KDrama - The Innocent Man / Nice Guy (2012)

October 19, 2018

세상 어디에도 없는 착한 남자
Nice Guy Who Never Seen Anywhere in this World 

(P.S Already posted in 2015)

Tahun 2009-2013 bagi gue pribadi adalah golden era nya K-drama. Setelah malang-melintang dunia pe k-drama an dan udah banyak makan asam garam segala jenis genre, akhirnya gue tahu kalau gue ini typical pecinta traditional melodrama atau such a melodrama trash karena dari sekian ratus judul drama yang gue tonton, judul-judul drama favorit gue pasti jatuh di melodrama.

Omong-omong, tulisan ini bakalan jadi Full Writing nya The Innocent Man karena drama ini adalah melodrama terbaik dalam hidup gue dan bakal jadi drama favorit sepanjang masa bagi gue pribadi. Banyak banget yang pengen gue bahas disini karena emang sedalam itu ceritanya.

Dari semua official poster promotion Nice Guy yang ada, tbh poster diatas itu yang paling gue suka. The hanging tears in his eyes secara implisit ngegambarin secara keseluruhan tokoh Kang Maru. Walau setahu gue poster diatas di banned karena tulisan 착칸 남자 (Nice Guy) di poster itu di protes karena sengaja dibikin salah eja (merujuk ke satire dari Nice Guy), alhasil poster terbarunya di revisi pakai ejaan yang benar yaitu 착한 남자.

I love Kang Maru more than Descendant of the Sun's Yoo Shijin. 
I love Kang Maru more than Song Joongki himself.
And.. I love Kang Maru more than any fictional character in whole world. 

Gue berterima kasih sama Moon Chaewon yang bikin gue tahu kualitas Song Joongki sebagai aktor sebelum era Capt. Yoo Shijin menyerang. 

There are tons kdramas which had well-written stories. But, personally, it's rare to find drama that had much impact for myself for such a supeeeeeer long time. It's been passed over years and Nice Guy still have special place in my heart. I'm not saying Nice Guy as the best drama all the time, but I'll surely recommended to anyone who's looking for a great melodrama. I'll bravely say that Nice Guy as one of the best melodrama I've ever seen in K-melodrama history, on my 20+ years journey as Kdrama addict, and none even come closer yet. It's been pass few years but Nice Guy still definitely still linger in my heart that was typical super sticky dramas which impossible to easily forgotten. I had a hard time to letting go afterwards. 

Walaupun alur Nice Guy ini nggak punya racikan yang baru dan typical makjang yang terlalu banyak kebetulan, alur nggak masuk akal dan drama abis, tapi Nice Guy punya banyak banget unsur pembangun yang luar biasa bagusnya;
- Directing nya yang menurut gue high quality untuk ukuran drama tahun itu.
- OST Various Artist nya yang menggetarkan hati dan ikonik banget bikin setiap adegan bisa segitu kerasa nyelekitnya. Belum nemu drama yang punya OST VA yang sebagus itu sealbum-albumnya.
- Chemistry dan tentu aja kualitas acting semua pemainnya.
- Yang paling bikin gue berani kasih standing applause adalah NARASI dalam drama ini. Monolog para tokoh dan dialog antar tokohnya harus gue katakan parah banget. Deep banget, beautifully yet painfully at the same time yang sebegitu bagusnya sampe bikin kalau engga dada sakit ya banjir air mata. Secara nggak sengaja dari dulu gue emang selalu jadi pecinta karya nya Lee Kyunghee. Dia emang pantes dapet julukan ratu melodrama karena semua picisan dia dari dulu  selalu berhasil ngasih impact yang gede banget ke gue dan ke para pecinta melodrama. Luar biasanya nyakitinya. Dari semua karya Lee Kyunghee yang pernah gue tonton which is; I'm Sorry I Love You, A Love to Kill, dan yang terbarunya Uncontrollably Fond, bagi gue Nice Guy tetep nomer satu. (Update in 2019 : Lee Kyunghee bikin drama baru judulnya Chocolate yang berhasil masuk ke Top List gue juga hampir ngalahin Nice Guy)

Balik lagi ke Nice Guy, kalau ngeliat ke judulnya aja, emang agak kontradiksi; Nice Guy Who Never Seen Anywhere In This World, pria baik yang nggak akan pernah ada di dunia ini. Maksudnya, gimana?

Judul nyatanya emang pas, bener-bener cocok untuk menggambarkan tokoh sentral dalam drama ini; Kang Maru. Setelah nonton, pasti akan paham kenapa Kang Maru dapet julukan 'pria baik yang tidak akan pernah ditemukan dimanapun'.

Bener-bener definisi pria baik yang nggak ada pernah ditemukan dimanapun. Kang Maru emang baik, tapi bukan yang bener-bener baik. He is such a Nice Guy seperti kata judulnya, tapi dia bukan heroine. Dia bukan protagonis yang layak dikasih kebahagiaan murni di akhir cerita, karena nggak jarang dia bisa lebih jahat dari semua antagonist yang pernah ada. He's not 100% angel karena dia punya sisi evil yang bikin kita banyak-banyak istigfar. Jadi, maksud Nice Guy (Innocent Man) dalam diri Kang Maru ini adalah, karena Kang Maru memiliki pengorbanan dan cinta yang luar biasa besar untuk orang-orang yang dia cintai. Besarnya pengorbanan dan cinta dia ini sampai masuk ke taraf nggak masuk akal karena bisa sampai dititik dimana dia bisa menghancurkan diri dia sendiri demi orang-orang itu. Gue katakan sifat itu sebagai kelebihan sekaligus kelemahan terbesar Kang Maru. Cinta yang terlalu besar yang dia miliki buat orang-orang disekeliling dia itulah yang justru menyeretnya ke dalam kenestapaan hidup. Saking nice guy nya, dia hancur. Saking innocent nya, dia rusak. 

Disclaimer:
Tidak disarankan ditonton oleh non-melodrama-addict. It not just a melodrama, it is totally dark-melodrama.
A nice guy, Kang Maru (Song Joongki), mahasiswa kedokteran di salah satu universitas terkemuka. Selain tampan, dia juga ini punya kecerdasan luar biasa yang bahkan professornya sendiri menjamin jika nantinya Maru akan menjadi dokter nomor satu di rumah sakit itu.


Sayangnya kecerdasan akademik Maru itu berbanding terbalik dengan kecerdasan emosionalnya. Semua yang menjanjikan bagi Maru harus kandas karena cinta butanya pada seorang wanita bernama, Han Jaehee (Park Shiyeon), kekasih sekaligus cinta pertama Maru, seorang reporter cerdas yang secara tak sengaja membunuh seorang pria saat ia mencoba menyelamarkan diri dari pelecean seksual. Karena tak ingin karir Jaehee yang baru melejit hancur, Maru menawarkan diri untuk menjadi kambing hitam dalam kasus pembunuhan itu menggantikan Jaehee. Maru memutuskan mengesampingkan masa depannya demi cinta. Membuatnya mendekam selama 5 tahun di penjara dan didepak dari sekolah kedokteran.

Kang Maru tak sadar keputusan itu adalah keputusan paling fatal yang dia ambil dalam hidupnya. Keputusan yang akan menyeretnya pada kenistaan hidup. Akar dari segala penderitaan dan kesukaran tak berujung bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.


Hal yang terlambar Maru sadari ketika bebas dari penjara adala jika hidupnya tidak bisa dikembalikan seperti sedia kala. Han Jaehee menghilang tanpa pesan, mimpinya menjadi seorang dokter tentu saja kandas dan titel 'mantan pembunuh' yang ia miliki menggiringnya pada kehidupan yang lebih berat. Ia harus membayar hutang ayahnya yang meninggal karena serangan jantung ketika Maru masuk penjara dan juga mebayar pengobatan adiknya yang sakit-sakitan Kang Choco (Lee Yubi) dan tentu saja untuk tetap menyambung hidup. Karena tak lagi punya pilihan, Maru terpaksa menjual satu-satunya hal yang tersisa dalam dirinya; fisik, wajah tampan dan tentu saja– tubuhnya. Menurut beberapa sumber ada yang menyebut Maru sebagai gigolo tapi kalau gue sendiri ngeliatnya lebih kayak cowok matre yang sengaja macarin cewek-cewek berduit buat diporotin uang nya doang.


Bayangkan ketika seorang calon dokter yang dulunya dijamin akan sukses tiba-tiba jadi penipu yang suka morotin perempuan kaya raya dan sampai rela jual badan demi dapet uang?
Itu udah cukup untuk menggambarkan bagaimana hancur lebur tak bersisanya hidup Maru.
Tak ada cara yang bisa seorang mantan narapidana lakukan, tak peduli betapa pintar dan berbakatnya ia, orang tak akan mempekerjakan mantan narapidana.

Tak ada lagi Kang Maru si pria baik.
Tak ada lagi arti hidup bagi Kang Maru.

Menurut Park Jaegil (Lee Kwangsoo) satu-satunya alasan Maru bertahan pada hidupnya yang udah nggak berarti itu, adalah semata karena semata, Kang Choco. Maru nggak tega kalau harus ninggalin Choco sendirian dengan kondisi yang kayak gitu. Belum lagi rasa bersalah Maru yang pernah meninggalkan Choco demi Jaehee yang berujung pada dipenjaranya dia bikin Maru ngerasa sangat berdosa dan rela melakukan apa saja demi adiknya itu. Dia bahkan mau jual organ buat biaya rumah sakit adiknya tapi ternyata tetep nggak akan cukup jadilah Maru memilih jalan untuk menipu. Kalau Choco nggak ada, bisa dipastikan Maru sudah bunuh diri.

Kang Maru - Kang Choco ini bukan sibling yang akur-akur banget sebetulnya.
Kang Choco, fisiknya memang lemah, tapi dia savage banget. Setiap kata-kata yang keluar dari mulut dia itu punya sejuta makna yang selalu nancep dihati abangnya. Choco itu orang paling rasional, plain, sarkas, bitter dan honest dalam drama ini. Nggak jarang gelud sama abangnya kalau abangnya lagi keluar jalur. Satu-satunya orang yang gue percaya akan tetap berada di jalur putih hingga akhir.
Mereka ini half-sibling. Beda ibu, satu bapak. Mereka ini bukan kakak-beradik yang kompak, tapi mereka emang bener-bener hidup untuk satu sama lain. Mereka punya porsi yang pas sebagai saudara. Mereka nggak mengungkapkan sayang mereka dengan ucapan, tapi dengan tindakan kecil yang ternyata berarti besar banget. Mereka berpegangan pada satu sama lain dan bernafas untuk satu sama lain. Kalau nggak ada Choco, Maru pasti udah suicide dan kalau nggak ada Maru, Choco nggak mau berobat. Hubungan Maru-Choco ini sebenernya sudah menjadi bukti jika tidak ada cinta yang lebih besar dari cinta yang Maru miliki untuk adiknya begitu pun sebaliknya. 


Kang Choco adalah korban dari keegoisan Maru pada cinta.
Dihadapan Maru, Choco sering secara sengaja mengungkit kejadian ketika kakaknya meninggalkannya dulu untuk bertemu Jaehee saat ia sekarat yang berujung pada di penjaranya Maru. Nggak sekali Choco mengancam untuk mati kalau Maru lagi nggak dengerin dia atau sengaja bertingkah seolah Choco udah nggak ingin hidup. Semua itu semata karena Choco takut kehilangan kakaknya lagi. Kepergian Maru dulu yang membuat kakaknya tak kembali selama lima tahun dan harus mendekam di penjara tentu aja bikin Choco trauma. Bagi gue-pun, rasa bersalah yang Maru tunjukin ke Choco selama ini nggak membuat apa yang Maru lakukan di masa lalu bisa dimaafkan. Logikanya, ketika Maru segitu sayangnya sama Choco sampai rela melakukan apapun seperti yang dia tunjukan selama ini, harusnya sebelum dia berniat menggantikan Jaehee ke penjara dia bakal mikirin Choco sebagai pertimbangannya 'kan? Tapi nyatanya enggak, Maru mengesampingkan Choco seolah di dunia ini cuma Jaehee yang hidup matinya di tentuin sama Maru. Cinta dia buta, ya gue paham. Tapi untuk mahasiswa kedokteran dengan otak seencer Maru, keputusan itu sama sekali nggak masuk akal dan nggak bisa diterima oleh gue. 

Takdir mempertemukan Maru dan Jaehee kembali dalam suatu keadaan yang cukup dramatis dimana  seorang penumpang mengalami kritis dalam pesawat yang Maru tumpangi. Tak ada dokter disana dan pesawat masih di udara, membuat Maru yang mantan mahasiswa kedokteran terpaksa turun tangan demi memberikan pertolongan pertama. Pasien tersebut adalah Seo Eungi (Moon Chaewon), direktur Taesan Group, salah satu konglomerat pesohor negeri, yang tak lain adalah anak tiri Han Jaehee, anak dari pria yang Jaehee nikahi ketika Maru dipenjara membayar dosa Jaehee di penjara dulu.


Pertemuan Maru dan Jahee itu itu membuat Maru akhirnya tahu jika Han Jaehee telah benar-benar berpaling darinya dan melupakan segala hal tentang masa lalu mereka. Ia terlambat menyadari jika ia telah dikhianati habis-habisan dan melihat sendiri bagaimana Jaehee hidup sebagai nyonya besar Taesan sedangkan tak ada satupun yang bisa Maru selamatkan dalam hidupnya, membuat Maru benar-benar hancur.

Pertemuan tragis itu terdengar oleh Seo Eungi yang notabenenya tidak menyukai Jaehee sebagai ibu tirinya. Eungi memanfaatkan celah itu untuk menguliti masa lalu Jaehee bersama dokter yang telah menolongnya di pesawat demi menjatuhkan Jaehee. Perang dingin antara Eungi dan Jaehee membuat Maru terseret kembali dalam lingkaran Jaehee tanpa seingin Maru. Demi menyelamatkan diri dari kecurigaan Eungi tentang masa lalunya bersama Maru, Jaehee lagi-lagi dengan tega memfitnah Maru memerasnya (padahal itu duhit Jaehee sendiri yang ngasih ke Maru sebagai 'uang' rasa bersalah) dan membuat Maru dijebloskan lagi ke dalam penjara. Mengulang kesalahan yang sama yang sangat Maru hindari meninggalkan Choco, hingga adiknya sekarat. 


Salah satu alasan kenapa gue suka drama ini karena penonton tidak digiring untuk berpihak pada salah satu tokoh. Penonton diberi kesempatan untuk berfikir dan menentukan sendiri siapa yang sesungguhnya bertanggung jawab atas semua insiden memilukan ini. Maru? Eungi? Atau Jaehee? 

Disinilah titik balik hidup Maru. 
Di titik terendah hidupnya ini, di puncak amarahnya pada Han Jaehee, Maru dipertemukan langsung dengan sosok Seo Eungi pada situasi lain yang cukup emosional. Mereka secara tidak sengaja bertemu ketika balap motor-trail yang beujung pada kecelakaan. Kang Maru yang mulanya menyelamatkan Eungi yang hampir jatuh ke jurang, justru malah dirinya yang jatuh ke jurang demi mengambil boneka Eungi.


Eungi tidak tahu jika Maru adalah orang yang sama yang menolongnya di pesawat dulu.
Bagi Seo Eungi, ini adalah kali pertama dalam hidupnya seseorang mau berkorban secara naif untuknya. Eungi yang di didik untuk selalu curiga dan waspada secara natural mencurigai kehadiran Maru, menduga pria itu memiliki motif dibalik pertolongannya.

Maru yang sudah kepalang tahu betapa kejinya dunia Eungi melalui kejadian Jaehee, bagaimana keluarga itu selalu memutar balikan korban menjadi tersangka dan membereskan segalanya dengan uang langsung membuat batasan yang jelas untuk Eungi. Secara terang-terangan melakukan penolakan pada Eungi dan meminta wanita itu untuk tidak membuat skenario pemerasan seperti yang biasa keluarga itu lakukan.

Penolakan keras dan sikap dingin yang Maru tunjukan membuat Eungi geram dan terpojok. Namun, kekesalan Eungi berujung pada rasa penasaran. Rasa penasaran itu membuat Eungi mendatangi Maru lagi membuat mereka kembali terjebak dalam situasi emosional lainnya, dimana Eungi terpaksa melihat latar belakang keluarga Maru dan Choco yang kelam, tanpa seingin keduanya.

Secara tak sengaja Eungi melihat bagaimana Kang Choco, dibuang dan tidak diinginkan secara terang-terangan oleh ibu kandungnya sendiri dan melihat bagaimana seorang pria dingin dan kasar seperti Kang Maru mencoba sekuat tenaga melindungi adiknya dari luka yang ibu kandungnya sengaja torehkan ke dalam hati Choco. 

He is such a broken man, like her.
He is such a lonely man, just like her.
Eungi melihat bagaimana dalam kesendirian, Kang Maru menahan rasa sakit. Dalam kalimat kasarnya Kang Maru memeluk adiknya dan dalam dingin bicaranya sepenuh hati ia melindungi adiknya.


Seo Eungi, pada dasarnya wanita biasa sebelum ia ditinggal pergi oleh ibunya. Belum lagi sejak kecil, kodratnya sebagai wanita di rusak oleh ambisi sang ayah untuk perusahaan besar keluarga mereka, Taesan. Melihat begitu banyak pengkhianatan sejak kecil dan betapa keras dididikan sang ayah membuat Eungi secara natural menjadi pribadi yang juga keras, kasar, bitchy dan tak berperasaan. Belum lagi kedatangan Han Jaehee, wanita yang usianya hanya berbeda lima tahun darinya tapi mampu merusak keluarganya membuat Eungi selalu merasa terancam, penuh kecurigaan dan selalu memasang duri tajam disekujur tubuhnya karena Eungi merasa suatu saat Jaehee bisa rebut semua yang dia miliki. Dalam hal ini adalah kepercayaan sang ayah dan perusahaan.

Namun apa yang ia lihat dalam diri seorang pria bernama Kang Maru kala itu membuatnya terenyak. Dalam diri Maru, Eungi seolah menemukan sosok yang dia dambakan selama ini. Sosok yang memiliki cinta tanpa syarat, pria yang mungkin akan bisa melindunginya.

Disinilah Eungi mulai membuka diri untuk Maru.
Memberikan kesempatan bagi Maru untuk masuk kedalam hidupnya bersamaan dengan Maru yang secara tak sengaja mengetahui perselingkuhan Han Jaehee dengan Ahn Minyoung (Kim Taehoon), sekretaris sekaligus tangan kanan ayah Eungi yang Eungi sendiri nggak tahu kalau ibu tirinya punya affair sama sekretaris ayahnya itu.

Dititik ini pula Maru sadar jika dunia milik Eungi bukanlah dunia yang pantas bagi manusia seperti Jaehee. Maru sadar, pengorbanannya untuk Jaehee dulu nyatanya menjadi sia-sia. Bukan mengejar mimpi menjadi reporter seperti yang Maru harapkan, Jaehee justru menjadi  orang yang jauh berbeda dari apa yang Maru harapkan. Jaehee justru melakukan pengkhianatan diatas pengkhianatan. Menyadari kesalahan itu, Maru mulai menunjukan taringnya. Bersamaan dengan Eungi yang mulai membuka diri untuk Maru yang mana sekaligus membuka peluang untuk dimanfaatkan oleh Maru. Kita akan melihat sisi paling gelap dalam diri seorang Kang Maru.

Melalui Eungi, Maru memulai misi kejamnya;
Mempergunakan Eungi untuk sampai ke atas dan ketika ia tiba di atas, ia akan menarik Jaehee kembali ke bawah.


Ketika Maru mencoba mempermainkan takdir seperti bagaimana ia dipermainkan takdir selama ini. Ketika penonton mulai bingung kepada siapa seharusnya memihak dan ketika cinta gue untuk Maru yang begitu kuat di tiga episode pertama mulai membias di episode-4 saat kita diperlihatkan sisi paling hitam dari sosok Kang Maru.

Mulanya gue bisa paham. Inisiatif Maru untuk menarik Jaehee kembali ke bawah semata karena dia nggak mau Jaehee jadi semakin jahat, hilang arah dan nggak bisa ngerem. Maru nggak ingin Jaehee ngerusak hidup orang lain lagi (which is Eungi, ayah Eungi dan Ahn Minyoung) kayak hidup Maru yang dirusak Jaehee dulu. Maru pun merasa dirinya bertanggungjawab atas sikap Jaehee ini karena dialah yang membuat Jaehee jadi manusia ambis kayak gitu. TAPI yang jadi masalah adalah, Kang Maru salah ambil langkah. Bukannya membuat Jaehee menyadari kesalahannya, justru Maru malah merubah dirinya menjadi monster seperti Jaehee.
Bukan menghancurkan Jaehee, Maru malah menghancurkan Seo Eungi.
Bukan menghancurkan Jaehee, Maru justru lagi-lagi, menghancurkan dirinya sendiri.

Kang Maru tak lagi layak disebut Nice Guy. 
Demi ambisi untuk menarik Jaehee, ia tinggalkan satu persatu akal sehat dan nuraninya, tanpa sadar berubah menjadi monster kejam seperti Jaehee. Ia melakukan segala cara untuk bisa sejajar dengan Jaehee melalui Eungi. Maru mulai merayu Eungi dengan semua kata-kata dan tingkah laku manis yang membuat Eungi takluk pada pengorbanan dan cinta palsu yang Maru buat. Tapi, sekali lagi gue perlu ingatkan, Maru kayak gitu bukan secara sengaja mau ngerusak Eungi, fokus dia cuma satu; Han Jaehee. Eungi lebih kayak alat aja. Maru juga melakukan perang dingin terhadap Jaehee itu bukan semata untuk merusak kebahagiaan Jaehee dan untuk bikin Jaehee menderita, lebih karena Maru ingin Jaehee sadar tempatnya. Sayangnya, keinginan Maru itu di manuver penuh oleh peluang yang Eungi berikan pada Maru untuk mendekatinya tanpa kecurigaan.



Kembalinya Maru ke hidup Jaehee namun berada disisi Eungi jelas membuat Jaehee tak tenang. Belum lagi, Maru masih menjadi satu-satunya orang yang memegang kartu As Jaehee tentang pembunuhan yang Jaehee lakukan beberapa tahun lalu. 

Pertanyaannya;
Kang Maru ini heroin kita kan bukan vilain?

Tapi setelah episode ini kita akan lebih sering liat evil side nya Maru.
Bagaimana dengan tega menjadikan Eungi alat disaat Maru sendiri tahu gimana rapuh dan kesepiannya Eungi. Kalau Eungi doing fine seperti wanita lain pada umumnya, hidup bahagia sebagai pewaris Taesan, hidup bagai ratu dengan timbunan duit dan kerjanya hura-hura, mungkin gue nggak akan sepahit ini ke Maru. Masalahnya, Eungi itu dari awal udah nggak baik-baik aja. Eungi itu orang yang sedang berjuang untuk bahagia. Eungi itu keras diluar tapi dalemnya rapuh banget, sekali hentakan aja bisa bikin Eungu hancur. DAN KANG MARU TAHU ITU! Sikap kasar Eungi dominan karena pada dasarnya dia itu lemah, insecure dan takut terluka. Dia ditinggal ibunya, bapaknya keras dan condong belain ibu tirinya, dia juga masih harus kerja keras banget buat lindungi posisi dia di Taesan, ditambah kehadiran Jaehee bikin dia tambah rusak. Tolonglah Kang Maru nggak usah bikin hidup Eungi makin desprated. Eungi adalah orang pertama yang seharusnya Maru rengkuh bukan malah untuk disakitin sebegitunya. She didn't deserve anything to get that pain dan gue kecewa banget sama Kang Maru. 


Maru menang telak di awal permainan. Semua berjalan sesuai rencananya. Tak hanya berhasil membuat Jaehee cemburu dan ketakutan dengan kehadirannya, yang terjadi justru lebih dari dugaannya. Seo Eungi, gadis yang Maru jadikan sebagai alat, gadis yang merasa dirinya tak membutuhkan orang lain, gadis dingin yang seolah tak punya perasaan itu nyatanya justru takluk dan tunduk pada Maru. 

Sayangnya,
Satu hal kembali terlupakan oleh Maru, luput dari prediksikannya. 
Hatinya.
Hati Maru.

Dendam akan menjadi bumerang bagi setiap pemainnya.
Maru terkutuk mencintai Eungi disaat masa lalunya terbongkar.


Eungi mengetahui jika Kang Maru adalah mantan kekasih Han Jaehee.
Bersamaan dengan terbongkarnya kenyataan lain jika Kang Maru pernah membunuh seseorang dan Kang Maru juga adalah orang yang menolongnya ketika ia sekarat di pesawat beberapa waktu silam.

Semua motif kejam Maru terbongkar dalam satu hentakan.
Eungi bahkan diusir oleh ayahnya karena diduga merusak proyek Han Jaehee dan sekarang Eungi harus mendapati fakta jika Han Jaehee adalah satu-satunya wanita yang Kang Maru cintai sampai saat ini dan membuat Maru rela melakukan apa aja demi Jaehee termasuk memanfaatkannya. Nggak kebayang banget gimana rasa sakitnya jadi Eungi. Ayahnya dari awal cuma belain Jaehee, sekarang Kang Maru, orang yang lagi dia cintai ternyata juga cuma cinta sama Jaehee. 
Eungi hancur.
Sangat. 


Yang bikin gue makin sakit hati ngeliat Eungi adalah,
Meski tahu dikhianatin habis-habisan, meski marah dan kecewanya Eungi ke Maru nggak bisa dibayangkan lagi, tapi sekalipun Eungi nggak pernah mengkonfrontasi Maru bahkan nyerang Maru balik dengan fakta yang udah dia ketahui itu. Waktu minta putus pun, Eungi sama sekali nggak ngungkit dosa-dosa yang pernah Maru lakuin. Dia nggak ngomonga apa-apa soal pembunuhan, tentang Maru yang sengaja manfaatin Eungi atau bahkan tentang Jaehee sekalipun.
Dan, yang lebih nyakitin adalah, walau udah tahu dimanfaatin dan di khianatin sebegitunya sama Maru, yang Eungi lakuin malah mati-matian ngelindungi Maru dari Park Junha (Lee Sangyeob) yang berniat mengambil tindakan atas perbuatan Maru pada Eungi. 
Dan yang lebih lebih lebih nyakitin lagi, disaat Eungi sekuat tenaga ngelindungi Maru dari incaran Park Junha, yang Maru lakuin malah mondar-mandir ngelindungi Han Jaehee dari Han Jaesik, kakak laki-laki Jaehee yang baru keluar dari penjara yang berniat menghancurkan Jaehee.
Nggak kebayang banget gimana jadi Eungi T_T

Dari semua itu, yang bikin gue kaget adalah, permintaan Eungi untuk putus ternyata bikin Maru terluka. Logika nya, harusnya nggak ngefek apa-apa ke Maru dong secara hubungan mereka ini bukan didasari cinta Maru. Tapi ngeliat gimana Maru berkaca-kaca dan mempertanyakan alasan Eungi tiba-tiba minta putus bikin gue tahu Maru nggak siap ditinggal Eungi. Walau Maru bilang dia bisa ngerti alasan Eungi untuk berpisah tapi mata Maru yang berkaca-kaca dan nggak berani natap Eungi itu seolah ngomong "tolong jangan tinggalin gue, Eungi"

Tapi Maru juga nggak bisa berbuat apa-apa, apalagi untuk meminta Eungi tetap tinggal disisinya jelas nggak mungkin lagi karena sesungguhnya, Maru mulai tak sanggup melanjutkan permainannya. Ia telah goyah. Separuh hatinya mulai melupakan Jaehee karena Eungi berada disisinya.

Eungi pikir, berpisah dengan Maru adalah hal yang benar untuk dilakukan mengingat segala pengorbanan yang Maru lakukan selama ini mungkin hanyalah rencana Maru semata untuk menjangkau Han Jaehee. Namun, berpisah dengan Maru membuat Eungi justru semakin sadar jika cinta yang ia miliki untuk Maru jauh lebih besar dari dugaannya. Eungi percaya, dari seluruh tipu-daya Maru selama ini, ada secuil saja ketulusan yang Maru sisipkan untukknya. Secuil ketulusan itulah yang membuat Eungi akhirnya mengambil keputusan besar yang sangat beresiko; melepaskan Taesan. Meninggalkan segala yang ia miliki demi kembali ke sisi Kang Maru!

Pertanyaan Maru yang pernah ia tanyakan ke Eungi dulu tentang mungkin nggak Eungi lepasin Taesan demi cinta yang dulu nggak Eungi jawab karena menurut Eungi itu nggak mungkin, nyatanya Eungi lakukan untuk Maru. Nyatanya lagi, ucapan Eungi pada ayahnya dulu tentang Eungi yang tidak mempedulikan masa lalu Maru juga menjadi kenyataan.

Gue hanya bisa nangis untuk Eungi :'(


Kembalinya Eungi kesisinya Maru anggap sebagai hadiah terindah yang pernah Maru dapatkan dalam hidupnya. Namun tetap, semua sudah terlambat, Maru tak bisa memadamkan api yang sudah terlanjur ia kobarkan karena dirinyalah yang justru ikut terbakar di dalamnya. 

Maru sama sekali tidak menyangka jika saat dimana Eungi memutuskan untuk kembali kesisinya adalah saat dimana Eungi telah mengetahui segalanya tentang Maru. Tentang motif kejinya mendekati Eungi, tentang masa lalunya yang kelam dan tentu saja tentang masa lalunya bersama Han Jaehee. Kenyataan jika Eungi memutuskan untuk berdamai dengan segala pengkhianatan dan memaafkan dalam diam membuat Maru sadar betapa besar kesalahannya dan betapa dirinya tidaklah pantas untuk di maafkan. 

Ia tak kuasa menerima cinta Eungi. 

Menyeret Eungi ke dalam permainannya bersama Jaehee adalah kesalahan besar kedua yang pernah Maru lakukan selain menggantikan Jaehee mejadi tersangka pembunuhan. Maru bahkan nggak pernah bilan dia menyesal menggantikan Jaehee dan di cap pembunuh. Tapi Maru terang-terangkan mengatakan pada Jaehee jika Maru menyesal karena telah menyeret Eungi ke dalam permainannya dengan dengan Jaehee.

Maru tak ingin Eungi terus-menerus mentoleransi pengkhianatannya dan mengabaikan rasa sakitnya. Ia merasa tak pantas untuk dicintai sebegitu dalamnya oleh Eungi. Rasa bersalah Maru pada Eungi itu membuat Maru ingin mengembalikan segalanya seperti sedia kala. Mengembalikan Eungi ke tempatnya, ke Taesan, tempat yang telah Eungi lepaskan demi Maru, tempat dimana seharusnya Eungi berada.

Dan demi mengembalikan Eungi ke tempatnya semula, Maru sengaja menendang Eungi untuk pergi hidupnya. Dengan dingin ucapannya, Maru mengakui semua perbuatannya, mengatakan jika semua yang ia lakukan sampai saat ini memang untuk Han Jaehe seorang. Segala cercaan dan kalimat kejam ia lemparkan untuk Eungi. Dengan kasar melepaskan pelukan Eungi dan mengatakan jika sampai saat ini yang dia inginkan masih HAN JAEHEE BUKAN SEO EUNGI! Keinginan itu belum berubah sampai saat ini dan tidak akan pernah berubah selamanya.

Jahat :'(

Tapi tanpa Eungi tahu, saat dimana Maru meminta Eungi pergi adalah saat dimana Maru justru telah benar-benar melepas Jaehee dan tidak lagi memiliki sisa cinta untuk wanita itu. Maru justru telah mengakhiri segalanya dengan Jaehee karena dia telah sepenuhnya mencintai Eungi. Penolakan yang lagi-lagi Maru lakukan itu semata karena Maru ngerasa he didn't deserve, dia ngerasa nggak pantes untuk menerima cinta yang segitu gedenya dari Eungi.


Eungi tak siap.
Penolakan Maru terlihat begitu nyata.

Pengkhianatan bertubi-tubi yang Eungi terima dari Maru bersamaan dengan adanya kabar duka yang membuat hidup Eungi terasa dilempar ke dasar jurang; ayah Eungi meninggal. Kenyataan jika ia tak berada disisi ayahnya didetik-detik terakhir ayahnya hidup semata demi berada disisi seorang pria yang sama sekali tak pernah menginginkannya membuat Eungi kehilangan rasionalnya.

Eungi terluka. Parah.
Saking terlukanya ia ingin melukai Maru balik.

Kemarahan dan rasa kecewa yang terlalu besar itu membuat Eungi kehilangan batas-batas kewarasannya dan seolah menuntut pertanggung-jawaban penuh dari Maru atas segala rasa sakit dan penderitaan yang ia rasakan, dengan cara; mati bersama. 
Eungi sengaja menghantamkan mobilnya pada mobil Maru. 

Lalu hitam.
Semua menjadi gelap.
Kita kehilangan Eungi dan Maru. 

*nafas dulu bentar.
Ketika sampai di episode ini gue sudah lelah dengan drama ini. Gue lelah diombang-ambing dengan ketidakpastian pada siapa gue harus berpihak. Gue simpati sama Eungi dan benci banget sama Maru. Tapi, keputusan Eungi untuk commit-suicide pake ngajak-ngajak Maru nggak bisa terima oleh gue. She's the one who chooses that path. Dia sendiri yang milih untuk tetep sama Maru padahal tahu dikhianatin sebegitunya, padahal tahu Maru cuma cinta sama Jaehee, padahal tahu ayahnya sakit dan butuh dia. Gue tahu dia terluka banget, she is in so much pain yang nggak bisa ditahan lagi makanya dia mutusin untuk bunuh diri. Tapi minta pertanggung-jawaban ke Maru disaat nggak sekali Maru ngasih warning ke Eungi hati-hati dengan Maru dan juga memberikan kebebasan bagi Eungi untuk pergi, seharusnya bukan salah Maru sepenuhnya lagi kalau dipikir-pikir. Disaat Eungi sendiri yang ngambil keputusan untuk mengabaikan peringatan Maru itu, kenapa dia masih minta tanggung jawab Maru? Aku lelah -_- 

Lanjut,
Ketika kecelakaan itu, bukan hanya Eungi yang tengah berada di titik terendah hidupnya, tapi Maru juga. Sadar kalau selama ini Maru cinta sama Jaehee yang ternyata bukan orang baik pasti berat banget buat diterima hingga akhirnya dia harus melepas Jaehee. Selain itu mengingat apa yang pernah Eungi lakuin buat Maru disaat yang ada di otak Maru cuma Jaehee selama ini bikin Maru juga bener-bener ngerasain sakit yang Eungi rasain sampai ditahap dia nggak sanggup. Eungi harusnya nggak maafin dia karena dia sendiri nggak bisa maafin diri dia sendiri. Eungi adalah orang yang membuat Maru mampu bernafas kembali setelah dikhianati Jaehee, Eungi-lah yang menyamarkan luka yang Jaehee torehkan dalam hati Maru dengan bungkus 'balas dendam' tanpa Maru sadari. Dan bagaimana Maru membalas semua ketulusan Eungi dengan pengkhiatan, bikin Maru sehancur. Maru nggak kuat. Sakin nggak kuatnya dia cuma pengen mati.

Karena itu..
Karena itu, Maru terima hantaman mobil Eungi lapang dada.
Ia terima detik-detik kematiannya dengan senyum ikhlas.
Bagi Maru, hantaman mobil Eungi adalah hadiah dari Tuhan yang selama ini dia nantikan.

Dan..
Hanya satu permintaan Maru pada Tuhan saat itu; 
Bertemu lagi dengan Eungi di kehidupan selanjutnya dan mencintai Eungi dengan cinta biasa seperti yang orang lain miliki. 

Gue mau nangis dulu T_T
Maru rela mati cuma demi ketemu Eungi lagi di next life dan mau cinta duluan sama Eungi dari awal lagi itu bucin level berapa sodara-sodara?


(Kenyataannya, Maru-Eungi nggak pernah senyum sebahagia foto-foto di atas membuat ku semakin sedih -_-)

Alur melompat menuju dua tahun setelah kecelakaan itu. 
Maru masih hidup. Baik-baik aja, sehat walafiat dan tampan luar biasa bikin sesek nafas. Han Jaehee dan Ahn Minyoung juga baik-baik saja setelah berhasil menguasai. Posisi itu Jaehee dapatkan karena pewaris tunggal Taesan, Seo Eungi, hilang dalam perawatan pasca kecelakaan. 

Jaehee kehilangan Maru dan Maru kehilangan Eungi. 

Fakta paling menyedihkan yang harus penonton terima adalah, Maru hidup dengan cara yang jauuuuuuuuh lebih buruk dari sebelumnya. Ganteng sih iya, tapi ganteng nggak punya hati nurani buat apa? Bukan menjadi nipu cewek-cewek lagi, tapi alih profesi menjadi broker, spy perusahaan yang kerjanya ngancem perusahaan lawan buat bocorin dan nyuri data rahasia. Licik dan kejam. Sekarang yang Maru tipu itu bukan cewek-cewek kaya kelebihan duit, melainkan orang-orang lemah yang nggak punya power apa-apa untuk bisa ngelawan Maru.

Setelah kecelakaan Maru berubah menjadi orang yang berbeda. Hatinya semakin dingin. Dia telah meninggalkan hati nuraninya entah dimana dan hidup dalam cangkang kosong. Choco makin bitter sama abangnya dan terang-terangan bilang lebih suka Maru yang dulu macarin cewek-cewek sembarangan daripada jadi penipu kayak sekarang. Park Jaegil, sahabat Maru yang selalu setia dan selama ini nggak pernah protes apa-apapun akhirnya buka suara juga. Menurut Jaegil dan Choco, Kang Maru meninggal saat kecelakaan dan tubuh Maru saat ini diisi oleh ruh orang lain yang bukan Maru. Jaegil bahkan sampe nangis-nangis nyuruh Maru kembali kayak dulu, dia sampe bilang; "Lu baik-baik aja waktu ditinggal Jaehee Noona. Kalau gue jadi lu, gue nggak akan sanggup ngelewatinnya tapi lu secara ajaib bisa nahan sakitnya pengkhianatan Jaehee dan berhasil ngelewatin semua. Setelah berhasil melewati penderitaan semenyakitkan itu, terus kenapa sekarang lu bertingkah kayak gini?" 

Jawabannya cuma satu : Seo Eungi.

Karena Maru nggak punya Eungi disisinya.
Karena hidup Maru bukan untuk Jaehee lagi, tapi telah sepenuhnya menjadi milik Eungi. 

Maru sanggup hidup setelah ditinggal Jaehee karena ada Eungi.
Ditinggal Eungi, kita mau harap Maru jadi kayak apa, Jaegil? 


Maru sebenernya sengaja hidup sebagai kriminal karena satu alasan yang bikin gue lagi-lagi nangis kejer. Maru bilang dia udah nggak lagi percaya sama Tuhan. Menurut Maru, kalau Tuhan ada, nggak seharusnya Tuhan membiarkan dunia berjalan seperti ini. Nggak seharusnya Tuhan membiarkan pengkhiatan menang dan kebenaran terkubur dalam, nggak seharusnya Tuhan membiarkan orang-orang jahat tetap hidup, dan nggak seharusnya Tuhan membiarkan hidup seseorang menjadi serendah itu. Maru juga pengen buktiin, kalau suatu saat Maru tiba-tiba meninggal, saat itu Maru baru bakal percaya kalau Tuhan itu ada karena Maru adalah orang jahat yang menurut dia pantes mati. *gue nangis waktu Maru ngomong gitu T_T Omongan Maru itu ngegambarin betapa lelahnya dia sama hidup dia. Maru sengaja jahat karena pengen Tuhan ngehukum dia, cepet dicabut nyawanya daripada dia harus hidup di dunia tapi toh jiwanya juga udah mati. Dia lelah -_- 

Selain itu, perkataan menyakitkan yang dulu pernah Maru lotarkan untuk melukai Eungi justru melukai dirinya balik. Detik-detik ketika mobil Eungi menghantam mobil Maru selalu menjadi mimpi buruk yang setia menghampiri tidurnya dan perlahan membunuhnya. Gue tahu Maru nggak baik-baik aja waktu dia bangun dari mimpi buruk sambil nangis. Disitu titik itu, gue paham kenapa Maru nggak kuat. 

Darisini bisa simpulkan, ditinggal Eungi bisa bikin Maru jadi lebih worst daripada ditinggal Jaehee. Ditinggal Eungi bikin Maru segitu hilang arahnya dibanding di tinggal Jaehee. 

Seolah di kutuk Tuhan untuk benar-benar membayar dosanya dengan nggak mati-mati padahal udah jahatin orang sana-sini, Maru justru bertemu Eungi lagi. Eungi dengan jiwa baru, Eungi yang lain, Eungi yang hanya mengingat namanya sendiri, Eungi yang otaknya tak mengenal siapa Maru namun hatinya mengingat Maru dan merasa pernah memiliki cinta yang besar untuk pria itu. 


Misteri hilangnya Eungi dalam perawatan terbongkar. Selama ini Eungi sengaja disembunyikan oleh  Park Junha dan sekretarisnya dari radar Taesan untuk menutupi kondisi Eungi yang amnesia pasca kecelakaan dari Han Jaee dan serdadunya. Kondisi Eungi cukup parah, selain memorinya yang hilang, Eungi juga kehilangan kemampuan linguistiknya dan mengharuskannya memulai semua dari awal lagi. Jika semua hal itu diketahui oleh Han Jaehee dan jajaran Taesan lainnya, hak waris Eungi sebagai penerus Taesan akan hilang. Sedangkan sekretaris Hyun yakin kalau kematian mendiang ayah Eungi tidak murni karena serangan jantung semata.

Dilain tempat, Han Jaehee dan Ahn Minyoung berbahagia dengan hidup barunya. Keabsenan Eungi dari Taesan membuatnya ditunjuk menjadi chairman dan diberikan kekuasaan sementara di Taesan. Dia merdeka lahir batin karena tak ada lagi orang-orang yang menjadi batu penghalangnya. Namun diantara semua kebahagiaan itu, Jaehee tetap tak sepenuhnya mendapatkan apa yang ia inginkan. Beberapa direksi Taesan masih menunggu Eungi dan tidak menganggap dirinya sebagai chairman karena itu ia selalu cemas jika suatu saat Eungi kembali. Selain itu, Jaehee juga kehilangan Maru. 



Kembalinya Eungi pada Maru tidak disambut baik oleh Maru. Maru kembali melakukan penolakan keras atas kehadiran Eungi dan berkata pada Sekretaris Hyun dan Park Junha jika Eungi bukan tanggung jawabnya. Sayangnya, makin lama gue makin kenal Ma Ru, dia itu such a hypocratic person I've ever seen yang hati dan perkataannya beda.

TERNYATA..
Seperti dulu Eungi yang tak menyerah menunggu Maru di Hirosaki Castle disaat Maru terjebak nostalgia bersama Jaehee, saat ini Maru melakukan hal yang sama untuk Eungi.
MARU SELALU MENUNGGU EUNGI.
ASTAGA :'(

Ketika semua orang berkata Maru berubah, nyatanya, Kang Maru kita masih Kang Maru yang sama. Kang Maru yang dalam diam tak lelah menunggu cintanya kembali pulang. Maru diam-diam mencari kabar Eungi dan nyimpen pamflet pencarian Eungi. Malem-malem ngeliatin itu sambil nginget kenangan dia sama Eungi dulu. Dia masih tinggal di rumahnya bobrok tanpa gubris pemintaan Jaegil untuk pindah padahal punya banyak duit hasil nipu. Semua itu semata karena Maru takut jika suatu hari nanti Eungi mencari Maru, Eungi nggak bisa nemuin Maru kalau dia pindah rumah *kaaaan so sweet banget kaaaan gue nggak sanggup buat nggak nangis :'( Maru bener-bener nggak berubah.


Tak butuh waktu lama juga bagi Han Jaehee untuk mengendus keberadaan Eungi. Kenyataan jika Eungi masih hidup membuat Jaehee terancam dan ia mulai menyusun rencana untuk membuat Eungi tak kembali ke Taesan selamanya. Sadar jika kepura-puraan Maru tak berguna dan ketakutan akan kehilangan Eungi lagi membuat Maru akhirnya mendobrak keangkuhannya. Maru memutuskan untuk kembali pada Eungi dan berada disisi wanita itu untuk memerangi Han Jaehee HINGGA AKHIR!! *HATI GUE TOLONG HATI GUE~~ 


Maru melakukan perjanjian dengan Junha untuk mendampingi Eungi kembali ke Taesan sampai ingatan Eungi kembali. Maru meminta kompensasi untuk mendapat setengah dari Taesan jika Maru berhasil membuat Eungi kembali ke posisinya. Park Junha menyetujui persyaratan yang Maru itu meski sebetulnya ia nggak ingin meminta bantuan Maru menginat dia tahu persis apa yang sudah dilakukan Maru ke Eungi dulu, tapi Junha percaya jika Kang Maru adalah kunci ingatan Eun Gi yang hilang. Maru mantan-calon dokter sodara-sodara, dia pasti punya cara sendiri untuk nyembuhin Eungi. 

Demi membayar sedikit demi sedikit dosanya, Maru kembali ke sisi Eungi dan membantu gadis itu mendapatkan kembali posisi nya di Taesan yang telah di rebut oleh Jaehee, berperang secara langsung melawan mantan kekasihnya. Maru kembali datang ke hadapan Jaehee sebagai tunangan Eungi dan siap memerangi Jae Hee hingga akhir.


Doa Maru untuk memulai cinta dari awal bersama Eungi seperti terkabul. Tuhan membuat Maru dan Eungi bisa merajut cinta dari awal lagi, seperti yang selama ini Maru harapkan (meski dengan kondisi Eun Gi amnesia). Tinggal bareng, berangkat kerja bareng, ngabisin waktu bareng. Bagi Maru, nggak ada yang lebih membahagiakan dari melakukan semua itu bersama Eungi. Terlepas dari semua kebahagiaan yang mereka dapatkan itu, Maru tak pernah lupa jika posisinya saat ini hanya sebagai penebusan belaka. Maru tahu betul, saat dimana ingatan Eungi kembali adalah saat dimana kebahagiaan mereka akan berakhir dan saat itulah Eungi akan meninggalkannya karena mengingat apa yang pernah Maru perbuat pada Eungi dulu.

Jalan yang mereka berdua lalui juga nggak mudah, bener-bener berat dan sulit banget. Tidak hanya fisik, tapi batin dan juga mental. Kesetiaan Maru-Eungi bener-bener diuji. Eungi sempet dijebak sama Jaehee, Maru sempat masuk penjara lagi karena jebakan Ahn Minyoung. Dari semua itu, ujian paling berat yang harus mereka lalui menurut gue adalah ketika Eungi hilang ingatan lagi karena secara nggak sengaja Eungi mengingat kenangan pahitnya bersama Maru dimasa lalu.

Kata dokter yang ngerawat Eungi, saking Eungi nggak kuatnya nerima ingatan itu, alam bawah sadar Eungi nutupin lagi ingatan itu demi menghindari rasa sakit. Gue yakin seribu persen, orang yang nonton Nice Guy pasti bilang scene Maru bolak-balik bawa susu dan jus tomat terus Eungi bolak-balik banting-bantingin gelas itu sampe Eungi berdarah-darah yang berujung pada Eungi nangis kejer dan Maru nangis sampe collapses di kamar mandi sebagai scene paling nyakitin sepanjang 20 episode. :'( 
"You getting mad, breaking everything and being like this after collape, It actually makes me happy.."   
"In this situation, it's normal to get angry and furious. Because you, Seo Eungi, you seems always too bright and happy, I actually worried about that. Because I thought, maybe you were hurting inside.."

"If it's possible I want to see you scream and cry.."
 
"Are you having a hard time because of me? Did I who make you have a hard time like this?"  
"If you having hard time because of the memories about me, because of those memories you being hurt like this, don't hide and let it out. Stop hurting yourself.. just hurt me, Eungi.."  
"Stop inflicting pain on yourself.. and stab me like this.."
- Kang Maru, ep14. 
Maru sampe mohon ke Eungi supaya Eungi marah ke Maru aja, teriak ke dia kalau perlu maki-maki dia dan tusuk dia. Maru minta Eungi supaya nggak nyembunyiin memori pahit yang muncul dan minta Eungi untuk nyakitin Maru balik kalau dia emang ngerasa sesakit itu dengan memori itu, tapi jangan nyakitin diri Eungi sendiri. Karena Maru tahu, alam bawah sadar Eungi lagi ngelindungi diri Eungi sendiri dan Maru dari fakta kalau Maru bukan orang baik. Karena cinta Eungi yang begitu besar untuk Maru itu, karena itu hati Eungi menolak kenyataan jika Maru bukanlah orang baik

*gue kalau inget ini pasti nangis sih nggak ngerti T_T

Dari permohonan Maru itu, akhirnya kita tahu kalau Maru juga nggak sanggup ngeliat Eungi yang seolah nahan sakit dalem diri dia semata demi Maru.

Sumpeh ya ini tuh the most sad scene sepanjang sejarah gue nonton drama, seumpah gue nggak pernah ngerasa se nyesek ini :'( Pokoknya berat banget perjalanannya gue aja nggak sangggup yang cuma nontoninya. Eungi nya kuat banget, dan Marunya sabar banget *nangis kejer lagi~


Semakin Maru menghabiskan waktu bersama Eungi, ia semakin terjebak dalam ketulusan cinta Eungi. Maru semakin tak ingin melepaskan Eungi namun semakin besar pula rasa takut menghantuinya jika ingatan Eungi kembali dan mengingat betapa dalam luka yang pernah ia torehkan. Maru ingin egois memiliki Eungi tapi keadaan memaksa Eungi untuk segera mengembalikan ingatannya agar ia bisa segera kembali ke Taesan. Perang batin itu menyiksa Maru.

Sampai sini aja kali yaa ceritanya.
Ini udah panjang banget.

Tapi buat yang mau lanjut, silahkan gas ke bawah.
*SPOILER*

Lalu apa yang terjadi setelahnya? 


Ingatan Eungi kembali?
Tentu saja!

Eungi mengingat semuanya dan tentu saja semua yang telah Maru dan Jaehee lakukan padanya sebelum ia hilang ingatan. Eungi ingat bagaimana Maru memperalatnya untuk mendapatkan Han Jaehee, bahkan setiap detail perkataan menyakitkan Maru sebelum kecelakaan. Eungi juga mencurigai Han Jaehee dan Ahn Minyoung ada dibalik meninggalnya sang ayah. Sambil menyusun rencana untuk menghancurkan Maru, Jaehee dan Ahn Minyoung, Eungi berpura-pura tetap amnesia, berpura-pura masih mencintai Maru namun bersiap-siap membunuh Maru dan Jaehee bersamaan. Sadis emang Eungi dari dulu kalau udah dendam sama orang.

Lalu bagaimana Maru? 
Gue takut banget kalau Maru bener-bener tertipu sama permainan Eungi dan ikut hancur bersama Jaehee. Sumpah gue udah se was-was itu -_- Tapi sejak awal Maru memang terlahir cerdas, cerdas yang beda tipis dengan bego.

Gue kira yang naro laporan kecelakaan di meja Eungi itu Jaehee, ternyata..
KANG MARU SENDIRI!
KANG MARU BUNUH DIRI!!
Yang membuat ingatan Eungi kembali adalah KANG MARU sendiri astaga ini major plot twist banget.
*astaga sumpah gue gak bisa ngomong apa-apa waktu tahu itu -_- bener-bener spechless padahal gue udah suudzon sama Jaehee. Awalnya gue nggak habis pikir kenapa Maru ambil keputusan kayak gitu disaat Maru dan Eungi selangkah lagi ke pelaminan. 

"Letting of someone and giving up of someone is love too. The biggest love than having them," - The Innocent Man ep20. 

Lagi-lagi, karena cinta Maru yang terlampau besar buat Eungi, jauh lebih besar dari cinta yang pernah Maru miliki untuk Jaehee karena Maru bisa sampe tahap melepaskan Eungi.

Lebih baik mengungkap segalanya lebih cepat agar Eungi tak semakin terluka dengan pondasi hubungan mereka yang merupakan kebohongan. Lebih baik Eungi membunuhnya daripada Eungi harus hidup dalam kebahagiaan semu yang Maru ciptakan. Lebih baik Maru membatalkan pernikahan yang disusun Park Junha daripada Eungi menyesal seumur hidup nantinya karena menikah dengan Maru dan menyesal ketika ingatan Eungi kembali. Lebih baik Eungi meninggalkannya untuk kembali ke Taesan, ke tempat dimana seharusnya ia berada.
Lebih baik Maru mengungkap segalanya sebelum waktunya habis! 

Ya, Maru sakit, hidupnya tidak lama lagi. 

Tuhan selalu adil.
Maru mengalami pendarahan otak akibat kecelakaan yang ia alami bersama Eungi dulu. Meski Maru keluar rumah sakit lebih awal dari Eungi bukan berarti Maru baik-baik aja. Dua-duanya sakit, parah, both physically and mentally. Yang satu amnesia yang satu hematoma.

Maru menolak melakukan penyembuhan karena resiko kegagalan operasi yang sangat tinggi seperti kelumpuhan, amnesia, bahkan meninggal. Maru memutuskan untuk menggantungkan nyawanya pada harapan hidup yang tipis itu agar ia jika Eungi kembali, Maru masih mengingat Eungi. *gue nangis lagiiii T_T

Menurut gue, disatu sisi lebih mudah ada di posisi Eungi yang amnesia dan dibohongi daripada di posisi Maru yang inget tapi membohongi diri sendiri. Seenggaknya dengan amnesianya itu Eungi nggak merasakan beban dalam hubungan mereka, lain dengan Maru yang terus di bayangin masa lalu mereka dan dirundung rasa bersalah saat dia berbahagia bersama Eungi. Bahkan sampe Eungi secara terang-terangan berkata tengah bersiap-siap untuk menghancurkan Maru dan Jaehee, Maru tetep nggak ngomong apa-apa soal penyakit dia. 

Biar apa? 
Biar Eungi nggak perlu merasa bersalah.
Biar Eungi nggak melemah, biar Eungi nggak goyah, biar Eungi balik jadi dulu. Eungi yang kuat dan nggak kenal takut kayak yang dulu Maru kenal. 

Jadi gimana akhir cerita cinta Maru dan Eungi?
Apa Eungi akan benar - benar membalas dendam?
Atau Maru meninggal duluan sebelum Eungi melancarkan dendamnya?
Lalu bagaimana Jaehee yang seharusnya mendapatkan hukuman terberat? 

Mari nonton. 


Kenapa dulu gue nonton? 
Cuma karena satu alasan; Moon Chaewon.


Karakter Chaewon disini beda dengan karakter yang biasa dia mainkan. Pengen liat gimana akting Chaewon selain jadi cewek ringkih Yoo Seungmi (di Brilliant Legacy). Dan suer, badass Seo Eungi daboooong!!

Gue mau kasih sedikit komentar, setelah nonton untuk yang ke 48489689549074015x :

  • BEST MELODRAMA EVER! Bahkan drama Lee Kyunghee yang setelah Nice Guy nggak berhasil bikin gue jatuh cinta sedalam ini, bahkan melodrama yang keluar setelah tahun 2012 nggak ada yang bisa nyamain segimana precious nya drama ini buat gue.
  • Drama pertama dimana gue nggak nge-stand tokoh utamanya karena gue selalu love-hate sama semua karakter disini.
  • Narasi, monolog, dialog nya parah nggak ngerti lagi gue gimana Lee Kyunghee bisa bikin implisit pain nya itu bisa sampe ke hati dari ucapan mereka.
  • Sinematografi dan directingnya parah. Kim Jinwon Gamdok-nim emang udah kebukti, gue nonton Just Between Loversnya JTBC cukup untuk melepas kerinduan gue pada directing doi. Biasanya gue lebih nyaman liat drama setting summer, sejak NG gue prefer liat drama latar winter dan autumn.
  • Soundtracknya parah! Percayalah backsound blog ini akan pake VA nya NG dalam waktu yang lama. Ini jadi point tambahan karena memperkuat cinematography yang yang udah dark. Terlebih, tokoh-tokoh di drama ini nggak banyak ngomong dan lebih banyak ngungkapin sesuatu pakai mata, backsound various artisnya itu lah yang ngebantu penonton untuk bisa ngerasain apa yang sebenernya dirasa sama si tokoh.
  • MOON CHAEWON - SONG JOONGKI! GUE TAHU SHIPPER-AN GUE UDAH KARAM KARENA JOONGKI UDAH NIKAH WOY GUE TAHU!!! Tapi ini gue nggak ngerti lagi kenapa mereka bisa klop banget chemistrynya jauuuuuuh kalau dibanding co-star mereka yang lain -_-. Joongki yang receh banget pas jaman Running Man sampe tahap gue ilfeel saking easy brother nya dia, gue nggak nyangka dia punya skill yang bikin gue istigfar berkali-kali setiap liat matanya. KANG MARU ITU BUKAN SONG JOONGKI Ya ampuuuuuuun nggak ngerti lagi gue kenapa Joongki mendadak keren pas di NG. Kalau Moon Chaewon, sejak gue nonton di Brilliant Legacy sama The Princess Man, gue udah tahu kalau melodrama itu emang genre-nya dia, di romcom selalu failed buat gue. Seo Eungi dan Kang Maru itu karakter paling complicated yang pernah gue liat di seluruh Kdrama. How can they potray their feeling, their pain really well? Gimana coba mereka bisa bawain cinta Maru dan Eungi yang rumit itu dengan sangat sempurna? Nice guy was a case of two charismatic well-matched leads paired together in a drama showcase. Their talent which meshed well on screen.
  • Seo Eun Gi era!! I think Chaewon ability increase a lot after pairing with Song Joongki. Gue nonton salah satu interview Chaewon di Stardate sebelum Nice Guy mulai shoot. Disitu Chaewon has pessimistic pairing with Song Joongki. She said, this pairing shouldn't be anticipted. She can't imagine how she can be with him because their personalities look opposite. TAPI kali ini Moon Chaewon salah banget! You meet your compatible partner. I like you more with Joongki than with Seunggi, Joowon or Park Shihoo. Slowly, Chae Won transformed like Joongki. Little by little can speak her heart through her face, through her eyes. Even with no tears, I can feel Eungi's feeling too. The big love that she had for Maru, the hurt and pain that Maru give to her, the anger for Ma Ru.
  • Alurnya jebrat - jebret emang, agak sulit diterima. Jujur, ini kesekian kalinya gue nonton drama ini dari pertama kali dia keluar di tahun 2012. Butuh waktu bertahun-tahun tahun buat bener - bener paham sama maksud penulisnya nya dan bantuan soompi untuk liat dari sudut pandang orang lain sebenernya ceritanya begimana. Setelah baca review sana - sini ternyata emang bener, nih alur agak susah di cerna dengan otak ngeheng. There's a meaning behind the scene. JANGAN mudah percaya sama muka dan omongan Maru. He is such very hypocrite person. Ekspresi, perkataan, tatapan dan hati Maru susah di tebak, bikin view kabur. Setting waktu nya nyeritain dari jaman Maru kecil sampe usia di atas tiga puluh tahun *walau nggak setuju aja muka Ma Ru yang kiyut parah itu ternyata udah tiga puluh tahun lebih (menuju empat puluh tahun malah) di episode terakhirnya.
Random thought, karena kayaknya gue kudu ngelurusin dan menyamakan presepsi tentang alur NG ini bisa kerasa beda di setiap orang yang nonton.

  • Han Jaehee mengenal Maru dengan versi terbaiknya tapi Jaehee ninggalin Maru. Sedangkan Eungi mengenal Maru as the worst Kang Maru tapi Eungi justru tinggal disisi Maru. Hati gue nyeesss pas nangkep kesimpulan ini. Gue nggak bisa bilang cinta siapa yang lebih besar antara Maru dan Eungi.
  • Awalnya, gue ngerasa cinta Maru buat Eungi setelah kecelakaan itu nggak lebih dari rasa bersalah aja. Karena ada diri Maru yang merasa harus take responsibility atas apa yang terjadi sama Eungi kayak yang Jaehee bilang. Muak juga karena Maru yang masih nggak bisa netapin hati apalagi kalau udah dihadapain sama Jaehee, jadi kesannya dia plin plan. Tapi ternyata, kata orang-orang soompi nih; Jaehee dan Eungi, dua - duanya cinta bagi Maru. Jaehee cinta pertama dan Eungi cinta sejati. Maru nggak pernah tega lihat Jaehee terluka karena kebiasaan dari dulunya gitu. Kebiasaan dari kecil dimana Maru selalu melindungi Jaehee, dimana Maru nggak pernah ngebiarin Jaehee terluka karena orang lain. Dari situ Maru jadi nggak biasa liat Jaehee di sakitin, makanya waktu Maru mau nyakitin Jaehee tetep suka bertentangan sama hatinya, ya karena kebiasaan itu. Hubungan mereka dulunya deep banget. Nggak mungkin Maru gampang berpaling. Jadi bukan karena Maru masih cinta sama Jaehee, cinta Maru udah jelas buat Eungi tapi karena kebiasaan itu jadi kesannya Maru nggak move on.
  • Karena Maru masuk penjara, Jaehee jadi nggak punya rem (kayak yang Maru bilang), Maru sendiri tahu Jaehee orang yang ambisius dan punya tangan dingin buat dapetin apa yang dia mau, itu kenapa dari dulu Maru udah khawatir tangan dingin Jaehee itu suatu saat akan jadi masalah buat Jaehee sendiri. Bener aja kan, hidup Jaehee makin nggak kontrol dan haus akan ambisi setelah nggak ada Maru karena Jaehee nggak punya pegangan lagi. Jae Hee malah hidup di kelilingin orang-orang yang ngomporin dia melulu dan membatu dia akselerasi, Ahn Min Young contohnya. Sedangkan Ma Ru sendiri walau lifeless gitu, dia masih punya Jaegil dan Choco yang jadi pegangan dia. Dua orang yang selalu neriakin Maru kalau Maru udah mulai keluar batas.
  • Han Jaehee ini sebenernya cinta banget sama Maru. Yang pengen dia tinggalin itu hidup dia yang miskin dan menderita sama Maru, bukan Marunya. Makanya waktu Eungi malah ngelakukan kebalikan dari yang Jaehee lakuin, Eungi yang yang malah ngelepas Taesan buat Maru, disaat Jaehee rela buang Maru demi Taesan, Jaehee langsung senewen, "Lo gila? gue aja ninggalin Maru demi Taesan, demi sampe di titik ini, demi jadi kayak elo, relain cinta mati gue demi jadi orang kayak sekarang. Kok lo malah ngasih posisi ini ke gue secara cuma-cuma dan malah milih Maru? ini gue yang goblok atau Eungi sih?" kurang lebih gitu kata si Jaehee. Maka dari itu Jaehee makin egois, dia pengen harta juga, dia pengen Maru juga.
  • Soal Maru yang bohong ke Eungi kalau mereka nggak pernah kisseu padahal udah pernah (sering) sebelum Eungi amnesia. Menurut gue itu karena Maru nganggep kisseu mereka yang dulu-dulu itu bukan kisseu beneran, lebih kayak cara Maru buat ngerayu Eungi aja. Makanya Maru bilang kisseu mereka di kantor polisis itu yang petama karena emang itu yang pertama semenjak Maru beneran cinta sama Eungi.
  • Dulu gue juga protes kenapa Maru kok kayak nggak bisa benci sama Jaehee, kayak masih cinta banget aja gitu dalam diam, tapi ternyata bukan itu. Maru nggak akan pernah benci Jaehee sejahat apapun dia karena menurut Maru dirinyalah yang membuat Jaehee jadi orang kayak gitu, jadi monster yang nggak bisa nentuin mana yang bener dan mana yang salah. Makanya Maru rela menghabiskan sisa hidupnya bersama Jaehee jikalau Jaehee masuk penjara. Bukan karena dia masih cinta sama Jaehee, semua nggak lebih dari penebusan. Jaehee berubah menjadi orang yang menakutkan seperti itu karena keegoisan Maru pada cinta dulu. Maru rela ngabisin sisa hidup dia sama Jaehee kalau Jaehee emang menginginkan Maru tetap dengan syarat Jaehee nggak boleh ganggu Eungi selamanya dan Maru nggak bisa menjanjikan cinta untuk Jaehee. YA GIMANA BISA BOK? CINTANYA MARU UDAH ABIS KAN BUAT EUNGI SEORANG.
  • Lihat di dua-tiga episode sebelum ending. Semua orang mulai mendapat ganjaran atas apa yang pernah mereka lakukan. Mereka semua sibuk dengan kekalutan dan ketakutan akan dosa mereka. Eungi yang sibuk nyari tahu tentang kematian ayahnya karena dulu dia ninggalin ayahnya, Park Junha yang selama ini baik-baik aja justru koma karena dia nuntupin fakta kematian ayah Eungi, Jaehee dan Minyoung juga semakin terdesak. Tapi liat Maru kita, dia baik-baik aja. Ketika semua orang disibukan dengan balasan mereka, Maru satu-satunya orang yang doing so fine, dia malah mondar-mandir sana-sini ngurusin para pendosa dan sempet-sempetnya main tawan-tawanan sama Eungi (bilang aja kangen Eungi elah segala bilang lagi pengen ngebunuh Eungi makanya dia deket-deket Eungi. ZEL banget uwe). Jadi, akan ada saatnya semua terbalaskan.
  • Kehadiran Lee Kwangsoo bagai angin segar. Diantara scene scene yang bikin nangis, dia malah - aaaaaaaah tahu sendiri kan gimana Giraffe ini. Beruntungnya Kwangsoo dapet peran yang emang sesuai sama karakter asli dia. Merasa berterima kasih berkali-kali sama Jae Gil dan Choco. Selain scene mereka yang antimainstream dan bikin refresh mata dari bengkak, mereka berdua seolah suara hati penonton untuk hidup Maru. Dialog mereka sesuai dengan apa yang ingin penonton sampaikan ke Maru. Selain itu mereka juga yang menyambungan dan menjelaskan secara tidak langsung ke penonton bagaimana kondisi Maru sebenernya, secara nggak langsung mereka selalu bilang ke penonton "tolong jangan benci Maru," jadi yaa kehadiran Jae Gil - Choco sangat berarti di drama ini.
  • Maru ini tipikal cowok yang rela hancurin diri sendiri demi orang yang dia sayang. Demi Choco, dia jual badan. Demi Jaehee, rela masuk penjara dan masa depannya hilang seketika. Demi Eungi, rela nyerahin hidupnya buat merangin Jaehee dan ngejalanin cinta fana, bahkan rela nggak operasi sampe penyakitnya makin parah demi dapetin posisi Eun Gi balik.
  • Gue baca di salah satu blog : Maru itu orang yang punya banyak cinta tapi nggak ada orang yang menerima cintanya (baca : Jaehee) dan Eungi orang yang butuh cinta. Itu kenapa Maru-Eungi emang match made from heaven. Narasi Maru waktu curhat ke bapaknya di pantai padang ilalang itu emang gambarin sosok Eungi di mata Maru. Maru bilang dia sering liat diri dia kalau liat Eungi. Karena cinta Eungi ke Maru itu persis kayak cinta Maru ke Jae hee dulu. Makanya Maru sesayang itu sama Eungi karena dia tahu rasanya jadi Eungi.
  • Selain OTP-in Joongki - Chaewon, gue suka banget setiap adegan Joongki - Yubi (Maru - Choco) mereka bener - bener hidup untuk satu sama lain. Maru bertahan demi Choco, Choco berjuang lawan sakitnya demi Maru. Choco tuh slaying banget. Kadang gue ngerasa Choco jauuuh lebih dewasa dari Maru. Kayaknya waktu dia ngambil semua duit tabungan yang uang Maru kumpulin susah payah buat Choco tapi malah Choco kasih ke anak korban penipuan Maru? Astaga itu duit loh Choco. Dia bitter banget sama abangnya kalau si Maru lagi nyebelin Tapi Choco satu-satunya orang di garis putih yang gue percaya nggak akan terombang-ambing karena satu motif atau ambisi. Mereka meranin porsi yang pas sebagai kakak - adik. Saling khawatir, saling mengingatkan, saling melindungi, saling terluka, juga selalu berada disisi satu sama lain saat yang lain membutuhkan.
  • Banyak berterima kasih sama Jaehee di episode 20 (ending). Selain karena Jae Hee akhirnya nyerahin diri ke polisi (karena emang seharusnya begitu kan?) gue lebih berterima kasih waktu Jaehee mau pergi ke rumah sakit jenguk Matu tapi mutusin ngasih tahu Eungi duluan soal Maru sakit parah. Dia ngebiarin Eungi yang ke Maru, bukan dia. Karena Jaehee kayaknya paham kalau yang Maru butuhin itu Eungi, bukan dia. Waktu Jaehee nangis di kamar sebelum Minyoung nelfon dia juga dapet banget itu penyesalan Jaehee nya, bener - bener nangisin Maru dan seolah minta maaf ke Maru dari jauh. Apalagi waktu Jaehee nge flashback ucapan Maru "Sejak kapan aku mendapatkan apa yang aku inginkan? Tak pernah sekalipun dalam hidupku aku mendapatkannya" disitu Jaehee mutusin untuk nyerahin diri ke polisi biar ada satu aja keinginan Maru yang terwujud, sebagai tanda terima kasih juga mungkin karena Maru pernah merelakan hidupnya demi Jaehee, jadi kali ini dia yang melakukannya. Juga ketika Jaehee inget Maru bilang "Aku bisa hidup tanpa cinta, aku bisa menemukan jalan untuk bertahan tanpa cinta," disitu Jaehee malah ke Eungi.  Jaehee lagi - lagi ngabulin salah satu permintaan tersirat Maru. Kan sediiiiih.. Maka pada akhirnya gue nggak bisa benci Jae Hee :')
  • Han Jaesik, tokoh yang absurd menurut gue, walaupun gila duit, ternyata dia lebih sayang Maru daripada Jaehee. Nggak jarang dia bikin Maru kena masalah, tapi sering juga hyung ini malah bikin Eungi-Maru bersatu
  • PARK JUN HA ITU KANG MA RU'S FANBOY!
  • Sayangnya bagi gue NICE GUY di drama ini bukan Maru atau Junha, tapi PARK JAEGIL!!! Iya banget lah orang yang setia intilin Maru di rumah kumuh tanpa protes padahal dia anak milyader, satu - satunya orang yang nangisin Maru sampe minta maaf ke ayahnya yang dia benci banget buat nyelamatin Maru. Satu-satunya yang tahu keadaan Maru baik fisik dan mentalnya. Orang yang selalu jagain Choco kalau Maru lagi nggak ada. Gimana enggak coba Giraffe?!!
  • Sempet ada yang komen di Youtube, kapan sebenernya Maru mulai cinta sama Eungi? Kalau menurut preferensi gue sih sejak Maru ikut brunch sama bapaknya Eungi. Disitu Eungi belain Maru di depan bapaknya yang sengaja ngerendain Maru. Menurut gue di moment itu Maru udah muali suka sama Eungi cuma dia nggak sadar aja karena fokus dia masih ke Jaehee.
Terakhir, sebelum gue penutup cerita ini. Gue punya hadiah buat Kang Maru. Sosok yang ngajarin gue banyak hal tentang pengorbanan.

a letter to Kang Maru.


Kang Maru, 
He is so complex but simple.
He is so devastated but strong.
He is so evil but kind.
He is so desperate but never show it.
He's an angel, but a devil too. 
He wanted to die so much but loved his Sister so much and don't want leave her alone..

The way he loved everyone but himself.
The way he's trying really hard to protect his love.
The way he's so done with the world.
The way he just follows the flow and lies of the world even though he knew the truths. 

I wish the Lonely Kang Maru will be happy.

You Might Also Like

2 komentar

  1. Anonymous3/5/17 20:38

    Best melodrama ever.... Setuju bnget sma smua pmikiran kamu tntang ni drama
    Kirain tinggal gue org yg msh blm move on dri ni drama smpe skg hehehe
    Alasan gue suka bget ni drama bkn cma krna crita & akting pemainnya yg keren tingkat dewa but krna jga video bts2 joongki n chaewon yg klu dilihat2 bkin gue mikir "kok bts-nya lbih sweet dri adegan dlm drama" wkwkwk maafkan komen gue yg absurd ini... Sumpah gue sneng bnget baca ni postingan mkasih yah udah nulis ini dan gue cma bisa blg bhwa kang maru itu adlah krakter yg nggak akn prnah trgantikan pastinya,bahkan yoo shi jin msih kalah deh wkwkwk
    Maaf komen gue trlalu pnjang

    ReplyDelete
    Replies
    1. *glad someone leave her thought in this post :D
      NO NO.. youre not alone dear, many people choose to be in silent but they still have NG in their heart.

      Hahaha.. sayangnya immature fangurl membuat aku memilih move on dari BTS-BTS itu, ku mau hidup sehat soalnya wkwkkw

      Yep! Kang Maru was more daesang worthly :D Belum nemu karakter drama yang punya ada cinta lebih besar dari cinta kayak yang Maru miliki buat Eungi *eh?

      Thanks udah komenin tulisan panjang ini :D

      Delete

Comment