu Jun Yeol)
Do Man (Kim Hee Chan)
Yong Bi (Ji Soo)
Dan disinilah gue nangis kejer. Saat bayangan Sang Woo (yang tengah koma) menghampiri mereka, khususnya Yong Bi dan berkata apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka? apa mereka baik - baik saja? 


About the ending..
I actually really liked the ending (because I'm a melodrama trash kekekkk~).
This is something I really looking for in a movie. It stuck with me after watching it. Yes, It may not the happy ending but because of that it had more impact. Not everything in the world ends justly or happily. Sometimes things don't end well and that's why I liked the ending of this film. It may have felt wrong or dirty or sad but that's what makes it feel real. I can't help but cry till the end.

Endingnya cukup pas. Gue bukan tipikal pemboikot happy ending karena bagi gue sad ending atau open ending terkadang lebih baik daripada memaksakan kebahagiaan.

Setiap hubungan pasti punya limit. Sedalam apa kita mencintai atau percaya pada orang lain, tetap gak menutup kemungkinan adanya celah pengkhianatan. Terkadang kita emang dipaksa untuk egois, tujuannya ya tentu aja menyelamatkan diri kita sendiri dengan alasan 'mungkin ini yang terbaik'. Tapi yang 'terbaik' untuk masing - masing orang itu berbeda.



Diatas spoiler.
Silahkan tonton untuk tahu apa yang menjadi pilihan keempat sahabat ini.

★★★

You Might Also Like

1 komentar

  1. I'm proud of you. This post looks so interesting. I wonder how could you write nicely. Good for you. Keep doing it :)

    ReplyDelete

Comment